BOGOR–RADAR BOGOR, Masalah kemacetan di Kota Bogor tidak akan teratasi dengan adanya angkot modern seperti yang diwacanakan baru-baru ini.
Hal tersebut disampaikan pengamat transportasi, Djoko Setijowarno. Ia menyebut angkot modern tidak akan laku. Selain tarif, Djoko menyebut Pemkot Bogor tidak belajar dari Pemprov DKI Jakarta yang menerapkan kebijakan serupa.
“Buat apa ada charger atau fasilitas lain di angkot, kan rutenya saja tidak panjang, masyarakat juga tidak akan jauh perjalanannya,” kata Djoko.
Dirinya menyarankan, Wali Kota Bogor fokus membenahi kembali PDJT untuk menghidupkan kembali Transpakuan. Bahkan, kalau bisa bus-bus tersebut bisa melayani masyarakat hingga ke lingkungannya.
“Misal bus-bus itu masuk ke kawasan perumahan, jadi semua harus dilayani transportasi, kalau tidak mau mulai pembatasan kendaraan dengan ganjil-genap atau lainnya,” tegasnya.
Terpisah, Wali Kota Bogor Bima Arya mengingatkan, secara khusus kepada seluruh jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) untuk mengawal kedua program ini agar terlaksana dengan baik.
“Tahun ini konversi 3 angkot jadi 2 sudah berjalan dengan adanya angkot modern, amankan, kawal, laksanakan dan sosialisasikan dengan sebaik-baiknya,” ujar Bima usai mengikuti Upacara Peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) Tingkat Kota Bogor 2018 di halaman Kantor Dishub Kota Bogor, Senin (18/9/2018).
Bima menekankan, sosialisasi dan komunikasi program konversi dan rerouting angkot ini harus semakin masif dan fokus.
(gal/ysp)
Sumber : Radar Bogor
0 komentar:
Post a Comment