BOGOR-RADAR BOGOR, Target jutaan sertifikat yang
harus diterbitkan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional terus meningkat setiap tahunnya.
Sejak awal pencanangan, target penerbitan 5 juta sertifikat hak atas
tanah rakyat telah ditetapkan dan terpenuhi. Untuk tahun ini, jumlah
tersebut bertambah menjadi 7 juta sertifikat.
Di tahun 2019 mendatang, Kepala Negara sudah sejak lama
berancang-ancang untuk menargetkan di angka 9 juta sertifikat. Meski
terus bertambah, Presiden meyakini bahwa target tersebut mampu kita
capai.
Warga penerima sertifikat hak atas tanah di Istana Bogor, Selasa (25/9/2018).
“Tahun depan 9 juta sertifikat harus keluar. Saya yakin insyaallah
bisa. Kita ini kalau sudah dikejar, diberi target, nyatanya juga bisa,”
kata Presiden di Bogor, Selasa (25/9/2018).
Melihat banyaknya bidang tanah yang belum bersertifikat, yakni
mencapai 80 juta bidang, target besar tersebut memang diperlukan. Selama
ini, pemerintah hanya mampu menerbitkan 500 ribu hingga 600 ribu
sertifikat tiap tahunnya. Tentu membutuhkan waktu yang sangat lama bila
tidak segera dilakukan pembenahan.
“Setiap tahun kita ini hanya keluar sertifikat 500-600 ribu di
seluruh Tanah Air. Saya hitung kalau setahun hanya 500 ribu sementara
masih kurang 80 juta berarti Bapak/Ibu harus menunggu 160 tahun,”
ucapnya.
Pagi ini, Presiden Joko Widodo mendatangi warga yang telah berkumpul
di sekitar Stadion Pakansari. Dalam kesempatan itu, Presiden menyerahkan
langsung 7.000 sertifikat hak atas tanah rakyat kepada warga Bogor.
Sebanyak 4.000 sertifikat diberikan kepada warga Kota Bogor dan 3.000
sertifikat diserahkan untuk warga Kabupaten Bogor.
Sebagaimana biasanya, Kepala Negara meminta warga untuk menunjukkan sertifikat yang telah diberikan.
“Kenapa saya angkat tinggi-tinggi? Supaya saya yakin bahwa Bapak/Ibu
semua sudah pegang yang namanya sertifikat di tangan,” kata Presiden.
Dengan percepatan penerbitan sertifikat ini, Presiden berharap agar
keluhan mengenai sengketa tanah yang sampai kepadanya akan jauh
berkurang. Selain itu, Kepala Negara juga menyadari proses pembuatan
sertifikat selama ini yang cukup berbelit bahkan dimintai pungutan.
Maka itu, selain memberikan target, dirinya juga memerintahkan
Menteri Agraria dan Tata Ruang untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat dalam hal pelayanan sertifikat.
“Enggak ada lagi pungutan di sana sini. Saya tahu. Saya pernah jadi
rakyat, saya pernah mengurus sertifikat. Jadi saya merasakan,” tuturnya.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati
Bogor Nurhayanti, dan Walikota Bogor Bima Arya. (*/ysp)
Wednesday, 26 September 2018
Home »
» Presiden Optimistis Target Sertifikasi Jutaan Lahan dapat Dituntaskan
0 komentar:
Post a Comment