CIANJUR-RADAR BOGOR, Kepolisian masih mendalami peristiwa pembunuhan Amelia Ulfah Supandi (22), alumni D3 IPB yang jasadnya ditemukan di Sukabumi pada Senin (22/7) lalu itu.
Polres Sukabumi Kota pun kini tengah menggali informasi dari pedagang makanan yang disebut sebagai saksi kunci.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Rizaldi Satria mengatakan, saksi kunci itu dinilai mengetahui dan melihat almarhum Amel pada Minggu (21/7) malam. Posisi pedagang makanan itu berada sekitar 500 meter dari posisinya.
Ia menjelaskan, saksi kunci ini sempat melihat Amel kembali menaiki kendaraan menuju ke arah Sukabumi.
“Kami masih mengejar informasi lanjutan terkait yang disebutkan saksi kunci. Korban kembali menumpang kendaraan ke arah Sukabumi. Mohon doa dan dukungan semoga kasus ini cepat terungkap dan pelakunya kita tangkap,” ujar Kasat dikutip dari Radar Cianjur.
Seperti diketahui padapemberitaan sebelumnya, tas milik almarhumah alumni IPB, Amelia Ulfah Supandi (22) ditemukan warga di Kampung Pasitulang RT04/RW10 Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong. Sebenarnya, tas berwarna merah tua itu sudah ditemukan Nanah Nurhasanah (39) di selokan sejak Senin (22/7) pukul 05:30 Senin (22/7) bersamaan dengan penemuan jasad Amel di Sukabumi.
Awalnya, Nananh tak menyangka bahwa tas yang ia temukan itu merupakan korban pembunuhan. Namun, ia baru tersadar ketika pada Rabu (24/7) melihat berita dari televisi. “Saya kira tas ini milik pengendara yang terjatuh. Saya temukan juga satu kotak sepatu. Di dalamnya ada sepatu hihg heel warna hitam tapi cuma satu, tidak sepasang,” ujarnya.
Saat menemukan, lanjutnya, tas masih tergeletak rapi di selokan pinggiran Jalan Raya Gekbrong itu adalah sampah. Pada Senin pekan lalu itu, Nanah pun berinisiatif menyimpan tas itu di rumahnya.
Ia pun sempat membuka tas dan di dalamnya terdapat sejumlah alat tata rias, dompet, kerudung dan pakaian dalam yang diduga milik almarhum. Berbeda dengan kotak sepatu yang ditemukan terpisah, di dalam tas itu terdapat sepasang sepatu warna putih. Namun, pada sepatu yang dikenakan untuk kaki kiri terdapat bercak darah pada bagian kirinya.
Dirinya pun mengurungkan niat untuk membuang barang tersebut dan memilih untuk mengamankan.
“Saya kira awalnya itu sampah, eh ternyata ada dompet, pakaian, sepatu dan peralatan make up. Saya pun membawa ke rumah untuk mengamankan ke rumah. Takutnya punya pengendara yang jatuh,” ujarnya.
Ketika membuka isi dompet hanya didapati tiga kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atas nama Amelia Ulfa Supandi. Sementara dirinya tak mendapati uang tunai sepeser pun. Ia tak mengetahui bahwa Amel merupakan korban pembunuhan.
(upi/radarsukabumi/kim)
0 komentar:
Post a Comment