CIBUBUR–Menimbulkan minat serta kecintaan akan seni pertunjukan, seperti teater, tidaklah mudah. Apalagi, menjadi aktor maupun aktris dalam teater membutuhkan kemampuan serta penguasaan terhadap raga serta jiwa. Sehingga, para pelaku seni pertunjukan yang berasal dari komunitas ‘Teater Kabita’ ini bisa dikatakan memiliki kedisiplinan dalam berkesenian.
Sutradara Teater Kabita, Dimas Aditya Hardaniz mengatakan, komunitas ini terbentuk sejak lima tahun lalu, tepatnya Mei 2012. Saat ini, anggotanya sendiri berasal dari para siswa SMK sederajat yang berada di daerah Gunung Putri, Kabupaten Bogor. ”Sebetulnya kami mau membuka peluang bagi seniman pelajar secara umum.Tapu kami ingin melihat responnya dulu, terlebih responsnya bukan hanya melihat seninya, tapi seni pertunjukan itu sendiri,” ujarnya.
”Sampai berjalannya lima tahun, kami akan terus mengenalkan bahkan audience pun bisa merasakan raga yang berpadu dengan olahjiwa itu seperti apa,” tambahnya.
Terkait prestasi yang diraih, Teater Kabita terhitung jarang berkompetisi dalam sebuah festival. Namun, kata Dimas, komunitasnya lebih sering menghadiri festival sebagai pengisi acara. Tujuannya, untuk memperkuat silaturahmi antar-pelaku seni teater di seluruh penjuru Indonesia.
”Tapi pentas keliling kami pernah ke Jawa Timur, itu di daerah Banyuwangi, Jember dan Lumajang. Kami hanya hadir untuk meramaikan, bukan berkompetisi, hanya sekadar ajang silaturahmi,” ucapnya.
Dimas menambahkan, untuk tema yang sering menjadi fokus dalam setiap pertunjukan Teater Kabita adalah mengangkat poin-poin melalui naskah tradisional Jawa Barat, khususnya Sunda. Karena, lanjut Dimas, naskah Sunda sendiri banyak nilai edukatifnya.
”Sesekali juga kami mengangkat tema romantic, bukan ke arah percintaan tapi lebih menyentuh rasa, bahkan politik tapi kita kembalikan ke audience,” pungkasnya.(cr2/c)
sumber :Radar Bogor
0 komentar:
Post a Comment