DEPOK-RADAR BOGOR, Media sosial tengah dihebohkan dengan sebuah unggahan yang mengatasnamakan alumni Universitas Indonesia (UI). Netizen itu menulis sebuah status di Instastory menolak mendapat gaji Rp8 juta per bulan yang ditawarkan sebuah perusahaan lokal.
Pengunggah berdalih alumni UI sudah selevel dengan perusahaan internasional. Sehingga status fresh graduate (lulusan baru) tidak semata-mata dijadikan alasan untuk memberikan gaji di bawah Rp8 juta.
Data Tracer Study Career Development Center UI 2018 menyatakan, dengan populasi lulusan 6.012 dan responden 2.735 didapati fakta bahwa alumni UI mendapat gaji beraneka ragam. Tak sedikit pula yang mendapat di atas Rp9 juta per bulan.
Untuk lulusan S1, sebanyak 7,7 persen memiliki gaji di bawah Rp3 juta perbulan. Sebanyak 46,3 persen digaji Rp3- 6 juta. Sedangkan 25 persen mendapat Rp 6-9 juta dan 21 persen lainnya berpenghasilan di atas Rp 9 juta.
Penyebaran alumni UI yang bekerja pun terkirim ke sejumlah perusahaan. Yakni 60 persen bekerja di private sector, 35 persen bekerja di instansi pemerintah termasuk BUMN, dan 5 persen wirausaha.
Kepala Tracer Study Career Development Center UI, Sandra Fikawati mengatakan, dengan data tersebut tidak berlebihan apabila seorang alumni meminta gaji di atas Rp8 juta. Meski begitu, ada beberapa aspek yang harus dimengerti oleh para pencari kerja dalam negosiasi gaji.
“Iya rasanya sih begitu (tidak berlebihan). Tapi memang tergantung kualifikasi, kompetensi dan bidang yang dibutuhkan. Juga lokasi kerja,” ujar Sandra saat dihubungi JawaPos.com, Sabtu (27/6).
Sandra menjelaskan, area pekerjaan di dalam kota memang cenderung bergaji lebih rendah. Sedangkan gaji tinggi biasanya didapat dari jenis pekerjaan yang high risk (berisiko tinggi).
“Biasanya mereka yang harus bekerja di remote area seperti di kilang minyak atau di pegunungan standar gajinya lebih tinggi dibanding yang di kantor dan di dalam kota,” terangnya.
Selain itu lulusan UI juga dipastikan telah memiliki bekal mumpuni untuk terjun ke dunia kerja. Sebelum lulus mereka diajarkan membuat curiculum vitae (CV), dan career talk dari berbagai perusahaan. Serta tips memasuki dunia kerja.
Hanya saja, alumni tetap disarankan supaya tidak semata-mata menomorsatukan gaji. Mengingat ada hal yang lebih penting dari itu. Yakni kesenangan terhadap pekerjaan yang akan dijalani.
“Bisa saja nanti gajinya besar tapi pekerjaanya tidak sesuai dengan passionnya atau kemampuannya. Mending dia suka dengan pekerjaannya walau gajinya biasa,” tukas Sandra.(JPC)
baca juga artikel asli di https://www.radarbogor.id/2019/07/27/viral-ngaku-alumni-ui-dan-tolak-gaji-rp8-jutanetizen-mencibir/
0 komentar:
Post a Comment