Home »
» Dua Bulan 35 Kali Bencana, BPBD Kabupaten Bogor Tetapkan Status Siaga Bencana
CIBINONG-RADAR BOGOR, Warga Kabupaten Bogor, diimbau
untuk meningkatkan kewaspadaannya akan terjadinya bencana alam.
Mengingat intensitas hujan di Bumi Tegar Beriman akhir-akhir ini sangat
tinggi.
Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor
telah menetapkan status siaga bencana hingga 31 Maret 2019. Status ini
diprediksi meningkat seiring tingginya angka bencana pada Januari hingga
Februari 2019.
BPBD mencatat, sepanjang Januari tahun ini, telah terjadi 35 bencana
alam. Bencana tanah longsor 14 kali terjadi dan angin kencang sebanyak
21 kali.
“Itu belum termasuk longsor di Ciomas, banjir di Citeureup, dan
pergerakan tanah di Babakanmadang,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan
Kesiapkan BPBD Kabupaten Bogor, Dede Armansyah seperti dikutif dari
pojokbogor, Selasa (19/2/2019).
Longsor paling anyar hingga merenggut nyawa terjadi di Desa
Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Sabtu (16/2/2019) lalu. Dalam penangannya,
kata Dede, menjadi kewenangan BPBD dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten
Bogor.
“Untuk santunan korban meninggal dan pengobatan ada di Dinsos. Kalau
perbaikan rumah ada di BPBD, nanti menggunakan dana Belanja Tidak
Terduga (BTT),” katanya.
Lanjutnya, untuk rumah rusak berat biaya yang akan digelontorkan
sekitar Rp15 juta. Rusak sedang Rp10 juta dan rusak ringam Rp5 juta.
“Kalau di Ciomas itu hampir pasti rusak berat. Nanti yang mencairkan BTT
dari BPKAD,” jelas Dede.
Sementara Bupati Bogor, Ade Yasin akan mempercepat pencairan dana
tanggap bencana untuk didistribusikan kepada korban-korban terdampak.
“Kemarin Dinsos sudah bergerak. Dalam waktu dwkat mudah-mudahan bisa
dicairkan segera karena Bogor memang rawan bencana. Jadi memang sudah
disiapkan untuk pencegahan dan penanganannya,” kata Ade.(pin/ps)
0 komentar:
Post a Comment