GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Beberapa pabrik di daerah Gunungputri, Kabupaten Bogor, masih membuang limbahnya secara sembarangan. Untuk mengelabui warga, pabrik-pabri ini membuang limbahnya melalui dranase pada saat hujan deras.
Seperti terlihat di saluran dranasa Jalan Raya Desa Tlajungudik, Kecamatan Gunungputri. Limbah dibuang berbarengan dengan air hujan meluap memenuhi drainase.
Salah satu warga, Wahyudin (44), yang rumahnya tidak jauh dari Jalan Raya Tanjungudik, Gunungputri mengungkapkan, warga sering mencium bau menyengat setiap hujan.
“Iya, kalau di sini hujan suka ada bau menyengat. Mungkin kimia atau apa. Soalnya, kerasa baunya ini sudah lama, kok didiemin, sampai selokan parit hitam semua,” katanya kepada Radar Bogor.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Kebudayaan dan Kearifan Lokal Relawan Bela Alam Kodim 0621 Kabupaten Bogor, Wawan Ramdani menyayangkan kondisi ini.
Ia bersama relawan berjanji akan perlahan membenahi persoalan limbah di Gunungputri. “Kami koordinasi pelan-pelan dengan relawan bela alam. Termasuk melaporkan ke DLH,” katanya.
Wawan menilai, kondisi ini akibat kurangnya sosialisasi dan pengawasan dari kelembagaan dan pemerintahan. “Kami semua berusaha bersama-sama untuk membuka mata dari semua elemen masyarakat,” tambah Wawan.
Sementara itu, Kepala Bidang Penataan Hukum dan Pemulihan Lingkungan DLH Kabupaten Bogor, Budi Mulyawan mengatakan, kawasan Gunungputri memang tengah menjadi sorotan DLH. Pasalnya, menjadi salah satu wilayah yang terindikasi mencemari sungai Cileungsi.
Sebelumnya, pihak DLH telah memberi sangksi terhadap 11 perusahaan, yang berakhir di meja persidangan Pengadilan Negeri Cibinong. Pelaku perusahaan diancam kurungan tiga bulan dengan denda yang harus dibayar.
“Kami akan tinjau laporan. Dan perusahaan harus benar-benar kembali patuh terhadap cara-cara pengelolaan limbah industri melalui Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL), sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnnya.(don/c)
0 komentar:
Post a Comment