“Biasanya nanti menjelang pengerjaan kontruksi ada rapat pembahasan, biar disatukan persepsi dengan kepolisian, khususnya Satlantas,” ujar Kabid Lalu Lintas pada Dishub Kota Bogor, Theo Patrocinio Freitas kepada Radar Bogor, kemarin (26/9/2018).
“Jadi nanti penutupan sifatnya situasional, kalau memang dimungkinkan bisa digunakan satu jalur, tapi kalau memang ada pemasangan kontruksi yang krusial dan membuat jalan harus ditutup maka akan dilakukan,” terangnya.
Memang ada jalur alternatif untuk warga. Seperti Jalan Dewi Sartika, Kebon Pedes ataupun Abesin. Namun, di antara jalur tersebut, jalan Abesin merupakan jalur yang cukup sempit jika dilalui kendaraan yang akan padat nantinya. “Yang jelas kalau ditutup total ada jalan alternatif,” tuturnya.
Berdasarkan pengalamannya, kesemerawutan lalu lintas biasanya terjadi pada awal-awal kegiatan saja. Setelah itu, masyarakat maupun pengendara yang biasa melintas sudah mengetahui kapan lalu lintas akan semerawut dan harus melalui jalan mana untuk menghindari kesemerawutan itu.
“Masyarakat akan membaca situasi nantinya,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan, ketika pembangunan fly over Martadinata dimulai akan ada pengalihan jalan ke beberapa alternatif.
Sebab menurutnya kawasan pembangunan itu harus steril. “Nanti petugas dari Dishub, Pol PP dan kepolisian akan dikerahkan ke situ,” pungkasnya.(gal/ysp)
0 komentar:
Post a Comment