Friday, 2 September 2016
Jalan Licin, Galian Tanah di Kabupaten Bogor Bikin Warga Geram
BOGOR – Sejumlah warga berunjuk rasa, dengan cara memblokir jalan Simpang TPU Cirimekar, kemarin. Aksi puluhan warga tersebut, dilatar belakangi adanya proyek galian tanah.
Pantauan, sejumlah pengendara yang hendak melintas sempat dipaksa putar balik oleh warga.
“Warga hanya menuntut untuk dihentikan proyeknya, kami juga sudah panas-panasan di sini,” teriak warga pengunjuk rasa, Adhan (49).
Menurut dia, sudah banyak korban yang jatuh karena jalanan licin dipenuhi lumpur, terlebih jika hujan. Sehingga, dampak galian tanah yang diangkut truk melalui jalan perkampungan berbahaya untuk dilalui.
“Pagi saja lebih dari 30 motor yang jatuh. Saya jadi korban, kaki saya sampai sekarang itu masih sakit,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan warga sekitar proyek lainnya, Heru. Menurut dia, tuntutan warga bukan untuk menganggu proyek.
“Sebagai warga yang baik, intinya tidak menganggu, asalkan jalan bersih,” tuturnya.
Belum lagi, jika sudah kena sinar matahari, tanah merah yang tadinya basah berubah menjadi debu. Lurah Cirimekar, Budi Riva sempat menenangkan emosi warga yang sedang memblokade jalan tersebut.
“Ayo sama-sama jadi warga yang tertib,” ujar Budi.
Menurutnya, dirinya sebenarnya sudah mengamati proyek tersebut satu bulan yang lalu.
“Sudah ada juga yang menyampaikan surat secara resmi ke pihak proyek,” tuturnya.
Terpisah, Perwira Seksi Logistik (Pasilog) Batalyon Bekang, Kepten Eden tak bisa berbuat banyak memutuskan keinginan warga untuk meminta adanya penghentian proyek tersebut.
“Nanti akan kordinasikan dulu dengan komandan, bagaimana supaya tidak sama-sama merugikan,” ujarnya.
Tak hanya itu, untuk jalanan yang terkenda dampak dari proyek tersebut akan dibersihkan.
“Ada yang membersihkan termasuk damkar,” pungkasnya.(ent)
Related Posts:
Ambruk, Siswa SDN Sukaluyu 03 Kabupaten Bogor Diungsikan Para siswa kelas 3 SDN Sukaluyu 03, terpaksa mengungsi tak bisa belajar di kelas seperti biasanya. Sebab, plafonnya ambruk. Hingga kamis (5/10/17), 23 siswa belajar di perpustaakaan.Kepala SDN Sukaluyu 03, Dudu Kurnadi men… Read More
Begini Penjelasan Kasi PJU Terkait Hilangnya Tulisan Jembatan Merah di Jalan Merdeka Hilangnya huruf tulisan Jembatan Merah di Jalan Merdeka Kecamatan Bogor Tengah ternyata bukan hilang.Kasi PJU dan Dekorasi Kota Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bogor, Feby Darmawan, mengungkapkan lampu huruf di J… Read More
Rama Pelajar SD yang Dipukuli di Terminal Laladon, Walikelas Bantah Korban Babak Belur Untuk memastikan telah terjadinya kasus kekerasan terhadap anak akhirnya pihak sekolah buka suara terkait kasus yang menimpa muridnya siswa kelas 6 SD, R, yang terjadi di terminal Laladon, Juma’t (6/10/2017).Muhammad Meri… Read More
Telat Angkut, Sampah di TPS Pasar Citeureup Dua Meluber Menggunungnya sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) Pasar Citeureup Dua, terus mendapat sorotan warga. Saking banyaknya, sampah sering meluber ke parkiran.“Telat sedikit saja petugas kebersihan mengangkut sampah, pa… Read More
Pengerjaan Jalan Raya Dramaga-Petir Molor dari Jadwal Jalan Raya Dramaga-Petir, Kecamatan Dramaga, kian hancur. Padahal, jalan ini seharusnya sudah dilakukan peningkatan. Sebab, surat perintah mulai kerja (SPMK) pembangunan jalan sudah keluar sejak Agustus 2017 lalu.Ini pun … Read More
0 komentar:
Post a Comment