CIBINONG – RADAR BOGOR, Sejak dilakukan rehabilitasi pada Maret 2018 lalu, Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor masih belum sesuai harapan. Dengan anggaran rehab senilai Rp.24 miliar, ekspetasinya ternyata jauh dari kenyataan yang diinginkan.
“Kalau saya lihat sekarang ini tidak mempresentasikan kabupaten termaju, kantornya (kantor setda)tidak representatif. Ini juga agak susah untuk membuat nyaman,” kata Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan.
Bagaimana tidak, kondisinya sekarang ini banyak ruangan yang belum terpasangi fasilitas, padahal sudah dianggarkan sebelumnya. Bahkan meubeler di beberapa ruangan juga tak nampak alias kosong melompong.
“Tadi saja saya di ruangan kabag (kepala bagian) harus pakai kipas angin, karena panas sekali.Gak tahu dulu perencanaannya gimana,” ungkap Iwan.
Tak hanya itu, bahkan ada pekerja bangunan yang masih berkeliaran. “Coba cek sendiri, itu masih ada bedengnya. Katanya masih banyak pekerjaan dari pihak ketiga. Harusnya sudah selesai, tidak boleh lagi ada yang kerja,” ketus Iwan.
Terpisah, Kabag Umum Setda Kabupaten Bogor, Makmur Rozak menyangkal bahwa kekurangan fasilitas di Gedung Setda sekarang ini masih berproses. Hanya saja memang ditengah perjalanan ditemui kendala.
“Misalnya AC (air conditioner), itu kita satu rekening dengan pengadaan sejenis. Dengan masjid (Baitul Faidzin) waktu itu. Tapi kan sekarang sudah ada 40 unit yang sudah terpasang,” kata Makmur.
Selain itu, anggaran untuk pengadaan sarpras terbagi pada anggaran parsial dan murni. Sehingga sekarang ini kekurangan fasilitas tersebut tidak dimasukkan kedalam APBD perubahan karena sudah teranggarkan sebelumnya. Namun Makmur tak menjelaskan berapa anggaran untuk itu.
“Soal bedeng pekerja itu, kami sudah perintahkan untuk dibongkar. Kan memang ada masa perawatan selama enam bulan,” tambahnya. (dka/c)
0 komentar:
Post a Comment