Home »
» Mobdin Bupati Rp1,2 Miliar Batal Dianggarkan, Ade Yasin: Naik Ojek Tak Masalah
CIBINONG-RADAR BOGOR, Pengadaan mobil dinas Bupati
Bogor, Ade Yasin senilai Rp1,2 miliar terancam batal dianggarkan. Sebab,
hingga kini belum mendapat persetujuan dari DPRD Kabupaten Bogor.
Bupati Ade Yasin pun angkat bicara terkait rencana pengadaan mobil
dinas (Mobdin) untuk dirinya. Meski kendaraan dinas lama menurutnya
mengalami kerusakan, tapi ia mengaku pasrah jika rencana pengadaan mobil
dinasnya batal dianggarkan.
“Yang lama kemarin ada kerusakan, tapi yang ngerasain supir, saya mah
tinggal naik,” ujarnya Radar Bogor saat menghadiri launching Bogor
Ngaos di SMP Negeri 2 Cibinong, Jumat (8/2/2019).
Politisi PPP ini mengatakan bahwa dirinya enggan mempersoalkan
terkait pengadaan mobdin Bupati. Ia akan menerima jenis mobil apapun
sesuai yang disediakan Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Bogor.
“Kalau dibilang saya pake jeep kegedean. Tapi disesuaikan saja
cc-nya. Saya ga milih terserah disediainnya apa. Karena saya kalaupun
tidak disediakan, mobil saya ada,” kata Ade.
Bukan hanya itu, Ade Yasin bahkan mengaku siap berdinas menggunakan
ojek jika Pemkab Bogor tidak memberikannya kendaraan dinas. “Mau naik
motor, naik ojek juga tidak masalah,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, jajaran legislatif Kabupaten Bogor mulai
angkat bicara terkait polemik pengadaan mobdin Bupati Bogor yang
dianggap fantastis.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Saptariyani menilai bahwa harga
Rp1,2 miliar kemahalan untuk ukuran kendaraan dinas pejabat Pemkab
Bogor.
“Percuma kita bicara yang lain kalau infrastruktur, pendidikan belum
terselesaikan. Memang masalah itu tidak bisa terselesaikan dengan
keterbatasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), dan Pendapatan
Asli Daerah (PAD),” ungkapnya kepada Radar Bogor, Kamis (7/2).
Menurutnya, anggaran Rp1,2 miliar akan lebih bermanfaat jika
dialihkan ke sektor lainya seperti infrastruktur pendidikan dan Rumah
Tidak Layak Huni (RTLH). Jika di konversi, per unit RTLH dijatah Rp10
juta, maka pemerintah mampu menyelesaikan 120.000 unit RTLH.
“Kalau buat saya mahal. Yang kita lihat sesuai tidak dengan aturan.
Anggaran tidak ujug-ujug ada. Tinggal nanti pertanggungjawabannya, betul
tidak fasilitas itu digunakan sesuai fungsinya,” kata Sapta.(fik/c)
Related Posts:
Sesar Citarik, Dalam Sebelas Hari Sukabumi Diguncang 72 Gempa!
SUKABUMI-RADAR BOGOR, Terhitung Sejak 10-21 Agustus 2019, sudah 72 kali gempa mengguncang wilayah Sukabumi. Meskipun, data yang tercatat di Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Bandung menunjukan intensita… Read More
Gara-Gara Dispenser, Kantor Dishub Kota Sukabumi Terbakar
SUKABUMI-RADAR BOGOR, Kebakaran terjadi di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi, Kamis (22/8/2019).Polsek Warudoyong Resor Sukabumi Kota langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)
Hasil dari o… Read More
Kaltim Ditetapkan jadi Ibu Kota Baru Indonesia, Berikut Untung Ruginya
JAKRTA-RADAR BOGOR, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ditetapkan oleh pemerintah sebagai lokasi ibu kota baru Indonesia.
Kota Pancasila jadi Konsep Ibu Kota Baru, 800 Ribu PNS Bakal Pindah ke Kalimantan
Hal tersebut d… Read More
Gunakan Minibus, Perampok Bobol Brangkas Alfamart di Depok
DEPOK-RADAR BOGOR, Pembobolan minimarket terjadi di Alfamart Jalan Pasir Putih RT4/4, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kamis (22/8/2019). Menggunakan minibus, para pelaku berhasil membobol Brangkas Alfamart.
K… Read More
Terungkap! Lokasi Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur
JAKARTA-RADAR BOGOR, Teka-teki dimana lokasi tepat ibukota baru terungkap. Menteri ATR Sofyan Djalil menyebut lokasi ibukota baru berada di Kalimantan Timur.
Lokasi ibu kota baru negara Republik Indonesia diputuskan… Read More
0 komentar:
Post a Comment