BOGOR – RADAR BOGOR, Nur Asiah (27) warga Kampung Bantarsari RT 01 RW 05 Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, baru saja menutup tokonya sekitar pukul 21.00 WIB, Rabu (12/9/2018).
Ia hendak pulang bersama sang suami ke rumahnya di Bantarsari. Belum lima menit sampai rumah, tiba-tiba ia dapat kabar dari rekannya.
“Katanya toko saya kebakaran. Saya langsumg balik. Dan ketika sampai ke toko, saya langsung lemes. Api sudah membumbung tinggi,” ujar Nur kepada Radar Bogor dengan linangan air matanya.
Saksi mata Rama Nureza (18) yang saat itu sedang duduk-duduk bersama rekannya menjelaskan, ia melihat ada warna merah berada di toko bagian tengah.
“Yang pertama kali muncul api itu dari toko yang tengah. Itu toko pangkas rambut. Di samping kanan ada toko obat, dan sebelah kiri ada toko ketoprak. Pas tahu ada api, saya langsung teriak dan minta tolong ke warga lainnya. Akhirnya, warga berdatangan bantu padamkan api dengan ember dan peralatan seadanya,” kisah dia kepada Radar Bogor.
Selang tiga puluh menit kemudian, tiga unit damkar dari Parung dan Yasmin dikerahkan. Api berhasil dijinakan sekitar pukul 22.30.
“Hampir semua ludes. Cuma tinggal sisa sisa obat saja. Toko pangkas rambut habis. Toko ketoprak habis. Tinggal toko obat, itu juga sisanya beberapa,” sambung Nurasiah.
Ketua RW 02 Jaya menaksir, kerugian akibat peristiwa kebakaran itu mencapai Rp100 juta. Saat ini warga dan pemilik toko masih mengumpulkan sisa-sisa barang yang bisa diselamatkan.
“Korban jiwa tidak ada. Cuma kerugian materi cukup tinggi. Soalnya semua toko. Sekarang kita masih fokus membantu pemilik toko,” pungkasnya.
(cr3)
Sumber : Radar Bogor
0 komentar:
Post a Comment