Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor terpaksa harus menunda sisa pengerjaan jalan, infrastruktur, dan pengairan tahun ini. Musababnya, dari total 400 paket lelang ke Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa (ULP-BJ), 80 paket di antaranya belum memiliki pemenang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Yani Hassan mengungkapkan, dari sisa 80 paket yang belum dilelang, 40 di antaranya sudah masuk ke ULP-BJ namun masih dalam proses lelang. “Empat puluh lainnya kami tunda dulu karena di ULP-nya masih mengantre, khawatir menumpuk di sana,” urainya.
Meski harus menunda pengajuan paket lelang, Yani tetap optimis,
seluruh kegiatan Dinas PUPR akan selesai hingga penghujung tahun. “Kalau
kami jadwalkan secara skedul harus selesai. Sisa 80 paketnya, jalan,
infrastruktur dan pengairan, tapi yang kecil-kecil. Untuk yang
prioritas sudah duluan,” katanya.
Yani menambahkan, untuk 400 kegiatan anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp450 miliar. Proses pelelangan di ULP-BJ, menurut Yani, harus dimaklumi, mengingat SKPD-SKPD lainnya pun yang sama-sama memiliki kegiatan pembangunan di tahun 2018. “Kita mesti maklum di ULP, karena kan dari Disdik, Dinkes juga masuk, tapi kan berjalan terus. Tapi kalau dibandingkan tahun lalu, tahun ini ada percepatan,” bebernya.
Sementara itu, hingga 30 Juni 2018, ULP-BJ Kabupaten Bogor telah menerima permohonan lelang sebanyak 500 kegiatan dari 32 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Bumi Tegar Beriman. Lima ratus kegiatan tersebut terdiri atas 70 pengadaan barang dengan pagu anggaran Rp133.303.043.452. 305 pekerjaan konstruksi, pagu anggaran Rp566.974.089,50.
Selain itu, 85 jasa konsultasi, pagu anggaran mencapai Rp35.852.994.000 serta 40 jasa lainnya, dengan pagu anggaran sebanyak Rp47.711.265.400. Jika ditotal, keseluruhan pagu anggaran nilainya mencapai Rp783.853.112.602.
Dari 500 kegiatan tersebut, 222 di antaranya telah selesai, 193 masih berjalan, lalu ada 77 kegiatan yang masih dalam tahap persiapan. Adapun 7 kegiatan harus gagal lelang, pun ada satu yang batal lelang.
“Kegiatan yang gagal akan dilelangkan lagi, tetap dengan melihat waktu pengerjaan. Proyek-proyek yang gagal lelang penyebabnya rata-rata karena tidak ada peserta lelang yang lulus evaluasi penawaran,” urai Kepala ULPBJ Kabupaten Bogor, Budi CW.
Lebih lanjut Budi mengatakan, dari jumlah 222 pekerjaan yang telah selesai, dengan pagu anggaran mencapai Rp475.662.155.500 mampu ditekan atau efisiensi yang dihasilkan sebanyak 13,74 persen atau Rp65.336.954.687. “Efisiensi ini nantinya akan menjadi Silpa positif,” tandasnya. (wil/c)
Yani menambahkan, untuk 400 kegiatan anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp450 miliar. Proses pelelangan di ULP-BJ, menurut Yani, harus dimaklumi, mengingat SKPD-SKPD lainnya pun yang sama-sama memiliki kegiatan pembangunan di tahun 2018. “Kita mesti maklum di ULP, karena kan dari Disdik, Dinkes juga masuk, tapi kan berjalan terus. Tapi kalau dibandingkan tahun lalu, tahun ini ada percepatan,” bebernya.
Sementara itu, hingga 30 Juni 2018, ULP-BJ Kabupaten Bogor telah menerima permohonan lelang sebanyak 500 kegiatan dari 32 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Bumi Tegar Beriman. Lima ratus kegiatan tersebut terdiri atas 70 pengadaan barang dengan pagu anggaran Rp133.303.043.452. 305 pekerjaan konstruksi, pagu anggaran Rp566.974.089,50.
Selain itu, 85 jasa konsultasi, pagu anggaran mencapai Rp35.852.994.000 serta 40 jasa lainnya, dengan pagu anggaran sebanyak Rp47.711.265.400. Jika ditotal, keseluruhan pagu anggaran nilainya mencapai Rp783.853.112.602.
Dari 500 kegiatan tersebut, 222 di antaranya telah selesai, 193 masih berjalan, lalu ada 77 kegiatan yang masih dalam tahap persiapan. Adapun 7 kegiatan harus gagal lelang, pun ada satu yang batal lelang.
“Kegiatan yang gagal akan dilelangkan lagi, tetap dengan melihat waktu pengerjaan. Proyek-proyek yang gagal lelang penyebabnya rata-rata karena tidak ada peserta lelang yang lulus evaluasi penawaran,” urai Kepala ULPBJ Kabupaten Bogor, Budi CW.
Lebih lanjut Budi mengatakan, dari jumlah 222 pekerjaan yang telah selesai, dengan pagu anggaran mencapai Rp475.662.155.500 mampu ditekan atau efisiensi yang dihasilkan sebanyak 13,74 persen atau Rp65.336.954.687. “Efisiensi ini nantinya akan menjadi Silpa positif,” tandasnya. (wil/c)
0 komentar:
Post a Comment