Banner 1

Wednesday, 13 September 2017

Desak Kasus Pungli Diusut Tuntas



GUNUNGPUTRI–Belasan wali murid SMAN 2 Gunungputri kembali mendesak Polsek Gunungputri menuntaskan kasus dugaan pungutan liar (pungli) yang merugikan wali murid hingga miliaran rupiah. Mereka mendesak ketua komite dan mantan kepala sekolah bertanggung jawab.

“Ketua komite dan kepala sekolah yang dulu harus ditindak. Besok (hari ini, red) kami akan datangi kantor polsek untuk mengetahui tindakan lanjut laporan wali murid,” ujar salah seorang perwakilan wali murid SMAN 2 Gunungputri, Ikromi (40).

Dia menerangkan, saat ini wali murid sudah kompak. Meski tidak seluruhnya, ada belasan wali murid siap mengawal perjalanan kasus ini hingga tuntas. Bahkan, Jumat (1/9) lalu para wali murid telah menggelar aksi untuk mendesak penuntasan kasus ini.

“Kami mau lihat seberapa serius penyidik polsek,” ucapnya. Dia menduga, pungli ini dilakukan secara berjamaah. Sebab, sudah beberapa kali dilaporkan kepada polisi, tetapi tak juga ada tindakan.

“Wajar kalau kami orang tua siswa meminta kejelasan penyelidikan di polsek seperti apa. Karena kami belum dapat informasi kelanjutannya,” terangnya. Rencananya, para wali murid akan mendatangi Kecamatan Gunungputri. Dari kecamatan, wali murid akan mendatangi kantor Polsek Gunungputri dengan berjalan kaki.

Terpisah, Kapolsek Gunungputri, AKP Niih Hadiwijaya menerangakan, proses penyelidikan tengah dilakukan kepolisian. Namun, kasus itu langsung ditangani Polres Bogor. “Sudah kami limpahkan perkara itu ke polres,” ujarnya kepada Radar Bogor kemarin.

Sebelumnya, Kepala SMAN 2 Gunungputri, Asep Anwar mengaku tak mengetahui duduk persoalan kasus dugaan pungli di sekolahnya. Sebab, Asep baru menjabat sejak Agustus 2017. “Saya kebetulan baru menjabat, sehingga tidak tahu persis persoalannya,” ujarnya.

Selain itu, Asep mengaku sempat diminta segelintir wali murid untuk mencabut surat keputusan (SK) komite. Namun, upayanya itu ditolak beberapa wali murid lainnya.

“Saya minta tolong berikan dasar hukum untuk bisa mencabut SK itu. Saat saya hendak menolak, justru dilakukan wali murid juga,” ucapnya. Meski begitu, pengunduran diri ketua komite belum lama ini telah membuat kondisi semakin tenang.

Related Posts:

  • Tarif Ojek Online Naik JAKARTA–RADAR BOGOR,Selama ini, perusahaan aplikasi transportasi daring (online) tidak meng­­anggap para driver sebagai karya­wannya. Mereka menyebut mereka dengan “Mitra”. Sampai saat ini, definisi mitra masih kabur sehin… Read More
  • Jangkar Ecovillage Ciawi Dikukuhkan Ecovillage konsisten melakukan berbagai kegiatan konservasi dengan misi men­ciptakan desa berbudaya ling­­ku­ngan. Bukan hanya kegia­­tan riungan tiap minggu, juga pendampingan bulanan.Jaringan kader Ecovillage bina­an Din… Read More
  • ”Bu, Jangan Lupa Bayar Pajak!” Operasi gabungan Kendaraan Tidak Me­la­­kukan Daftar Ulang (KTMDU) dilakukan Cabang Pelaya­nan Pen­dapatan Daerah Wila­yah Kabupaten Bogor be­serta Polres Bogor, Dinas Per­hubungan, Jasa Raharja dan Sub Denpom di bilangan … Read More
  • Jalur Puncak Ditutup Lagi BOGOR–RADAR BOGOR,Kepolisian kembali menutup Jalur Pun­cak tadi malam. Penutupan dari Gunung Mas hingga Ciloto, disebabkan adanya longsor di Puncak Pass. Tepatnya di Desa Ciloto, Keca­matan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Sek… Read More
  • Arief Persilakan Gugat Keppres JAKARTA–RADAR BOGOR,Di tengah derasnya protes dan permintaan mundur, Arief Hidayat tetap mengucap sumpah sebagai hakim Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2018–2023. Kemarin (27/3) Arief diambil sumpahnya di Istana Negara, Ja… Read More

0 komentar:

Post a Comment