Home »
» Caleg Pendatang Baru di Kabupaten Bogor Tebar Ancaman, Ujian Berat Petahana
BOGOR – RADAR BOGOR, Pemilihan
Legislatif 2019 Kabupaten Bogor akan menjadi ujian berat bagi calon
petahana. Kehadiran wajah baru bakal membuat perebutan suara tidak bakal
mudah. Dinamika itu terlihat dalam hasil simulasi simulasi pencoblosan
surat suara Pileg 2019 Kabupaten Bogor yang dilakukan Radar Bogor.
Dalam hasil simulasi yang dilaksanakan pada Kamis (21/2) hingga Sabtu
(23/2), sejumlah caleg pendatang baru mulai unjug gigi. Di Dapil I
Kabupaten Bogor ada Fonny Oktarina. Caleg asal Demokrat itu memperoleh
suara tertinggi dengan 5,29 persen.
Tren itu berlanjut di Dapil II Kabupaten Bogor. Caleg baru asal PAN
Ghozali mampu memperoleh 5,86 persen suara. Torehan ini tertinggi di
dapil yang meliputi Cileungsi, Gunung Putri, Sukamakmur Jonggol, Cariu,
dan Tanjungsari itu.
Kejutan bahkan terjadi di Dapil III Kabupaten Bogor. Lima besar
perolehan suara justru dikuasai caleg wajah baru. Di urutan pertama, ada
Ahmad Taufik dari PAN dengan 11,63 persen suara. Diikuti Fahir Malfahim
asal Nasdem dengan 8,31 persen suara. (lengkap lihat grafis)
Beranjak di Dapil IV Kabupaten Bogor, calon petahana mulai melakukan
perlawanan. Dapil yang meliputi wilayah Ciomas, Dramaga, Ciampea,
Rumpin, Tenjolaya, Pamijahan, dan Cibungbulang itu, lima besar suara
terbanyak didominasi petahana.
Diurutan teratas, ada caleg asal Partai Golkar Puguh Kuswanto yang
memperoleh 14,12 persen suara. Disusul caleh petahana yang juga Wakil
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Muhammad Romli dari PPP dengan 4,52 persen
suara. Sementara Wahyanto dari Nasdem menempel dengan 3,39 persen suara
diikuti Usep Syaefulloh dari PAN dengan torehan 2,26 persen suara.
Adapun di sisa dua dapil lainnya yakni Dapil V dan VI Kabupaten
Bogor, lagi-lagi didominasi caleg wajah baru. Sebut saja Muhammad
Raushan Fikri dari PAN yang memperoleh suara tertinggi di dapil V dengan
torehan 8,88 persen suara. Dan Raden Dadang Zaelani dari PAN yang
memuncaki suara dapil VI dengan torehan 16,62 persen suara.
Menanggapi hasil simulasi Radar Bogor, Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor,
Agus Salim menilai semua anggota PKS bergerak dan tidak ada caleg
‘jadi’ dan caleg ‘tidak jadi’. Sehingga nomor (caleg) berapapun mereka
semua berjuang sepenuh hati. “Dengan segala daya dan upaya yang
dimiliki, mereka mensosialisasikan diri dan juga partai. Mesin partai
juga bergerak,” imbuhnya.
Sementara Pengamat Politik, Yusfitriadi menilai, elektabilitas para
caleg baru yang bisa bersaing dengan caleg petahana membuktikan pemilih
mulai rasional dalam menentukan pilihan. “Pemilih pun cenderung
mengamati rekam jejak petahana,” bebernya.
Apalagi menurut dia, karakter pemilih rasional, akan secara mudah
menghukum caleg petahana yang tidak menunaikan janji – janji kampanyenya
dan berkhianat terhadap rakyat yang telah memilihnya. “ Hukuman
tersebut diantaranya dengan cara tidak memilihnya kembali untuk menjadi
wakil rakyat,” pungkasnya. (dka/d)
0 komentar:
Post a Comment