Banner 1

Friday, 22 February 2019

Jangan Lewatkan Malam Ini! Katumbiri Lighting Festival, Pesta Cahaya di Suryakancana


BOGOR-RADAR BOGOR, Selalu ada yang baru dalam helatan Pesta Rakyat CGM. Begitu juga dengan tahun ini. Festival yang masuk agenda wajib Kota Bogor itu akan menyuguhkan kemasan pertunjukan cahaya dalam pembukaan yang direncanakan mulai pukul 18.30 WIB itu. Dengan tajuk ‘Katumbiri Lighting Festival’ kawasan Suryakancana akan bermandikan cahaya. 

Ketua Pelaksana Pesta Rakyat CGM 2019 Arifin Himawan mengatakan pertunjukan cahaya akan melengkapi parade budaya di sepanjang Jalan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. “Pertunjukan cahaya akan diawali dengan pergelaran seni budaya dan karnaval dari sejumlah sanggar, komunitas dan masyarakat,” ujar Arifin kepada Radar Bogor.
Nama Katumbiri Lighting Festival diambil dari kata Katumbiri. Yang dalam bahasa Sunda berarti pelangi. Filosofinya kata Arifin adalah pelangi memberikan gambaran keberagaman warna-warni yang menyatu dalam satu garis melingkar sehingga menciptakan keindahan. “Perbedaan dan keberagaman justru merupakan kekuatan bagi bangsa Indonesia,” jelasnya.

Bogor Street Festival CGM memang menjadi suguhan yang selalu dinanti-nanti warga Bogor hingga mancanegara. Panitia mencatat tak kurang 100.000 pengunjung memadati suryakancana setiap CGM digelar. “Selain pengunjung, acara ini juga melibatkan 10 ribu pengisi acara,” tambah Arifin. 

Komunitas Dipokersen menjadi satu dari ribuan pengisi acara yang ikut memeriahkan Bogor Street Festival CGM 2019. Tadi malam Radar Bogor berkesempatan melihat persiapan komunitas yang namanya merupakan akronim dari Di Bawah Pohon Kersen itu. 

Pelatih teater Komunitas Dipokersen, Nana Gemblong Asli Endang Supriatna, menuturkan, dalam pawai budaya nanti mereka akan melokalisasikan cepot, rusa dan bunga bangkai. “Cepot bermain (wayang) mengenalkan, bunga bangkai dan rusa, kami namakan cepot saba kebon raya,” tuturnya.

Sebagai informasi Cepot merupakan salah satu tokoh dalam pewayangan yang menjadi ikon kebudayaan masyarakat Sunda. Makanya Nana sengaja memadukan cepot, rusa dan bungai bangkai, sebab ketiganya merupakan lambang atau ikon masyarakat Bogor. Dimana, rusa dan bungai bangkai merupakan identitas Bogor dan cepot adalah sosok jenaka ikon kebudayaan masyarakat Sunda. 

Nana mengatakan, secara garis besar dari tahun ke tahun, even CGM memberikan keceriaan. “Walaupun dasarnya dari Tionghoa, tapi CGM sangat bagus karena melibatkan semua elemen masyarakat,” imbuhnya.
Selain Komunitas Dipokersen persembahan istimewa juga datang dari Komunitas Pengamen Jalanan (KPJ). Dalam pesta rakyat CGM 2019, mereka akan menampilkan dua lagu. Satu berbahasa Indonesia dan satu lagi berbahasa Sunda. (dka/don/gal/d)

0 komentar:

Post a Comment