CIBINONG-RADAR BOGOR, Meski berada di lingkungan yang berdekatan dengan pusat Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bogor, tidak lantas direspon cepat oleh pemerintah.
Ya, sejak ambruk pada Maret lalu, SDN Citatah masih belum diperbaiki karena tidak ada bantuan yang datang.
Buktinya, sekolah yang berjarak 8,6 kilometer dari pusat kantor Pemkab, bangunan salah satu kelasnya yang pernah roboh tidak langsung ditanggapi aparatur negaranya. Padahal jarak tempuh sekolah dengan Pemkab hanya menghabiskan waktu 26 menit.
Pantauan di lokasi ambruknya ruang kelas yang berada di Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, kondisinya cukup memperihatinkan.
Bahkan ruangan itu benar-benar sudah tidak dapat dipakai lagi. Bagian atapnya roboh semua. Sedangkan sekolah hanya memiliki lima ruangan belajar mengajar, dan salah satunya tak dapat dipakai lagi.
“Atap plafonnya bolong, kayunya diatas juga sudah rapuh. Kami takut tiba-tiba ambruk ke bawah,” kata Kepala SDN Citatah, Saud Efendi.
Atas kekhawatiran itu, aku Saud, siswa kelas V yang menggunakan kelas tersebut terpaksa merubah jam belajarnya. Yang tadinya serentak belajar pagi hari, sekitar 30 orang anak-anak kelas V tersebut dipindahkan ke siang hari.
“Kondisi ini sudah terjadi sejak Maret kemarin, sudah memperihatinkan dan sudah kita laporkan juga ke pemerintah,” sambung Saud.
Saud mengaku, sampai saat ini, masih belum ada satupun bantuan yang datang membantu memperbaiki sekolahnya. Terlebih, kekosongan pimpinan pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor juga dianggap jadi masalah. Bahkan dari informasi yang diterima, sedikit perbaikan sudah dilakukan oleh komite siswa. “Komite lebih aktif daripada pemerintah,” tegasnya.
Padahal, lokasi sekolah tak terlalu jauh dari pusat pemerintahan bumi tegar beriman. Namun karena belum dilirik, kondisi ini diharapkan mampu diselesaikan dengan perbaikan. SDN Citatah akhirnya menambah ironi buruknya kualitas pendidikan di Kabupaten Bogor. (dka/c)
0 komentar:
Post a Comment