Stadion Pakansari sendiri pernah masuk ke dalam 14 stadion terbaik dunia. Pakansari mendapat penghargaan Stadion of The Year 2016 melalui voting masyarakat dunia yang dinaungi situs StadiumDB.com.
“Pada 2013, progres pembangunan baru mencapai 45 persen. Di 2014, progres mencapai 60 persen, stadion rampung pada 2017,” ujar Nurhayanti, saat Sidang Paripurna Istimewa di Gedung DPRD Kabupaten Bogor.
Meski demikian, di balik capaian tersebut Yanti-sapaan Nurhayanti masih menyisakan pekerjaan rumah (PR). Banyak program yang belum terealisasi. Di antaranya, proyek jalan poros tengah timur.
Ia menuturkan, pembangunan poros tengah timur terkendala kebijakan dari pemerintah pusat dan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Tanahnya sudah selesai. Tinggal menunggu program dari pusat. Karena itu merupakan jalan strategis kewilayahan dan harus dibiayai dari pusat lantaran kelas jalannya kalau daerah tidak mungkin,” katanya kepada Radar Bogor.
Ia pun meminta agar bupati terpilih bisa merealisasikan pembangunan jalur poros tengah timur. “Saya harapkan kepada bupati yang akan datang untuk terus mendorong,” tuturnya.
Selain pembangunan jalan poros timur tengah, pembangunan masjid raya di 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor belum sepenuhnya terealisasi. “Hingga semester pertama tahun 2018, baru 29 masjid yang terbangun,” katanya kepada Radar Bogor.
Sementara itu untuk target pelayanan berstandar ISO, pada 2017 sudah terealisasi. Menurutnya, saat ini sudah ada 77 jenis izin yang sudah berstandar ISO. Sedangkan, untuk pembangunan rumah tidak layak huni, pada masa jabatan Nurhayanti hingga semester pertama tahun 2018 sudah terbangun sebanyak 77.169 unit.
Di mana pada 2013, RTLH yang dibangun sebanyak 24.623 unit, di tahun 2015 RTLH yang terbangun sebanyak 41.578 unit. “Memasuki tahun 2016 sebanyak 56.876 unit serta di tahun 2017 sebanyak 75.505 unit. “Target hingga akhir 2018 sudah terbangun 83.982 unit,” paparnya.
Sedangkan, untuk angka rata-rata sekolah di Kabupaten Bogor, saat ini berada di 7,82 tahun. Angka ini meningkat dari tahun 2016 yang mencapai 7,77 tahun. Sementara itu, untuk angka melek huruf di Kabupaten Bogor, pada masa jabatan Nurhayanti sebanyak 3.169.198 warga buta huruf sudah belajar membaca.
Dan untuk jaminan kesehatan masyarakat di Kabupaten Bogor, dari 5,7 juta jiwa, sebanyak 1.393.650 jiwa belum memiliki jaminan kesehatan. “Pada semester pertama 2018 baru 75,55 persen dari 5,7 juta warga Bogor sudah memiliki jaminan,” tukasnya.(all/c)
0 komentar:
Post a Comment