Banner 1

Parah! Pedestrian Belum Bersih dari PKL

BOGOR – Pemkot Bogor terus berbenah menjelang akan diresmikannya fasilitas pedestrian (pejalan kaki) Kebun Raya Bogor (KRB). Sejumlah SKPD dikumpulkan dalam rapat di Paseban Surawisesa Balaikota, Kamis (05/01/2017). Salah satu masalah yang menjadi sorotan Walikota Bogor Bima Arya adalah jalur pedestrian yang belum steril......

Menang di #WeLoveCities, Bogor Dinobatkan Sebagai Kota Paling Dicintai di Seluruh Dunia

BOGOR- BOGOR - Setelah melewati proses panjang, akhirnya Kota Bogor meraih kemenangan di ajang #WeLoveCities dan dinobatkan sebagai kota paling dicintai di seluruh dunia dalam ajang yang digelar World Wide Fund for Nature....

PSB Bogor Sukses Gulung Persima Majalengka

BOGOR - PSB Bogor berhasil meraih poin penuh dalam lanjutan Liga Nusantara 2016. Tidak tanggung-tanggung anak-anak Laskar Pakuan menggulung tim asal Jawa Barat lainnya, Persima Majalengka enam gol tanpa balas....

Hadapi Liga Nusantara, PSB Matangkan Persiapan

BOGOR–Skuat PSB terus mengasah kemampuannya dalam rangka persiapan menghadapi Liga Nusantara (Linus) di Depok pada 8-11 Agustus nanti. Bertempat di Stadion Padjajaran, kemarin tim kebanggaan warga Kota Bogor ini melakoni uji tanding melawan kesebelasan Ciomas....

Mantap! Atasi Pemotor Nekat, Walikota Instruksikan Patroli di Jalur Sepeda Otista

BOGOR – Aksi Mahesa Jenar (13) dan Wildan Pratama Putra (13) yang nekat memalang sepedanya di jalur sepeda Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) yang dilewati pengguna sepeda motor jelas menampar telak Pemkot Bogor.Walikota Bima Arya bahkan mengaku greget jika melewati Jalan Otista. Jalur yang dibangun khusus untuk sepeda seringkali dikuasai sepeda motor, berbeda dengan.......

Thursday, 31 March 2016

IPB Ancang-Ancang Jadi Tiga Event Besar



BOGOR - Institut Pertanian Bogor (IPB), tahun ini periode Juli–Oktober diberi kehormatan untuk menjadi tuan rumah tiga perhelatan bertaraf nasional dan internasional.

Hal itu, disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof Yonny Koesmaryono dalam press conference di Kampus Pascasarjana, Senin (28/3/2016).

“Dari hasil seleksi perguruan tinggi di jawa dan luar Jawa, akhirnya IPB yang terpilih menjadi tuan rumah PIMNAS tahun ini,” tuturnya.

Hal itu, kata dia, berdasarkan SK Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemenristek Dikti No. 005/BI/SK/2016. PIMNAS ke-29 IPB direncanakan dihadiri oleh 440 tim dengan 1 tim terdiri dari 3-5 orang.

Turut hadir masing-masing dosen pendamping, pimpinan perguruan tinggi peserta, tim penunjang, tim peninjau, dan BEM perguruan tinggi peserta.

Ajang paling bergengsi dalam kompetisi kreativitas dan inovasi mahasiswa ini, akan diselenggarakan pada tanggal 7-12 Agustus.
Kedua, The 59th IIAS WORLD CONGRESS AND THE 1st INTERNATIONAL SYMPOSIUM ON CREATIVE AGRICULTURE.

Sebelumnya, IPB tercatat sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik Indonesia berdasarkan rilis QS World University Ranking by Subject 2016.

Tema simposium bertajuk ‘Kreativitas Pertanian’ dan ‘Plant Your Future’ untuk tema kongres nantinya. IPB menargetkan, jumlah peserta sebanyak 300 orang yang berasal dari 40 negara. Sedianya, acara bergengsi ini berlangsung 23-30 Juli 2016 (Kongres) dan 27-28 Juli 2016 (Simposium).

Berikutnya, IPB juga didaulat menjadi tuan rumah THE 23rd TRI-UNIVERSITY JOINT SEMINAR AND SYMPOSIUM yang diselenggarakan tanggal 21-28 Oktober 2016.

Madrasah Swasta di Bogor Ternyata Enggak Diperhatikan Pemerintah


BOGOR – Masih banyak sekolah madrasah di Kabupaten Bogor yang belum mendapat perhatian dari pemerintah.

Hal ini disampaikan Ketua Persatuan Guru Madrasah Agus Ridhalah disela-sela seminar Pendidikan dan Pencanangan Gerakan ‘Ayo Masuk Madrasah’, di gedung Tegar Beriman, Selasa (29/03/2016).

Menurut Agus, pemerintah selama ini hanya memperhatikan sekolah madrasah milik negeri.

“ 5 persen mendapat perhatian dari pemerintah, dan 95 persen belum. Dan yang belum mendapat perhatian itu madrasah swasta,” ucap Agus.

Agus sangat berharap, dengan gerakan ‘Ayo Masuk Madrasah’ minat masuk anak masuk bisa meningkat. Termasuk perhatian dari pemerintah.

Sementara, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bogor, Suhendar membantah jika selama ini ada perbedaan perhatian antara madrasah negeri dan swasta.

Sebaliknya, kata Suhendar, dengan adanya UU Disdiknas tahun 2003, diskriminasi untuk pendidikan swasta sudah tidak ada.

“Kesan keterbelakangan statis dan tidak dinamis telah berubah. Kita akan usahakan penyetaraan itu biar menghadapi tantangan global,” terang Suhendar.(ent)

Pelamar SNMPTN di IPB Tahun Ini Turun


BOGOR – Jumlah pelamar seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) ke Institut Pertanian Bogor (IPB) menurun, jika dibandingkan tahun lalu.

Angkanya cukup signifikan, dari 700.000 kini hanya 630.000. Sebabnya, tak lain karena adanya perubahan regulasi dan pengklasifikasian SMA.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof Yonny Koesmaryono menjelaskan, adanya pembatasan kuota semisal sekolah akreditasi A hanya 75 persen yang boleh mendaftar, akreditasi B 25 persen, C 20 persen dan lainnya 10 persen.

“Dari hal itu saja sudah tersaring pelamarnya. Jadi, hal ini sangat wajar terjadi,” ungkapnya kepada Radar Bogor.

Yonny memaparkan, pelamar yang menjadikan IPB sebagai pilihan PTN 1 berjumlah 18.956 dan 8.748 memilih IPB sebagai PTN 2. Dengan total, sebanyak 27.704, angka ini tentu jauh dari tahun-tahun sebelumnya dimana IPB pernah mencapai puncak pelamar hingga menembus angka 36.100.(ent)

Truk Tambang di Kabupaten Bogor Terguling


BOGOR – Dalam dua hari belakangan ini, warga di Kecamatan Parungpanjang digegerkan dengan kecelakaan yang menimpa truk bertonase besar.

Kecelakaan pertama terjadi pada Minggu (27/3/2016) sore. Sebuah truk  bermuatan bahan material batu terguling tepat di depan Kantor Desa Jagabaya, Kecamatan Parungpanjang.

Tergulingnya truk bernopol B 9705 GOA ini, menyebabkan ruas Jalan Raya Sudamanik macet total  selama berjam-jam.

Sehari kemudian, truk bermuatan sama juga ikut terguling. Kejadian itu berawal saat sang sopir hendak memarkir kendaraannya yang bernopol B 9315 OT itu di depan sebuah bengkel motor.

Niatnya untuk makan di warung nasi di Jalan Raya Sidomanik RT 02/01 Desa Lumpang, Kecamatan Parungpanjang. Diduga penyebabnya lantaran tak kuat menahan beban bahan material yang diangkut pada truk.(ent)

Perbaikan Jalan KH Abdullah Bin Nuh Bogor buat Macet Hingga Malam


BOGOR – Proyek pengecoran di Jalan KH Abdullah bin Nuh, membuat arus lalu lintas kendaraan bermotor terhambat.

“Seharusnya, petugas di lokasi lebih banyak,” keluh Irawan (34) salah satu pengendara motor yang terjebak macet di depan Pengadilan Agama Bogor, Selasa (29/03/2016).

Ia mengatakan, seharusnya ada penunjuk jalur alternatif yang bisa dilalui kendaraan bermotor terutama mobil.

“Memang di simpang lampu merah semplak ada spanduk informasi, tapi tak ada pemberitahuan jalur mana saja yang mudah dilewati,” tuturnya.

Sejak siang hingga pukul 20:30, kendaraan yang melintas harus kadang terhenti.

“Pembangunan ini bagus karena memperbaiki infrastruktur. Tapi, jika minim yang mengatur maka yang dirugikan adalah masyarakat juga,” tuturnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Kasi Pengendalian dan Penertiban (Daltib) DLLAJ Kota Bogor, Empar Suparta mengaku tak mengetahui masalah tersebut.

“Saya ga tau,” singkatnya.(ent)

SBY: Jangan Keterlaluan Lah!


BOGOR – Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selasa (29/03/2016), Ketua Umum Partai Demokrat (PD) itu menyoroti kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi-JK yang cenderung pasrah pada mekanisme pasar.

Pada penataran pimpinan dan kader utama Partai Demokrat (PD) di Novotel Hotel Bogor, SBY menyebut langkah mengurangi kemiskinan tidak boleh diserahkan kepada pasar begitu saja.

Begitu juga ekonomi masyarakat, tidak boleh diserahkan pada mekanisme pasar. Pemerintah memiliki peran untuk melakukan intervensi.

“Pasar kadang tidak sensitif terhadap orang miskin, pasar kadang tidak sensitif terhadap keadilan,” sebutnya.

Meski begitu, SBY menyadari setiap presiden yang menjabat memiliki kebijakan ekonomi sendiri-sendiri. Namun menurut dia, kebijakan ekonomi yang juga bagian dari kebijakan politik, harus mempertimbangkan kebutuhan 250 juta penduduk Indonesia.

“Setiap presiden punya economic policy. Tapi economic policy ini juga bagian dari political policy,” jelasnya.

Di sisi lain, SBY mengaku gerah dengan tudingan yang menyebut selama 10 tahun pemerintahannya, tak ada infrastruktur yang terbangun.

“We are telling the truth. Ini buktinya sudah kita lihat, tahun pertama pemerintahan sekarang, sudah banyak infrastruktur yang diresmikan. Pembangunan infrastruktur itu berproses,” jelasnya.(ent)

Peretas dan Listrik Padam Hantui UNBK di Bogor


BOGOR – Para guru dan kepala sekolah di Bogor sedang dilanda was-was. Mereka khawatir pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), 4 April mendatang, berantakan gara-gara listrik padam. Terlebih ketika hujan datang bersama petir saat musim peralihan.

Kekhawatiran itu kemarin disampaikan Kabid Dikmen Disdik Kota Bogor Jana Sugiana. Jana mepaparkan, waktu UNBK yang berlangsung sedari pagi hingga pukul 16.00 WIB, berpotensi terganggu jika hujan disertai petir datang. Biasanya cuaca seperti itu dibarengi listrik padam.

“Karenanya Kemendikbud, Disdik Jawa Barat maupun Disdik Kota Bogor sudah menyampaikan surat langsung ke PLN. Agar di hari pelaksanaan UNBK tidak terjadi pemadaman listrik,” papar Jana.

Soal ujian berbasis daring ini, persiapan Kota Bogor sudah mencapai 95 persen. Tinggal menunggu soal yang baru didistribusikan Jumat (1/4/2016) mendatang. Selain itu, satu hari sebelumnya, seluruh pengawas UNBK akan dikumpulkan.

“Agar lebih jelas sekaligus menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di hari H,” bebernya.

Grafis UNBK
Lebih lanjut dia menjelaskan, soal-soal ujian SMA akan di drop di SMA Kesatuan Pulo Armin, sementara untuk SMK di SMKN 1. Seperti biasa, sekolah yang masih menggelar UN menggunakan paper, barulah di hari H dibagikan soal masing-masing.

Kades Se-Bogor Timur Mulai Ontrog Gedung Sate, Ini Sebabnya


BOGOR – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengalihkan dana bantuan desa untuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) memantik aksi protes para kepala desa (kades) se-Bogor Timur.

Selasa (29/03/2016), mereka melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Sate Bandung. Para pemimpin wilayah itu, tidak menerima dana bantuan desa dari Pemprov Jabar sebesar Rp100 juta per desa dihilangkan.

“Kami ke Bandung hari ini (kemarin,red) untuk berdemo. Meminta agar anggaran tetap turun dan jangan dialihkan,”ujar ketua Aksi Demo, Kades Tanjungrasa, Vijay, kepada Radar Bogor.

Rombongan para kades itu berangkat menuju Bandung sekitar pukul 14.00 WIB.

“Yang ikut semua Kades se- Bogor Timur,” tukasnya.

Dia berharap, agar pemprov tidak mengusik anggaran untuk desa demi alasana apapun. Di mana menurut dia, masyarakat memerlukan anggaran tersebut untuk kesejahteraan di desanya.(ent)

Atap Kelas Terbang, Walikota Bogor Datangi SMK Grafika Mardiyuana


BOGOR – Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Rabu (30/3/20160) pagi mengunjungi SMK Grafika Mardiyuana Kota Bogor yang ambuk atapnya. Orang nomor satu di Kota Bogor ini melihat dari dekat kondisi bangunan sekolah yang rusak akibat diterjang angin puting beliung, Selasa (29/3/2016) sekitar pukul 16.00 WIB.

Akibatnya tujuh siswa SMK Grafika Mardiyuana mengalami luka-luka akibat tertimpa material bangunan yang roboh. Lima diantaranya masih dirawat di RS Vania Jalan Siliwang. Pasalnya saat amruk atap ruang kelasnya, para siswa tengah melakukan kegiatan belajar mengajar.

Saat kejadian, siswa yang mulai merasakan amukan puting beliung, berlarian ke luar ruangan. Seketika, atap ruang kelas yang terdiri dari rangka baja, dan gypsum mulai berterbangan.
(ent)

Tempat Wisata Rafting di Kabupaten Bogor


BOGOR – Beberapa lokasi arum jeram di wilayah Cigombong ternyata belum mengantongi izin. Salah satunya Rafting Koncara Adventure di Kampung Nagrok, Desa Ciadek, Kecamatan CIgombong yang belum lama ini menyebabkan satu orang tewas, pekan lalu.

Hingga kini, Polsek Caringin pun belum bisa menetapkan tersangka pasca peristiwa nahas tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Caringin Ipda Suseno mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk melihat apakah ada unsur kelalaian dalam peristiwa tersebut.

“Belum ada penetapan tersangka, dan hingga kini masih tahap penyelidikan. Untuk penutupan atau pemberhentian rafting bukan kewenangan kami melainkan kebijakannya ada di kecamatan,”jelasnya kepada Radar Bogor, Senin (28/03/2016).

Sementara itu, Kasi Trantib Pol PP Kecamatan Cigombong, Sumantri mengakui bodongnya usaha rafting di wilayahnya. Para pengelola belum pernah dikumpulkan dan akan berkoodrinasi dulu dengan Pol PP  Kecamatan Caringin.

“Kami belum melakukan pemantauan  lokasi arum jeram. Masih fokus dengan kegiatan Rebo Keliling (Boling) dulu. Mungkin setelahnya baru bisa,” singkatnya. (ent)

Telkom Lengkapi Aplikasi E-Puskesmas di Kabupaten Bogor




BOGOR – Bertempat di lantai dua gedung Dinas Kesehatan Pemkab Bogor, Komplek Pemda Jl. Tegar Beriman Cibinong, diadakan soft launching atau sosialisasi penggunaan aplikasi  e-Puskesmas  untuk 102 puskesmas di Kabupaten Bogor.

General Manager Wilayah Telekomunikasi Bogor, Asep Kartiwan  menyampaikan bahwa e-Puskesmas  merupakan salah satu solusi smart health dari Konsep Telkom Smart City Nusantara. Telkom akan memberikan solusi terbaik dengan infrastruktur fiber optic.

“Dengan solusi e-Puskesmas sebagai aplikasi yang dapat meningkatkan layanan di 102 puskesmas saling berintegrasi  dengan cepat dan dapat memberikan laporan degan cepat serta sistem monitoring yang dapat dilakukan kapan dan di mana saja,” terangnya.

Selain GM Witel Bogor, Asep Kartiwan, pada kesempatan itu hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Kab Bogor dr Camalia W Sumaryana, Kabid Promkes Sri Basuki, Kabid AdminKes Adang K, OSM REG Enterprise Goverment & BIZ Service Andri Nopendra, Manager BGES Khairul Fahmi, Acount Manager Government Gresy Niariza Abidin, Kepala BPJS Kabupaten Bogor Santi, Direktur Infokes dan para kepala puskesmas dan jajaran Dinkes Pemkab Bogor.

Acara dibuka Kadinkes dr Camalia W Sumaryana, yang menyampaikan bahwa penggunaan TIK ( Tekhnologi Informasi Komunikasi ) adalah sesuatu yang harus dilakukan lepas siap atau tidak siap.

“Untuk itu  saya minta semua jajaran terus meningkatkan kemampuan mengingat tugas dan tanggung jawab ke depan yang makin berat,” jelasnya.
Acara diakhiri dengan penandatanganan MoU antara Dinas Kesehatan dengan BPJS, dilanjutkan penandatanganan komitmen bersama PT Telkom, KadinKes, BPJS, Infokes dan perwakilan dari UPT, UPF Kabupaten Bogor.
(ent)

Wednesday, 30 March 2016

Pengecoran, Sholeh Iskandar Macet Parah



BOGOR-Proyek pengecoran di Jalan KH Abdullah bin Nuh membuat arus lalu lintas kendaraan bermotor terhambat. "Seharusnya, petugas di lokasi lebih banyak," keluh Irawan (34), salah satu pengendara motor yang terjebak macet di depan Pengadilan Agama Bogor, kemarin.


Ia mengatakan, seharusnya ada penunjuk jalur alternatif yang bisa dilalui kendaraan bermotor terutama mobil. "Memang di simpang lampu merah Semplak ada spanduk informasi, tapi tidak ada pemberitahuan jalur mana saja yang mudah dilewati," tuturnya.

Sejak siang hingga pukul 20.30, kendaraan yang melintas kadang harus terhenti. "Pembangunan ini bagus karena memperbaiki infrastruktur. Tapi jika minim yang mengatur, yang dirugikan masyarakat juga," tuturnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kasi Pengendalian dan Penertiban (Daltib) DLLAJ Kota Bogor, Empar Suparta mengaku tak mengetahui masalah tersebut. "Saya gak tahu," singkatnya.(ent)

Kebanggan Bogor, PSB Harus Bangkit


BOGOR-Kemangan PSB atas Persija belum lama ini, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bangga. Lewat kemenangan itu, pemkot berharap pada Porda 2018 PSB bisa berlaga mengalahkan musuh-musuhnya. 

"Agar PSB bisa disegani, para pemainnya harus mengukir prestasi lebih baik lagi. Dulu PSB memiliki segudang prestasi. Agar PSB kembali mencuat, harus menunjukkan kemampuannya di ajang Porda 2018," ujar Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman kepada Radar Bogor baru-baru ini.

Usmar menuturkan, masyarakat Kota Hujan berharap PSB bisa bangkit dari tidur panjangnya. Jika itu berhasil dilakukan, maka PSB tak perlu khawatir akan masalah biaya. 

Jika anak asuh HM Idris itu bisa menunjukkan prestasi lebih baik, kata dia, pastinya akan banyak masyarakat yang memberikan bantuan materi. Terkait dana pembinaan, manajemen PSB harus membicarakanya dengan KONI dan PSSI. "PSB juga tak boleh hanya mengandalkan anggaran dari APBD saja. Mereka harus bisa menggandeng para pengusahaa. Agar itu bisa dilaksanakan atlet PSB harus terus mengukir prestasinya," tandasnya.(ent)

MUI Kabupaten Bogor Wacanakan Metode Kurikulum Islam di Sekolah


BOGOR - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, bakal menerapkan metode kurikulum Islam di semua sekolah.

Hal itu disampaikan Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH. Ahmad Mukri Aji disela-sela seminar ‘Pendidikan dan Pencanangan Gerakan Ayo Masuk Madrasa’ di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (29/3/2016).

“ Saat ini banyak pemikiran Islam sesat dan menyasar kalangan pelajar. Dan MUI tidak akan tinggal diam,” kata Mukri Aji.

Nantinya, sasaran kurikulum Islam ini adalah pencegahan radikalisme, terorisme dan aksi aksi kekerasan lainya. Rencana penerapatan kurikulum Islam ini mendapat apresiasi dari Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Barat, Buchori. Menurutnya, kurikulum Islam atau dikenal dengan metode Rahmatan lil Alamin bukan hal baru di Indonesia.

” Bukan hanya di Kabupaten Bogor, kita usahakan di Jawa Barat. Kalau bisa secara nasional,”  tandas Buchori. (ent)

Jelang SSA, PKL Otista Dipindah




BOGOR-Pemkot terus be­benah menyiapkan sistem satu arah (SSA) sekitaran Kebun Raya. Mulai pekan ini, sebanyak 600 PKL yang berjualan malam hari di Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) akan dipindahkan ke Jalan Suryakancana. Pemin­dahan ini diharapkan tuntas sebelum penerapan SSA pada Jumat (1/4), pukul 00.00 WIB.

Tadi malam, aparat Kecamatan Bogor Tengah bersama, Kelurahan Gudang, Kelurahan Babakan Pasar, Satpol PP, dan PD Pasar Pakuan Jaya merancang pemindahan tersebut. Hadir di antara mereka tokoh masyarakat Suryakancana, di antaranya Arifin Himawan dan Guntur Santoso.

"Tidak ada rapat khusus. Kami diskusi dengan beberapa tokoh masyarakat di Suryakancana untuk memindahkan PKL di Jalan Otista ke Suryakancana. Mereka tidak boleh berjualan di sana kalau SSA sudah diterapkan," jelas Camat Bogor Tengah, Rakhmawati.

Dia menyebut, pihak kecamatan sudah menyampaikan rencana pemindahan kepada para PKL, jauh hari sebelumnya. Lokasi pengganti berada di sebelah kawasan pedagang lama di Suryakancana.

"PKL pindahan ini mengikut ke arah atas ke Jalan Surken. Kalau nanti pas hari H mereka tidak pindah, maka itu akan menjadi tugas Satpol PP untuk menertibkan," tegas camat.

Terpisah, Walikota Bogor Bima Arya mengklaim, sosialisasi penerapan SSA pekan ini sudah maksimal. Bima optimistis, pemberlakuan SSA, 1 April mendatang bisa berjalan lancar.

Menurutnya, sosialisasi sejauh ini fokus untuk mensterilisasi jalur SSA dari PKL dan parkir. Semisal di kawasan Pasar Anyar, Pasar Bogor, dan sekitarnya. Kemudian untuk para sopir angkutan perkotaan (angkot), tak boleh lagi ada yang berhenti sembarangan. 

"Agar mereka mematuhi peraturan yang baru, begitu pun PKL juga ditata lebih rapi," paparnya.

Bima juga meminta kepada seluruh SKPD maupun aparat di wilayah yang terkait SSA agar tidak keluar kota hingga hari pelaksanaan aturan baru tersebut. Ia meminta seluruh anak buahnya siap siaga di wilayah masing-masing. "Larangan ini sudah saya sampaikan sejak Sabtu lalu," tukasnya.

Kemudian terkait penataan PKL, Bima menyebut, momen ini sebagai saat yang tepat untuk penataan ulang. Terlebih sejumlah ruas jalan sudah dilebarkan, seperti Jalan Pajajaran dan Lawang Seketeng.(ent)

Musim Hujan, DBD Serang Perumahan Mewah di Bogor


BOGOR-Hingga akhir Maret 2016, warga Kota Hujan yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD), tembus di angka 460 orang. Dua di antaranya meninggal dunia. Ironisnya, sebagian besar pasien merupakan warga pemukiman elite.

Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P3M) pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, Siti Robiah, mengatakan fenomena penyebaran penyakit DBD di Kota Bogor tidak hanya menyebar di kawasan kumuh. Justru menurutnya, kasus DBD paling banyak menyerang warga yang tinggal di perumahan elite.

"Kenapa di perumahan elite, karena penghuni rumah tidak menyadari. Kolam, taman, vas bunga, dan penampungan air tidak pernah terpantau. Padahal, di sana merupakan media nyamuk berkembang biak," ujarnya.

Agar kasus DBD tak semakin meluas, Dinkes mengimbau masyarakat lebih waspada. Selain itu, masyarakat diminta menerapkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (Gertak PSN), serta program menguras, menutup, dan mengubur (3M).

"Fogging atau pengasapan hanya mengusir dan membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan jentik nyamuk masih hidup dan berkembang biak dalam genangan air yang tidak pernah dibersihkan," kata Siti Robiah kemarin.

Di Kota Bogor, ada dua kecamatan yang masuk dalam zona merah atau kasus DBD terbanyak. Yakni, Kecamatan Bogor Barat dan Bogor Utara. "Untuk kategori kelurahan yang masuk dalam zona merah adalah Katulampa dan Baranangsiang. Di kelurahan tersebut banyak perumahan elite," paparnya.

Berdasarkan data yang dihimpun, ada 106 kasus DBD di Kecamatan Tanahsareal dan 102 kasus di Kecamatan Bogor Utara. Sedangkan di Kecamatan Bogor Tengah sebanyak 58 kasus, Bogor Selatan 44 kasus, Bogor Timur 48 kasus, dan Kecamatan Bogor Barat sebanyak 100 kasus.

Adapun, kelurahan dengan jumlah kasus DBD tertinggi yakni Kelurahan Baranangsiang sebanyak 29 kasus, Kedung Badak 19 kasus, Tegal Gundil 19 kasus, Ciparigi 15 kasus, Sindangbarang 17 kasus, Bantarjati 16 kasus, dan Katulampa 15 kasus.

"Kami mengimbau pokja kecamatan dan kelurahan untuk menggerakkan warganya agar melakukan gerakan PSN seminggu sekali di rumah masing-masing. Agar kasus DBD dapat dikendalikan," imbau Siti.

Meski terbilang tinggi, Siti memastikan, kasus DBD di Maret ini jauh menurun jika dibandingkan dengan Februari lalu. Di tanggal yang sama, 28, bulan lalu, tercatat 207 pasien DBD menjalani perawatan. Sementara kemarin hanya 28 orang.

Menurutnya, puncak wabah DBD di Kota Bogor sudah terlewati atau Februari kemarin. Bahkan, dua warga Kota Bogor yang meninggal dunia karena DBD pun terjadi pada Februari.

"Dua warga itu anak berusia dua tahun, warga Balumbangjaya, Kecamatan Bogor Barat. Meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RS Karya Bhakti Dramaga. Sedangkan korban lain, yakni anak berusia 9 tahun, warga Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat. Meninggal di RSUD Kota Bogor," jelasnya.(rub/c)

Tuesday, 29 March 2016

SSA, Warga Bogor Tak Akan Lagi Nikmati CFD Sempur


BOGOR-Seperti biasa, ribuan warga memadati kawasan Sempur, pagi kemarin. Berbagai aktivitas dilakukan di sana. Mayoritas berolahraga. Sebagian lagi, sekadar menikmati sejuknya udara Kota Hujan.

Memang, setiap Minggu pagi, bilangan Sempur bebas dari asap dan lalu lalang kendaraan. Itu setelah pemerintah menerapkan Car Free Day (CFD) di kawasan ini, 2009 silam. Namun, program tersebut harus berhenti mulai pekan ini. Pemkot mengganti lokasi CFD menjadi di bilangan Sudirman.

Sebenarnya, CFD di Lapangan Sempur tak bisa dilepaskan dengan keberadaan Taman Ekspresi dan juga Istana Bogor. Aktivitas warga seolah terintegrasi dengan tiga lokasi ini. Bukan sebatas olahraga, namun juga sembari menikmati pemandangan rusa-rusa di istana.

Sementara untuk Taman Ekspresi, dimanfaatkan berbagai komunitas dan pemuda untuk pertunjukan seni atau sekadar bercengkerama. Seperti terlihat pada kemarin pagi, komunitas pantomim beraksi menghibur warga di sana.

Yani (32), warga Jalan Ardio, Pasar Anyar, menginginkan CFD di Lapangan Sempur. Menurutnya, lokasi Lapangan Sempur dulunya tidak bagus. Tetapi setelah dibangun Taman Ekspresi, menjadi lebih bagus. Dan sekarang lebih nyaman lagi karena lebih banyak pohon. "Biasanya kalau mau joging, sudah siap-siap dari rumah. Tapi seringnya sih jalan-jalan aja ke sini sama keluarga," jelas ibu dua anak ini.

Walikota Bogor Bima Arya, Senin (21/3) pekan lalu mengatakan, rencana pemindahan CFD dari Lapangan Sempur karena pertimbangan kelancaran arus lalu lintas. Jika CFD tetap di Sempur, maka pengalihan arus kenderaan dilakukan ke arah Jalan Sudirman yang berujung ke Warung Jambu.

"Yang kita kawatirkan, penumpukan kendaraan terjadi di Warung Jambu. Semua arus kendaraan dari bilangan Juanda menuju Baranangsiang atau Pajajaran, terpaksa melewati jalur itu," jelasnya.(ent)

Monday, 28 March 2016

PSB Bogor Kalah Partai Derby



CIBINONG-Ribuan pendukung fanatik Per­sikabo menjadi saksi bangkitnya tim kesayangan dari tidur panjangnya. Meski hanya bertajuk laga amal melawan PSB Bogor, namun kerinduan Kabomania terbayar lunas setelah menyaksikan Las­kar Padjad­jaran itu kemarin (27/3).

Pada pertandingan amal melawan PSB Bogor, Persikabo unggul tipis 2-1 (0-1). Tim tamu sempat memimpin melalui Bustomi pada menit ke-37. Namun Persikabo bangkit dengan membalikkan skor melalui Ryan di menit 50 dan tendangan penalti Sandy di menit 89. "Grafik permainan me­nunjukkan peningkatan. Meski kalah, saya puas karena permainan anak-anak sangat bagus," kata Ketua Umum PSB Bogor, Muhammad Idris.

Laga amal ini dipenuhi para suporter yang sudah rindu akan suasana kompetisi. Untuk menyelamatkan nasib Persikabo, beberapa elemen ber­harap semua pihak bisa bersinergi dengan duduk bersama. "Saya yakin, jika semuanya duduk bareng, solusi akan ditemukan. Persikabo adalah milik masyarakat Kabupaten Bogor, jadi harus diselamatkan," ucap Ketua KONI Kabupaten Bogor, Mochammad Rusdi AS kemarin.

Pada pertandingan tersebut, mantan Manajer Persikabo, Rhendie Ariendra tampak menyaksikan laga itu dari tribun VIP. Pria yang pernah menjadi Presiden Klub Bogor Raya itu pun menyayangkan nasib Persikabo.

"Suporter begitu antusias menyak­sikan pertandingan. Saya hanya memberikan solusi, semuanya harus duduk bareng membahas masalah ini. Bupati, pengelola, ketua umum KONI, DPRD, dan fans harus bersi­nergi, dan mencari solusi jitu supaya Persikabo kembali eksis di dunia sepak bola Indonesia," kata Rhendie.

Dia pun mengaku siap mengelola Persikabo jika diberikan amanah. "Saya hanya ingin melihat Persikabo bangkit dari tidur panjangnya. Untuk saat ini, mari semua pihak duduk bersama," tegasnya. (ent)

Sunday, 27 March 2016

Pasca Longsor Jalur KA Bogor-Sukabumi Digunakan Kembali



BOGOR-Setelah sempat tidak beroperasi sejak Minggu (20/3) akibat jalur mengalami longsor, akhirnya kereta jurusan Bogor-Sukabumi sudah kembali beroperasi, kemarin. Kepala Stasiun Bogor, Darmin, mengatakan, pada keberangkatan pertama pascalongsor kereta jurusan Sukabumi terisi penuh oleh penumpang. "Sudah mulai beroperasi sejak tadi pagi (kemarin, red)," kata Darmin. 

Menurutnya, bekas longsor di antara Stasiun Batutulis dan Stasiun Maseng tidak perlu dikhawatikan, karena sudah diperbaiki. "Sekarang keberang­katan dari Bogor ada tiga kali. Pagi, siang, dan sore," kata Darmin.

Jalur km 11+8/9 di Kampung Cibalung, Kecamatan Cijeruk, masih belum bisa dilalui dengan normal. Jalur yang menghubungkan Stasiun Batu Tulis dengan Stasiun Maseng ini mengalami longsor, Minggu (20/3) lalu. Hal ini mengakibatkan rel menggantung sepanjang 15 meter dengan kedalaman 10 meter. 

Perbaikan dilakukan selama empat hari empat malam. Dengan melibatkan 65 petugas tiap shift-nya, jalur tersebut sudah dioperasikan kembali. Namun, untuk memastikan keamanannya, dilakukan uji coba menggunakan kereta lokomotif berulang-ulang di lokasi longsor. Hal ini dilakukan untuk memastikan struktur track dan tubuh jalur dalam kondisi yang baik.

Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Bambang S Prayitno menjelaskan, jalur KA Sukabumi-Bogor dilalui dengan kecepatan dibatasi. "Akan ada evaluasi, jika memang sudah benar kuat maka kecepatan KA Pangrango pun akan ditingkatkan kembali hingga normal antara 30-40 km/jam," jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, hingga saat ini, proses pekerjaan tercapai 50 persen. Pihaknya kini berusaha terus untuk menyelesaikan perbaikan jalur KA tersebut. 

"Tadinya, kami memprediksikan selesai hari Rabu (23/3), dan besok (24/3) bisa digunakan. Namun, meleset dari target karena situasi dan kondisi kurang mendukung di lapangan. Kesulitan pengiriman material pun menjadi hambatan," tuturnya.(ent)

Mei, Pedestrian Sistem Satu Arah Dibangun


BOGOR-Jalur pejalan kaki (pedes­trian) sepanjang sistem satu arah (SSA) sep­u­tar Kebun Raya Bogor, baru akan diba­ngun Mei mendatang. Jalur berbiaya Rp33 miliar ini bersumber dari Angga­ran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) 2016.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bogor, Sudraji mengatakan, jalur pedestrian SSA memiliki lebar antara tiga hingga lima meter, tergantung pada jalan. Jalur tersebut akan dibangun mengelilingi Kebun Raya Bogor (KRB) dan juga Istana Bogor. "Lelang dilaksana­kan April," ucapnya.

Untuk tiga jembatan yang termasuk jalur SSA, akan memakai konsep pedestrian gantung seperti yang sudah diterapkan di Bandung. Pedestrian tersebut akan dibangun di Jembatan Sempur dan dua jembatan di Jalan Otista. "Untuk jalur sepeda berada di samping jalur pedestrian. Lebar jalur sepeda sekitar satu hingga 1,5 meter," jelasnya.

Sementara itu, Walikota Bogor Bima Arya meminta dukungan seluruh Muspika Bogor Tengah hingga pengurus RT/RW untuk membantu menyosialisasikan SSA Jalan Juanda 1 April mendatang.

"Apa pun yang direncanakan Pemkot Bogor, tanpa dukungan semua pihak yang ada di wilayah Bogor Tengah ini, maka tidak akan berjalan. Apalagi, fokus program SSA ini juga berada di Bogor Tengah," ungkap Bima saat sosialisasi SSA dan penyaluran BOP untuk Kecamatan Bogor Tengah di Taman Ekspresi, Jumat (25/3) pagi.

Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, penerapan SSA ini adalah upaya pemkot dalam membenahi transportasi di Kota Bogor. Jika uji coba berjalan baik, Pemkot akan kembali membangun jalur pedestrian yang lebih panjang, lebar, dan lebih nyaman untuk pejalan kaki. "Selain itu, tentunya SSA juga akan mempercepat waktu tempuh," imbuhnya.(ral)

Saturday, 26 March 2016

Jadwal Sim Keliling Kabupaten Bogor 26 Maret 2016


  • Layanan SIM Keliling khusus untuk perpanjangan
  • Melayani SIM ONLINE
  • Persyaratan membawa KTP dan SIM Asli yang masih berlaku
PERSYARATAN PERPANJANGAN SIM :
BERDASARKAN SURAT TELEGRAM KAPOLDA JABAR NOMOR : ST/213/II/2015 TANGGAL 13 FEBRUARI 2015
  • Perpanjangan dapat dilaksanakan sebelum masa berlaku SIM dengan Tenggang waktu 14 (Empat Belas) Hari Sebelum Tanggal habis masa berlaku SIM
  • SIM yang habis masa berlakunya dapat diperpanjang dengan tidak melebihi Batas Waktu 3 (Tiga) Bulan TMT Habis masa berlaku SIM
  • Untuk SIM yang tidak diperpanjang sampai dengan 3 (tiga) Bulan setelah habis masa berlakunya aka SIM tersebut tidak dapat diperpanjang dan apabila ingin mendapatkan SIM kembali, dapat mengikuti Proses Penertibatan SIM BARU
sumber: http://polresbogor.info/jadwal-sim-keliling

Thursday, 24 March 2016

Pakai Gas 3 Kg, Restoran di Bogor Bisa Ditutup


BOGOR – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor menyita 13 tabung gas ukuran 3 kg dari beberapa restoran di Jalan Sholeh Iskandar, Selasa (22/3/2016).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor, Bambang Budianto mengatakan, inspeksi mendadak (sidak) dilakukan ke restoran kategori menengah ke atas atau yang modal usahanya di atas Rp50 juta.

“Tabung elpiji 3 kg adalah bersubsidi jadi hanya untuk masyarakat miskin. Restoran ini miskin apa tidak? Tabung elpijinya kita sita. Mereka bisa menebus dengan satu tabung ukuran 12 kg. Atau dengan tiga tabung ukuran 5,5 kg serta menambah uang Rp110 ribu,”  jelasnya.

Ia mengungkapkan, masih mengedepankan pembinaan dan belum langsung penutupan.

“Kita menyuruh mengganti. Jika prosedur peringatan tiga kali, tidak diindahkan juga, kita rekomendasikan kepada Satpol PP untuk penutupan restoran,” jelasnya.

Menariknya, dalam sidak kali ini Bambang Budianto membawa pistol  yang disimpan di samping pinggangnya.

“Ada izinnya dari kepolisian dan tak ada maksud apa-apa,” ujarnya.(ent)

TNI di Bogor Waspada Narkoba!


BOGOR – Korem 061 Suryakancana kemarin bersilaturahmi dengan ulama dan umaro se-Kabupaten Bogor, di gedung Tegar Beriman.

Acara yang dikemas dengan sarasehan tersebut turut membahas maraknya aparat yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

“Secara instruksi ke dalam, saya sudah mengadakan pemeriksaan terhadap beberapa prajurit termasuk di Kodim Bogor. Alhamdulilah, dari pemeriksaan itu, TNI negatif,” ujar Komandan Korem (Danrem) 061/Suryakancana, Kolonel Inf Fulad.

Meski begitu, Fulad menegaskan bahwa upaya meminimalisasi penyalahgunaan narkoba oelh aparat terus dilakukan. Dia pun mengakui momok narkotika juga menyasar para personel TNI.

“Karenanya saya harus aktif memberi pengetahuan termasuk penyuluhan,” kata dia.(ent)

PKS Kabupaten Bogor Bantah Fogging Berbayar


BOGOR – Beberapa waktu lalu, warga Pabuaran Induk, Kecamatan Cibinong, mengeluhkan pengasapan (fogging) oleh sebuah ormas dari sayap Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Pasalnya, aksi sosial itu ternyata tidak gratis, alias dipungut biaya. Belakangan, Dinas Kesehatan menyebut fogging juga ilegal.

“Tidak ada informasi ke kami. Harusnya ada karena fogging tidak asal-asalan. Jika penggunaan obat asal, justru akan bahaya,” tegas Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2PKL) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Kusnadi.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2PKL) Dinkes Kabupaten Bogor Kusnadi memastikan fogging yang dilakukan oleh sayap partai tak berizin.

Lantaran berbahaya bagi masyarakat, Kusnadi menegaskan bahwa fogging harus melalui instruksi dari Dinas Kesehatan. Hal tersebut bertujuan agar teknis penggunaan obat tidak dilakukan serampangan.(ent)

Wow… Ratusan Prajurit AU di Bogor Sumbang Darah




BOGOR – Pangkalan Landasan Udara Atang Sendjadja gelar donor darah di Rumah Sakit ATS , Kelurahan Semplak Barat, Kecamatan Kemang.

Kegiatan itu dalam rangka  menyambut HUT ke-70  TNI AU, April mendatang.

“Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian menyambut HUT TNI AU pada 9 April mendatang. Seluruh Lanud bergerak untuk melaksanakan kegiatan sosial. Salah satunya donor darah,” ujar Komandan Lanud ATS Marsekal Pertama Hari Budianto kepada Radar Bogor Selasa (22/03/2016).

Dalam penggalangan darah Lanud ATS melampaui target dengan jumlah lebih dari 200 kantong dari 100 kantong darah yang ditargetkan. Nantinya, Hari mengatakan, hasil dari pendonoran akan disumbangkan ke PMI melalui RS ATS.

“Saat ini sudah terdata lebih dari 200 prajurit AU yang mendonorkan darahnya. Nanti akan dikontribusikan seluruhnya ke PMI. Kebutuhan darah di RS sudah ditunjang PMI.(ent)

Pemkab Bogor Cueki Daerah Tertinggal!




BOGOR – Visi Kabupaten Bogor menjadi kabupaten termaju se-Indonesia semakin berat. Sebab, masih banyak daerah pelosok di Tegar Beriman yang sama sekali belum tersentuh pembangunan. Misalnya, Desa Warga Jaya, Kecamatan Sukamakmur.

Selain tertinggal jauh oleh desa-desa lain, ribuan warga Desa Wargajaya  berada di garis kemiskinan. Data statistik Desa Warga Jaya mencatat hampir separuh warganya hidup miskin.

”Ada ribuan warga miskin di desa warga jaya,”ujar Staf pembangunan Desa Warga Jaya Suhendar saat ditemui Radar Bogor, Selasa (22/03/2016).
Kondisi itu diperparah dengan jumlah Rumah Tidak Layak Huni (rutilahu) di desa yang berada 15 kilometer dari kecamatan itu, yang mencapai ratusan. Di mana terdata  500 rumah bilik yang nyaris roboh.

”Untuk warga miskin disini hampir separuh. Dan ada 500 rumah tidak layak huni disini,” beber Suhendar.

Lokasi rutilahu kata dia, merata di semua rukun tetangga (RT). Sementara, untuk bantuan rutilahu tahun 2016, hanya diberi jatah 45 unit.
”Untuk lokasi, merata hampir setiap RT ada rutilahu. Dan tahun ini hanya 45 rumah yang kami ajukan,”tandasnya.(ent)

Miris… Jalan di Kabupaten Bogor Ini Lima Tahun Dibiarkan Rusak


BOGOR – Masalah jalan rusak masih menjadi pekerjaan berat Pemkab Bogor. Jika tidak ada solusi secara jangka panjang masalah ini akan terus terjadi setiap tahun. Seperti yang terjadi di jalan Pasir Mukti, Desa Pasir Mukti, Kecamatan Citeurep.

Lima tahun sudah jalan yang menghubungkan kecamatan Citeureup dan Sukamakmur ini rusak parah.  Bahkan saat di guyur hujan, jalan berubah menjadi sungai.

”Mungkin bupatinya galau gak punya pasangan, jadi jalan rusak aja dibiarkan. Bagaimana mau jadi kabupaten termaju. Coba di cek dong ibu bupati, jangan diem dibalik meja aja,”sindir Eman (35) warga RT 01/01 Desa Pasir Mukti, kecamatan Citeureup Selasa (22/03/2016).

Senada dikatakan Siska Aliya (24) warga Desa Tajur, Kecamatan Citeurep. Ia mengaku tak habis pikir dengan kinerja pemerintah. Baik tingkat desa, kecamatan, maupun tingkat kabupaten.

Padahal, kata Liya, di kecamatan citeurep banyak berdiri perusahaan. Namun jalan rusak saja tidak bisa di perbaiki.(ent)

Lihat Deh, Ritual Penari Ronggeng di Kabupaten Bogor


BOGOR – Penampilan tarian ronggeng dan jaipong-an menjadi hiburan malam tersendiri bagi warga di Kecamatan Cileungsi.

Sedikitnya ada lima tempat ronggeng dan jaipong yang pentas setiap malam. Namun dibalik tarian tradisional Jawa Barat itu ternyata  tersimpan cerita mistis yang kental.

Sebelum melaksanakan pentas, para penari lebih dahulu  melakukan sejumlah ritual. Selasa (22/3/2016) dini hari, Radar Bogor mendatangi salah satu tempat pentas penari ronggeng di bilangan Jalan Narogong, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Suara gamelan mendengung kencang memecah keheningan jalur truk sampah DKI itu. Enam orang penari nampak berlenggok lenggok memainkan tubuhnya. Matanya menatap tajam setiap tamu yang datang menyaksikan.

”Ayu tenan, ini de,”ujar Usep (25) salah satu pria yang tengah menari sembari menyisipkan uang pecahan Rp 10ribu kepada penari.

Usep, bukan satu-satunya pria yang terbius oleh goyangan dan tatapan mata sang penari. Hingga pukul 02.00WIB, sedikitnya ada 20 pria yang menari dan menyawer para penari ronggeng tersebut. (ent)

Waduh… Ribuan Kendaraan di Kota Bogor Ditilang


BOGOR – Sebanyak 1.080 pengendara kendaraan roda dua dan roda empat dikenakan sanksi tilang selama Operasi Simpatik Lodaya 2016 selama tiga pekan di wilayah Kota Bogor. 

Kapolres Bogor Kota, AKBP Andi Herindra mengatakan selain memberikan tilang pada ribuan pengendara. Operasi Simpati Lodaya 2016 yang digelar sejak tanggal 1-21 Maret tersebut juga memberikan teguran kepada 4.013 pengendara.

Diharapkan pasca Operasi Simpatik Lodaya 2016, para pengendara di Kota Bogor semakin patuh terhadap peraturan lalu lintas yang ada. (ent)

Gila! Jalan Rusak di Kabupaten Bogor Capai 1.301 Kilometer


BOGOR – Jalan rusak di Kabupaten Bogor masih jadi pekerjaan rumah Pemkab Bogor.

Berdasarkan data Dinas Binamarta dan Pengairan (DBMP) Kabupaten Bogor, jalan rusak di Kabupaten Bogor mencapai 1.301, 51 kilometer dari 1.748,9 kilometer panjang jalan yang ada.

“ Itu tersebar di beberapa titik, termasuk di Cibinong,” kata Kabid Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di DBMP Kabupaten Bogor, Nana Supriatna kepada Pojokjabar, Selasa (22/03/2016).

Menurut Nana, kerusakan jalan ini disebabkan beberapa hal. Salah satunya disebabkan oleh dimensi atau ukuran jalan yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah tentang jalan.

Dari pemaparan Nana, berdasarkan PP Nomor 34 tahun 2006 tentang jalan, dimensi jalan minimal harus 11 meter.

Dimensi jalan tersebut terbagi atas lebar 5,5 meter, bahu jalan 2 meter di tambah 0,75 saluran dan ambang atau jalur hijau.

“Hanya saja untuk mencapai 11 meter itu sulit. Apalagi jika harus dibuat saluran air. Untuk mecapai 7,5 meter saja sulit,”terang Nana.

Kendati demikian, DBMP tetap akan melakukan pemeliharaan jalan dan akan dikerjalan pada awal April 2016.

“ Ada 414 ruas jalan yang akan dipelihara dari 450 kegiatan, termasuk jembatan,”tandas Nana. (ent)

Lalin Flyover Cileungsi Kian Semrawut



BOGOR – Tot.. tot.. tot, suara klakson truk saling bersahutan. Ya, kesemerawutnya lalu lintas (lalin) di simpang flyover Cileungsi membuat pengendara yang melintas garuk-garuk kepala. 

Selain di penuhi angkutan kota yang ngetem, pengaturan arus lalu lintas pun tak jelas. Personil Dinas Lalu Lintas Angkuta Jalan (DLLAJ) yang terbatas membuat  persimpangan menuju Bekasi, Jonggol dan Cibubur itu tersendat setiap hari.

“Maju woy itu truk,” teriak salah satu pengendara yang tengah melintas, Senin (21/03/2016).

Kesemerawutan itu pun menjadi pekerjaan rumah bagi DLLAJ Kabupaten Bogor.

“Ini menjadi PR kami di tahun ini. Sejauh ini, kami sudah menambah satu personil dan rencannya akan di pasang rambu lalu lintas agar lebih tertib dan terarah,” ujar Kasi Dalops DLLAJ Kabupaten Bogor, Bisma Wisuda. (ent)

Hari Ini, Jalur Rel Bogor-Sukabumi Beres, KA Pangrango Beroperasi


 BOGOR – Setelah sempat berhenti beroperasi, akhirnya Kereta Api (KA) Pangorango Sukabumi – Bogor akan beroperasi kembali hari ini, Rabu (23/3/2016). 

“Hari ini (Rabu 23/3/2016), Inshaa Allah selesai, kita kerja siang dan malam. Karena tidak hanya mengakibatkan terhentinya operasional kereta angkutan penumpang, namun berimbas juga pada kereta angkutan barang,”jelas Kepala Stasiun KA Bogor, Darmin Nasution, Rabu (23/3/2016) pagi.

Menurut Darmin, perbaikan dilakukan secara cepat agar bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ini berarti lebih cepat dari perkiraan bahwa perbaikan jalur tersebut akan memakan waktu lima hari.

“Kita harus cepat karena layanan pemesanan tiket secara online juga diblok hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Jadi kita harus aktifkan lagi , insha allah secepatnya,”kata Darmin.

Seperti diketahui, pasca amblasnya tanah di jalur rel kereta apai KM 11 Cigombong, Kabupaten Bogor pada Minggu (20/3/2016) lalu, KA Pangrango jurusan Bogor – Sukabumi dan sebaliknya dihentikan pengoperasiannya.(ent)

Para Pedagang di Kabupaten Bogor Ramai-ramai Gadaikan Kios


BOGOR – Entah karena ekonomi yang sedang sulit atau lantaran persaingan usaha yang semakin ketat, membuat para pedagang di Pasar Citeureup II menggadaikan kios-nya untuk tambahan modal. 

Hal itu di ungkapkan Kepala Pasar Citeurep, Andryanoto, Senin (21/03/2016). Kepada Radar Bogor ia menuturkan para pedagang mulai menggadaikan kios-nya ke pegadaian maupun ke bank.

“Iya, banyak yang digadaikan kios oleh pedagang. Umumnya mereka menggadaikan untuk tambahan modal,”ujarnya.

Meski demikian, kios-kios yang di gadaikan umumnya merupakan kios milik perorangan.

“Banyak yang perorangan. Namun jika di gadaikan, ada pemberitahuan dulu pada pasar,”tuturnya.

Untuk diketahui, jumlah kios di pasar citeurep II berjumlah 877 kios. Di mana kios di bangun oleh PT Javana dan dijual ke pedagang dengan sistem kredit tanpa bunga.

Dari 877 kios dan losmen tersebut hampir sebagian di kuasai oleh perorangan. (ent)

Ciptakan Bogor Bersih, Warga Bogor Antusias Sukseskan Bogorku Bersih




Kota Bogor kini menghadapi banyak tantangan, terutama dalam pengelolaan sampah. Permasalahan tersebut, muncul dari berbagai aspek yaitu teknis operasional, keuangan, manajemen, hingga sosio kultural.

Saat ini, Bogor sedang giat-giatnya mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui pemilahan dari level komunitas yang didukung oleh keberadaan Bank Sampah dan TPS3R di yang ada di Kecamatan dan Kelurahan serta menjalankan program biopori.

Gerakan Bogorku Bersih adalah sebuah pogram untuk mendorong partisipasi seluruh pihak dalam pengelolaan sampah dan kebersihan.

Bogorku bersih adalah inisiatif Pemerintah Kota Bogor bersamaRadar Bogor, Bogor Sahabats dan Komunitas Peduli Ciliwung Bogor (KPC Bogor) untuk mewujudkan Kota Bogor yang bersih dan nyaman.

Sebagai langkah awal, launching akan dibuka Walikota Bogor, Bima Arya di Lapangan Sempur, Senin (21/3/2016). Ketua Tim Bogorku Bersih, Een Irawan Putra mengatakan, ada beberapa kegiatan yang akan diselenggarakan diantaranya lomba mulung sampah Ciliwung.

“Diharapkan terjadi peningkatan terhadap kondisi tidak hanya terhadap badan sungai namun juga daerah aliran sungai terutama permukiman di sepanjang aliran sungai Ciliwung,” tuturnya kepadaRadar Bogor, Minggu (20/03/2016).

Selanjutnya, lomba kebersihan tingkat RT se-Kota Bogor. Kegiatan ini, merupakan awal dari program jangka panjang dalam upaya memperbaiki dan membenahi pengelolaan sampah di Kota Bogor.

Wilayah yang menjadi juara lomba akan didampingi untuk dapat meningkatkan kinerja pengelolaan sampahnya hingga dapat menjadi model percontohan wilayah yang telah mengelola (memilah, mengolah, dan memanfaatkan) sampah yang dapat di replikasikan ke wilayah lain.

Kemudian kompetisi individu, aktor pengelolaan sampah.

“Pemenang dari lomba ini akan serta merta menjadi calon Master 3R dan menjadi duta pengelolaan dan pemilahan dari sumber yang akan menjalani training dan pembekalan mengenai manajemen pengelolaan sampah dan menjalankan peran edukasi terhadap masyarakat di Kota Bogor,” papar dia.

Tak hanya itu, lomba kebersihan tingkat pelaku usaha di Kota Bogor. Para pelaku usaha yang berhasil memenangkan lomba ini, akan menjadi teladan dan memberikan contoh bagi pelaku usaha lainnya dalam praktek pengelolaan sampah dan limbah yang dihasilkan oleh pelaku usaha tersebut.

Selanjutnya, lomba TPS3R yang bermaksud untuk mendorong pengelola TPS3R untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja sesuai dengan teknik yang baik.

“Pemenang lomba ini akan menjadi model percontohan dan sekaligus mendampingi TPS3R lainnya untuk meningkatkan kinerjanya,” kata dia.

Kemudian, lomba desain fasilitas pengelolaan sampah.

“Model fasilitas pengelolaan sampah yang terpilih akan direalisasikan pada permukiman dan fasilitas umum di Kota Bogor,” tutur dia.


Wednesday, 23 March 2016

Nongkrong Asyik Minum Susu Di Sini



 Dhinanda Bayu Kresnapati yang akrab dipanggil Bayu sebagai pemilik kedai ini mengatakan, pasarnya adalah siswa dan mahasiswa. Kedai yang berlokasi di Sukasari ini menawarkan berbagai varian rasa susu yang enak dan juga gelas unik yang berbentuk botol susu bayi. 

 Bayu mengatakan, susu sudah menjadi minuman umum dan ia pun ingin mengembangkan berbagai menu dari susu sehingga menjadi identitas bagi kedainya. Tidak hanya itu, kedai ini pun menyediakan berbagai macam makanan enak dengan harga yang sangat terjangkau bagi kantong mahasiswa, seperti kebab, nasi goreng, kentang goreng, dan makanan-makanan lainnya yang cocok untuk menemani waktu bersantai Anda. 

 Kedai yang pernah didatangi Cak Lontong ini mengangkat tema "Eat and Play", di mana pengunjung tidak hanya menikmati hidangan yang disediakan, namun juga mendapatkan banyak hiburan yang mengasyikan. Seperti aplikasi permainan, yaitu "Petualangan Mimicucu" yang bisa diunduh secara gratis di smartphone Anda. "Lima pancaindera konsumen harus merasakan", ungkapnya.

 Bayu menginginkan Kedai Mimicucu ini menjadi one stop solution bagi warga Bogor. Dan untuk mewujudkannya, ia pun kerap mengangkat promo-promo menarik setiap dua minggu sekali, seperti all you can eat saat grand opening Sabtu lalu dengan hanya membayar Rp10.000 saja untuk menikmati semua menu. Untuk promo-promo selanjutnya dapat dilihat di akun Instagram @mimicucu_. So, tunggu apa lagi guys, yuk kita ngongkrong sehat di Kedai Mimicucu.(ent)

Adu Kreativitas dengan Manga di Botani Square

BOGOR-Redwood Academy menggelar lomba menggambar Manga se-Kota Bogor di Botani Square, kemarin (22/3). Lomba yang diikuti hampir seratus peserta ini mengusung tema Friendship, yang selaras dengan salah satu tujuan kompetisi. Yakni, mengakrabkan para penggemar Manga sekaligus menjadi wadah untuk menuangkan imajinasi dan kreativitas.

Naruto, Doraemon, Dragon Ball adalah beberapa dari karakter komik yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat Kota Bogor, khususnya para penggemar Manga. Seni menggambar karakter dari Jepang ini semakin populer dengan menjamurnya komik-komik maupun animasi di layar kaca.

Redwood Academy sendiri sudah menyelenggarakan kursus menggambar Manga ini sejak 2008, dan menjadi pelopor dalam memperkenalkan seni menggambar ini sebagai salah satu bidang yang bisa dipelajari dan dikembangkan.

"Dengan adanya kompetisi semacam ini, warga Bogor dapat turut mengasah imajinasi dan kreativitas dalam menciptakan karakter Manga orisinal mereka," jelas Nabilla Ayu, ketua panitia Redwood Energized Competition 2016. Ia juga menjelaskan bahwa Redwood Academy memelopori lomba Manga di kota Bogor dan ini adalah tahun kedua kompetisi ini diadakan.

Adapun, kategori yang dipertandingkan adalah tingkat SD dan Sekolah Menengah. Pihak Botani Square pun mengaku senang dapat turut berpartisipasi dalam menyelenggarakan kompetisi seperti ini. Alhasil, lomba ini menelurkan karya-karya orisinal yang lucu dan kreatif. Tim juri pun mengaku sulit untuk menentukan pemenangnya dari sekian banyak gambar yang bagus.

Namun, sisi positifnya adalah bukan soal menang atau kalah, tapi kesempatan untuk menajamkan kreativitas. Menurut Nabilla Ayu, Bogor masih membutuhkan ajang-ajang seperti ini guna mengembangkan dan membina semangat bertanding yang sehat dan sportif.(ent)

Lebih Dekat dengan Posdaya Pasirkuda


BOGOR-Rabu (16/3) sekitar pukul 11:00, suasana di halaman Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Puspa Lestari di Kampung Babakan Sukamantri RW VII, Kelurahan Pasir Kuda, Bogor Barat, terlihat ramai.

Ya, 12 perempuan penyandang disabilitas menerima kunjungan istri Gubernur Banten, Dewi Indriati Rano Karno bersa­ma 50 rombongannya. Dari Pemkot Bogor, yang menerima rombongan ini adalah Sekda Ade Sarip Hidayat, Camat Bogor Barat, Irwan Gumilar, dan Lurah Pasir Kuda, Yayat, serta para relawan posdaya lainnya.

Tujuan studi banding untuk melihat penyelenggaraan posdaya di Kelurahan Pasir Kuda. Dalam kegiatan tersebut, rombongan juga melakukan peninjauan-peninjauan ke berbagai sentra kegiatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat di sana.

Lokasi pertama yang dikunjungi yaitu sentra pengolahan limbah kertas dan plastik menjadi barang bernilai ekonomis oleh para disabilitas.

Lokasi ini berada di Kampung Babakan Sumantri. Ada 12 penyandang disabilitas di sana. Tiga orang berasal dari Kelurahan Pasir Kuda, sementara sembilan orang berasal dari kelurahan sekitar.

"Ada yang mengalami keterbatasan pendengaran atau tunarungu dan ada juga yang keterbatasan fisik. Mereka mengolah limbah kertas dan plastik menjadi mainan kunci, asbak rokok, dan juga tempat penyimpanan botol air mineral," ungkap Lurah Pasir Kuda, Yayat.

Dikatakan Yayat, kegiatan life skill berupa kerajinan tangan ini dilaksanakan seminggu tiga kali pada Senin, Jumat dan Sabtu. Dimulai pukul 15.00 hingga pukul 17.00.

Untuk pemasaran, mereka berusaha membantu. Misalnya, dengan memasarkan pada kegiatan-kegiatan tertentu di Kota Bogor.

"Selain itu, juga diberikan bimbingan mental spiritual yang diterapkan melalui salat Ashar berjamaah. Para penyandang disabilitas juga diberikan ruang sosial lewat interaksi dengan masyarakat lain," jelasnya.

Lokasi lain yang dikunjungi rombongan, semuanya masih di RW VII. Di lokasi kedua, rombongan meninjau pemanfaatan lahan rumah warga untuk lubang biopori. Tidak ketinggalan juga usaha kesehatan kerja (UKK) dalam pembuatan tempe. Kemudian, Koperasi Pemberdayaan Ekonomi Sauyunan yang anggotanya telah mencapai 146 orang, dengan kas sebesar Rp25 juta dan aset sekitar Rp150 juta dengan usaha simpan pinjam.

Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, selain silaturahmi, kegiatan seperti ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk berbagi infor­masi.

"Dengan kunjungan ini, semua usaha dan upaya yang dilak­sanakan telah memberikan hasil dan mendapat apresiasi dari pihak lain. Semoga kita dapat terus mempertahankan dan meningkatkannya agar menjadi motivasi, khususnya bagi kita sendiri," ujar Ade.

Peninjauan diakhiri dengan mengunjungi posyandu dan bank sampah. Usai meninjau ini, Dewi Indriati Rano Karno yang didampingi Prof Hayono Suyono memberikan apresiasi atas pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Pasir Kuda.

"Melalui kegiatan ini, kami bisa melihat, belajar, dan menjadi bahan bagi kami untuk mengikuti serta menerapkannya di wilayah kami," kata Dewi.

Sementara itu, Haryono Suyono tidak ketinggalan mengungkapkan rasa syukur atas perhatian warga Pasir Kuda yang berkecukupan dalam membantu warga yang kurang mampu, terutama penyandang disabilitas.

"Untuk warga dan keluar­ga yang belum berhasil, terus­lah berusaha dan bekerja de­ngan semangat. Teruslah beker­ja keras dan bekerja cerdas. Maksimalkan pendidikan dan pelatihan yang diberi, jadi­kan modal untuk meraih kehidu­pan yang lebih baik," pesan mantan kepala Badan Koor­dinasi Keluarga Beren­cana Nasio­nal (BKKBN) yang ter­kenal de­ngan program Ke­luarga Berenca­na di era Pre­siden Soeharto itu.(ent)

Lomba Bogorku Bersih Didukung Walikota



BOGOR-Bogorku Bersih dan lomba kebersihan tingkat RT se-Kota Bogor, tak hanya sekadar program yang patut didukung oleh banyak pihak. Tapi, untuk memberikan serta mengajak masyarakat agar tahu apa haknya dengan cara sendiri.

Hak yang dimaksud adalah lingkungan yang bersih. Hal itu diungkapkan Penanggung Jawab Bogorku Bersih, Hazairin Sitepu. "Hari ini (kemarin, red) kita berkumpul hanya sebagian orang. Tetapi dengan jumlah yang kecil ini, berharap dapat mendapatkan hasil yang besar sekali, yang bagus sekali, bagi kemaslahatan hidup masyarakat di Kota Bogor," kata Hazairin sebagai pembuka launching Bogorku Bersih di Graha Pena Radar Bogor, kemarin.

Menurutnya, program ini adalah suatu pekerjaan yang sangat sulit jika tanpa dukungan dan peran serta dari pihak lain. Salah satu pendukungnya adalah lubang resapan biopori yang setiap hari dihelat. "Perilaku tidak bisa dipidatokan, tidak bisa diseminarkan, tidak bisa disimposiumkan, tapi kita contohkan. Target kami dari lomba ini, adalah ingin bersama-sama masyarakat untuk membuat perilaku baru yang produktif, yang tahu bahwa untuk kepentingannya harus dilakukan sendiri," tuturnya.

Lebih lanjut Hazairin menjelaskan, ada tujuh parameter yang akan dinilai dan tiga kategori yang diperlombakan. Yaitu, RT yang berada di kompleks perumahan, RT yang bukan kompleks perumahan, dan RT yang berada di sepanjang aliran sungai.

"Rumah kita selalu membelakangi sungai, sehingga sungai menjadi bagian kotor di mana kita buang sampah, buang kotor. Ini perilaku yang buruk. Jadi, kita harus membalikkan rumah kita menghadap sungai. Sungai adalah bagian dari lingkungan kita yang indah, bersih, dan sehat," sebutnya.

Dari kegiatan ini, kata Hazairin, masyarakat akan diperlakukan sebagai objek sekaligus subjek. Tahap awal masih bersifat trial and error untuk menjadi model yang lebih baik pada event yang akan datang lagi. Sehingga, dalam prosesnya nanti akan dikoreksi.

Masyarakat di Bogor banyak yang masih berlabel tradisional sehingga sangat sulit untuk diajak mau terlibat. Oleh karena itu, ada stimulus menarik melalui pemberian hadiah untuk kategori perumahan, non perumahan, dan pemukiman tepi sungai, yakni masing-masing juara pertama Rp30 juta, juara kedua Rp15 juta, dan juara ketiga Rp10 juta.

Hazairin yakin, nantinya semua masyarakat dari setiap RT akan bergerak. Dari sekitar 300 RT, akan disaring menjadi 100 atau 50, hingga terpilih RT terbaik dari yang terbaik. Dari sederetan parameter penilaian, ada satu penilaian yang terpenting.

"Yaitu kemandirian dan tingkat partisipasi. Jadi, kami tidak ingin mereka menang, RT-nya bagus, tapi mereka melibatkan orang-orang dari luar untuk bekerja, yang kami inginkan mereka bekerja secara mandiri, mereka sendiri. Karena inilah output-nya. Harapan kami menciptakan perilaku baru, minimal terhadap lingkungannya sendiri, terhadap rumahnya sendiri," terang Hazairin.

Walikota Bima Arya mengekspresikan apresiasinya terhadap launching program Bogorku Bersih dengan membagi dua cerita inspiratifnya. Pada akhir tahun lalu, Bima bersama Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor ke Kota Surabaya. Kunjungan tersebut guna mencari tahu strategi dan cara Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dalam menata taman dan mengelola kebersihan.

"Hasilnya, yang pertama, keyword-nya adalah partisipasi dari semua pihak. Kalau kita naik becak, taksi, terasa semangat, passion atau giroh warga untuk bebersih. Karena kepala dinas dan walikotanya kerja keras di lapangan juga," kata Bima.

Kemudian, kata dia, partisipasi tersebut dikanalisasi. Hingga terlecutlah untuk menggagas sebuah lomba kebersihan di tingkat RT oleh Risma dan dinas teknis terkait.

Setelah berjalan sekian lama, lalu disempurnakan, dan partisipasi aktif tersebut diperkuat dengan satu kata kunci lagi, yaitu kolaborasi.

"Lomba kebersihan ini menjadi satu hal yang prestise, tidak saja warga yang semangat tapi tokoh-tokoh juga, didorong pula peranan media, yaitu Jawa Pos. Menjadi suatu kolaborasi yang sangat dahsyat. Pemerintah kota, Jawa Pos, tokoh masyarakat, warga, dan RT/RW bersatu. Saya kira Bogor tidak perlu malu untuk meniru atau menduplikatkannya. Tidak perlu sama, mendekati saja sudah cukup," ujar pria yang juga didampingi sang istri, Yane Ardian.

Cerita kedua, ulas Bima, Februari lalu dia bertandang ke Hiroshima, Jepang. Kunjungan kerja luar negerinya itu disambut Hidehiko Yuzaki.

Saat itu, Pemerintah Hiroshima memberikan bantuan untuk pengelolaan sampah dan kebersihan kepada Pemerintah Kota Bogor. Kepada Hidehiko, Bima curhat tentang permasalahan yang dialami Bogor.

"Saya bilang, kami ingin diyakinkan sejauh mana kerja sama ini realistis. Karena saya cerita kepada beliau, saya kedatangan beberapa anak muda yang sekolah di Jerman tentang sampah dan kebersihan menyimpulkan sesuatu yang membuat saya terkejut," ujar politikus PAN itu.

Bima mengatakan kepada Hidehiko, bahwa para anak muda Indonesia yang bersekolah di Jerman itu memaparkan sebuah blunder pemerintah Indonesia dalam hal mengelola sampah dan kebersihan.

Kultur di Indonesia, tidak bisa mengejar kultur yang ada di Eropa atau di Asia. Butuh ratusan untuk terbangun dari kungkungan kultur yang mengakibatkan sulitnya mendidik pola hidup warga.

Maka, cara terbaik untuk mengelola sampah adalah dengan dibumihanguskan alias dibakar habis. "Terkaget-kaget saya mendengar diagnosa ekstrem itu," seru Bima.

"Lalu, pak gubernur Hiroshima tertawa, dia bilang, ada satu hal yang perlu kita sadari. Apa yang kita nikmati sekarang, kota-kota yang sangat bersih, karena kami punya sistem sosial yang canggih. Dan sistem itu ada di Indonesia. RT/RW. Persis sekali apa yang dikatakan pak gubernur Hiroshima," tambahnya.

Bima mengungkapkan, ikhtiar bersama yang di dalam prosesnya ada banyak perbedatan, harus dijalankan dan didukung oleh banyak pihak tanpa terkecuali.

"It's about the song, not the singer. Lagunya adalah Bogorku Bersih, yang nyanyi bisa siapa saja. Yang penting berjalan dengan baik dan lancar agar Bogor menjadi bersih," tukasnya. (ent)

Pakai Narkoba, PNS Pemkot Siap Dipecat


BOGOR-Para pejabat hingga staf Pemkot Bogor menjalani tes urine usai briefing di ruang rapat III Balaikota, kemarin (22/3). "Yang ikut tes mulai kepala dinas, staf ahli, BUMD, camat, sekcam, dan lurah. Jumlahnya lebih 100 orang. Memang ada beberapa yang tidak hadir, dan catatannya sudah ada sama saya. Nanti akan dites secara acak lagi," ungkap Walikota Bogor, Bima Arya.

Tes mendadak ini sebagai tindak lanjut dari arahan Menkopolhukam Luhut Panjaitan beberapa waktu lalu di Bandung, dan Bima sebagai walikota memiliki komitmen tinggi untuk memberantas narkoba dari Kota Bogor.

 "Dengan adanya tes urine ini, saya berharap kita lebih kuat lagi memerangi narkoba di Kota Bogor mulai dari balaikota," ungkapnya.

Tes urine ini merupakan kerja sama antara Dinkes Kota Bogor, Satnarkoba Polres Bogor Kota, dan BNN Kabupaten Bogor. Ada sekitar 25 personel gabungan yang terlibat dalam tes ini. Untuk pemeriksaan sendiri dilaksanakan di ruang rapat III Balaikota Bogor.

"Kalau ada yang positif, kami akan telusuri dulu apa penyebabnya. Kalau terbukti positif, ada sanksi keras. Sesuai aturan kepegawaian, bisa saja diusulkan diberhentikan," jelasnya.

 Ke depan, kata Bima, akan dilakukan tes urine mendadak secara berkala. Bisa saja sekali dalam tiga atau empat bulan. Menurut Bima, tes urine Selasa pagi merupakan tes urine kedua di masa pemerintahannya. Sebelumnya, tes pernah dilakukan pada 2014 lalu, setelah oknum Satpol PP kedapatan mengonsumsi narkoba.

 Sementara itu, Sekda Ade Sarip Hidayat mengatakan, tes ini sangat bagus. Mungkin ke depan, tidak saja kepada pejabat pemkot, tetapi tes juga bisa dilakukan kepada pegawai dan staf di SKPD-SKPD, sekolah-sekolah, maupun instansi lain di Kota Bogor.

 "Kita sekarang tahu, tidak saja pegawai, aparat, santri, pelajar yang terkena, bupati pun juga sudah terkena narkoba. Saya kira semua harus bersama-sama melawan narkoba ini," ujarnya.

 Terkait hasil, kemungkinan akan diumumkan Rabu atau Kamis. Sekda sendiri mengaku mendukung agar ini diumumkan secara transparan, sehingga walikota tahu siapa yang terkena narkoba di Pemkot Bogor.(ent) 

Pakai Gas 3 Kg, Restoran-Restoran di Bogor Bisa Ditutup



BOGOR-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor menyita 13 tabung gas ukuran 3 kg dari beberapa restoran di Jalan Sholeh Iskandar, Selasa (22/3).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor, Bambang Budianto mengatakan, inspeksi mendadak (sidak) dilakukan ke restoran kategori menengah ke atas atau yang modal usahanya di atas Rp50 juta.

Ia mengungkapkan, masih mengedepankan pembinaan dan belum langsung penutupan. "Kita menyuruh mengganti. Jika prosedur peringatan tiga kali, tidak diindahkan juga, kita rekomendasikan kepada Satpol PP untuk penutupan restoran," jelasnya.

Menariknya, dalam sidak kali ini Bambang Budianto membawa pistol yang disimpan di samping pinggangnya. "Ada izinnya dari kepolisian dan tak ada maksud apa-apa," ujarnya.

Ia mengklaim, pemakaian pistol bisa disandingkan dengan pakaian dinas lapangan (PDL) dan pakaian dinas harian (PDH). Kabid Perdagangan pada Disperindag, Mangahit Sinaga menambahkan, pemeriksaan akan terus dilakukan secara acak. Karyawan Rumah Makan Dua Saudara Jalan Sholeh Iskandar, Ahmad mengaku hanya mengikuti perintah pemilik dalam peng­gunaan tabung elpiji 3 kg ini. 

 Karyawan Toko G Bread, Syaiful mengatakan, dua tabung 3 kg hanya untuk cadangan. Sehari-hari memakai tabung 12 kg. Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, IGN Wiratmadja, mengeluhkan restoran yang menggunakan elpiji bersubsidi 3 kg.

Wirat menerangkan, sasaran pengguna elpiji bersubsidi tersebut telah ditetapkan, yakni untuk kalangan rumah tangga dan usaha mikro. Namun pada kenyataannya, di setiap daerah ada saja restoran yang masih menggunakan gas melon tersebut.

Bahkan, di beberapa hotel juga banyak menggunakan elpiji 3 kg. Di sini, butuh penanganan subsidi yang tepat sasaran. Berbagai hal bakal dilakukan demi subsidi yang tepat sasaran.

"Kami minta bantuan TNP2K untuk membantu, karena kami butuh data yang akurat. Bagai­mana kami butuh implementasi yang akurat," ujarnya.

Saat ini Kementerian ESDM sedang membuat pilot project untuk subsidi elpiji yang tepat sasaran, menggunakan komuni­kasi dengan masyarakat. (ent)