Monday, 18 September 2017
Home »
» Buka Tabir Tewasnya Hilarius Pelajaar SMA Bogor
Buka Tabir Tewasnya Hilarius Pelajaar SMA Bogor
BOGOR – Kepolisian Sektor Bogor Utara memenuhi janjinya untuk mengusut kasus kematian Hilarius Christian Event Raharjo, korban tawuran ala gladiator pelajar SMA Budi Mulia dan SMA Mardi Yuana, Januari 2016. Jumát (15/9/17), polisi mendatangi kediaman almarhum di kawasan Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan.
Kapolsek Bogor Utara Kompol Wawan Wahyudin mengatakan, kasus kekerasan yang merenggut nyawa Hilarius terjadi pada 29 Januari 2016. Saat itu, pihak korban menolak autopsi sehingga kasus diselesaikan secara kekeluargaan.
Setahun berselang, Ibunda almarhum, Maria Agnes, mengangkat kembali peristiwa maut itu di media sosial. Maria mengalamatkan curhatannya itu kepada Presiden Joko Widodo.
Kemarin, setelah diberi penjelasan oleh polisi, keluarga korban akhirnya bersedia jasad Hilarius diautopsi. Sejauh ini, kata Wawan, penyidik sudah memeriksa 13 saksi tapi belum menetapkan tersangka.
“Total ada 13 orang yang diperiksa” kata dia. Saksi yang diperiksa baik dari siswa SMA Budi Mulia maupun SMA Mardi Yuana, yang saat itu melihat kejadian secara langsung di lokasi.
Maria pun sempat mencurahkan keluh kesahnya kepada pewarta. Menurut dia, semua orang pasti mengerti apa yang dilakukannya sebagai aksi seorang ibu, mengapa sebelumnya ia menolak autopsi jasad putra kesayangannya itu.
Karena menurut Maria, selain autopsi, ada bukti berupa surat pengakuan beberapa terduga pelaku yang bisa digunakan polisi untuk mengusut kasus ini.“Ada cerita bagaimana anak saya diperlakukan. Lalu kenapa harus diautopsi, anak saya sudah cukup menderita,” ungkapnya. Maria mengatakan, sedari awal dirinya tidak melapor karena tak rela tubuh anaknya diautopsi. Tapi lantaran menjadi pemberitaan media dan polisi datang ke rumahnya, ia pun menghormati para penegak hukum.
“Kalau soal diselesaikan secara kekeluargaan, itu suami saya saja yang bilang nanti, takut salah ngomong. Hitam di atas putih soal kekeluargaan, enggak ada kayak gitu,” tandasnya.
Kata Maria, berdasarkan keterangan rekan-rekan korban, duel ala gladiator di SMA Bina Mulia sudah berlangsung sejak sekitar 2010. Di kalangan siswa, aksi duel ala gladiator itu dikenal dengan istilah ‘bom-boman’.
“Anak saya diadu. Disuruh duel. Terus kakak-kakak kelasnya itu yang menonton. Pas anak saya dipukul itu ada yang tepuk-tepuk tangan. Jadi memang ditonton,” kata dia.
Kabar meninggalnya Hilarius diketahui Maria dan suaminya sekitar pukul 17.30 WIB setelah mendapat informasi dari pihak Rumah Sakit Azra. “Jadi sore itu ada telepon dari RS Azra, saya tanya ada apa dengan anak saya, mereka cuma bilang saya harus ke sana,” kata Maria.
“Setibanya saya di sana itu, anak saya sudah meninggal,” ujarnya menitikan air mata. Maria kemudian ikut polisi ke Mapolsek Bogor Utara untuk mengisi Berita Acara Pemeriksaan (BAP).Data dan Fakta Kasus Gladiator Maut
Waktu kejadian
29 Januari 2016, pukul 15.00 sd 17.00 WIB
Lokasi
Taman Palupuh, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Pelaku
Siswa SMA Budi Mulya dengan SMA Mardi Yuana
Korban tewas
Hilarius Christian, Siswa SMA Budi Mulya
Kronologi Tawuran Gladiator atau Bomboman
-Lima siswa SMA Mardiyuana dan tiga siswa dari SMA Budi Mulya berkelahi ala Gladiator.
-Masing-masing pihak untuk bertanding dan berkelahi hingga salah satu di antaranya minimal tiga orang menyerah.
Kegiatan ini disinyalir sudah berjalan setiap tahunnya terutama dalam menghadapi event besar olahraga.
-Meskipun korban sudah menyerah tidak berdaya, korban terus dipukuli hingga terkapar dan tewas di lokasi.
-Kejadian tersebut di provokasi oleh alumni SMA Budi Mulia atas nama Tb dan alumni SMA Mardiyuana atas nama Hzk.
-Keduanya di DO oleh sekolah karena dua tahun tidak naik kelas.
-Kegiatan tersebut sudah direncanakan
Langkah Polisi
-Pemeriksaan terhadap pihak keluarga korban dan 11 saksi yang terdiri dari para penonton dan pihak lain yang terlibat dalam peristiwa dimaksud.
-Mendatangi TKP untuk melakukan olah TKP dan melakukan interogasi/wawancara dengan para saksi yang ada di sekitar TKP.
-Kapolsek beserta jajaran mendatangi kediaman korban di sekitaran Istana Batu Tulis untuk bertemu dengan Ibu Korban dan melakukan Komunikasi.
-Kapolsek Bogor Utara mengundang Ibu Korban untuk datang ke Mapolsek Bogor Utara untuk Komunikasi lebih lanjut dan diarahkan untuk membuat Laporan Polisi.
Tuntutan Ibu Korban
Hukuman setimpal bagi para pelaku kematian anaknya.
*Sumber Humas Polresta Bogor Kota
Related Posts:
Drainase Buruk, Pasar Kebanjiran PARUNGPANJANG–Rusaknya infrastruktur jalan membuat akses menju Pasar Parungpanjang terhambat. Hal itu diperparah dengan buruknya kondisi drainase. Saat hujan deras, air bahkan bisa meluap setinggi mata kaki orang dew… Read More
Angkat Naskah Tradisional Sunda CIBUBUR–Menimbulkan minat serta kecintaan akan seni pertunjukan, seperti teater, tidaklah mudah. Apalagi, menjadi aktor maupun aktris dalam teater membutuhkan kemampuan serta penguasaan terhadap raga serta jiwa. Sehin… Read More
Lahan Pertanian Menyusut 7 Ribu Hektare CIBINONG–Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Lahan Pertanian Berkelanjutan, telah masuk program legislasi daerah (Prolegda) 2018 DPRD Kabupaten Bogor. Rencananya, raperda untuk melindungi lahan basah dari arus pem… Read More
PKL Citeureup segera Direlokasi CITEUREUP–Pemerintah Kecamatan Citeureup berencana merelokasi pedagang kaki lima (PKL) yang biasa menjajakan dagangannya di Pasar I dan II Citeureup. Lokasi tersebut berada di Jalan Mayor Oking, tak jauh dari kantor Kecama… Read More
Diguyur Hujan, Rumah Ani Roboh DRAMAGA–Tingginya intensitas hujan belakangan ini, terutama di wilayah Bogor, menimbulkan longsor. Seperti dialami Ani (67) warga Kampung Carang Pulang RT 02/07, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga.Persis berada di bibir te… Read More
0 komentar:
Post a Comment