Banner 1

Friday, 22 February 2019

Air Hanya Mengalir Tengah Malam, Pelayanan PDAM Tirta Pakuan Dikeluhkan Warga Cimanggu Hejo


BOGOR-RADAR BOGOR, Pelayanan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor, dikeluhkan Warga perumahan Cimanggu Hejo.

Pasalnya, bertahun-tahun puluhan warga yang tinggal di sana tak menikmati aliran air bersih pada jam-jam produktif.
Siti Syarifah, salah seorang warga Perumahan Cimanggu Hejo mengaku, air PDAM hanya mengalir pada tengah malam hingga menjelang fajar.

Sedangkan saluran air di jam-jam produkti di perumahannya mati total.

“Mulai masuk subuh airnya tidak keluar sama sekali. Nah, jam 20.00 malam airnya mulai keluar kecil. Pas jam 10 malam, baru alirannya lancar sampai menjelang subuh. Nanti masuk subuh begitu lagi. Kondisi ini sudah bertahun-tahun sejak perumahan ini ada,” terang dia.

Kondisi ini benar-benar merugikan pelanggan yang ada di dalam satu perumahan, ia mengeluhkan, karena air mati ketika di jam-jam produktif (pagi sampai malam). “Di saat kami tidur airnya nyala. Ketika kami aktif, airnya mati!” keluh dia.

Dia menyebutkan, masalah ini juga pernah sampai di telinga Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto. Kala itu Bima datang langsung ke Perumahan Cimanggu Hejo untuk melihat kondisinya seperti apa. Setelah saat itu air mulai lancar, namun hanya berlangsung beberapa bulan saja.

“Waktu itu Wali Kota pernah ke sini. Lalu setelah itu air pam lancar, tapi cuma beberapa bulan saja. Selanjutnya mati lagi,” aku dia.

Sampai saat ini, dia dan tetangga-tetangganya hanya mampu mengandalkan air dari mobil tangki PDAM. Meski dinilai tidak terlalu maksimal, namun mobil tangki dari PDAM ini yang menjadi sumber mata air warga.

“Kami menampung air dari tangki PDAM, tidak bayar sih, cuma ngerepotin aja. Buat apa saya bayar pelayanan tiap bulan kalau begini, rugi! Tetangga saya sampai ada yang buat sumur sendiri,” ujar dia sambil kesal.

Sementara itu, Asisten Manager Humas PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, R. Poppy Rustanti mengaku, sejak awal PDAM sudah memberikan peringatan kepada pihak pengembang bahwa air PDAM tidak bisa masuk ke lokasi itu.
Hanya saja, lanjut Poppy, developer memaksa dan membuat surat pernyataan yang berisi kedepannya Perumahan Cimanggu Hejo tidak akan menuntut apapun jika ada keluhan.

Terkait keluhan, Poppy dan pihaknya juga sudah pernah menawarkan untuk dibuatkan pam mini, hanya saja fasilitas umumnya belum tersedia lantaran kontur tanahnya menanjak. Lalu, mobil tangki menjadi pilihan alternatif lain yang disetujui warga di sana.

“Jadi sebenarnya memang daerah Cimanggu Hejo sulit untuk dialiri karena merupakan dataran tinggi dan airnya memang kurang, Sudah diinformasikan ke mereka. Jadi solusi dari kami menawarkan untuk di bangun reservoir tank yang besar,” katanya.

Menurutnya, PDAM telah menawarkan agar segera di ajukan dan dipasang pada akhir tahun. “Karena akan di anggarkan dan itu harus mengubah rencana anggaran terlebih dahulu,” katanya.(rp3/c)

0 komentar:

Post a Comment