Banner 1

Thursday, 6 September 2018

Kronologi Jatuhnya Pesawat Vokalis Endank Soekamti, Begini Kondisinya



JOGAYAKRTA-RADAR BOGOR, Teka-teki pilot dan co-pilot yang mengemudikan pesawat yang jatuh di Kabupaten Gunungkidul, Jogjakarta pada Selasa (4/9/2018) akhirnya terungkap. Pilot dari pesawat tersebut diketahui sudah berpengalaman dan terdaftar sebagai Anggota Jogja Flying Club selama 10 tahun.

Sementara co-pilotnya merupakan seorang musisi dari grup band Endank Soekamti, Erik Kristianto.
“Alan (Faslan Havisha) sudah berpengalaman menjadi penerbang. Bukan atlet, tapi penerbang kami. Lisensinya sudah instruktur. Kalau untuk co-pilot, ya betul Erik Soekamti (vokalis Endank Soekamti),” kata Tjandra Agus Budiman, Ketua Jogja Flying Club di Pangkalan Udara (Lanud) Adisutjipto Yogyakarta, Selasa (4/9) malam.

 
 
Vokalis Endank Soekamti, Erik Kristianto
Erik, lanjut Tjandra, yang juga merupakan anggotanya memang belum terlalu berpengalaman. Untuk itu, ia masih dilakukan pendampingan. “Pesawatnya yang jatuh milik Erik,” katanya.


Dikatakan pula, meski ada peristiwa ini, olahraga jenis dirgantara tetap aman. Terbukti pilot dan co-pilot tidak mengalami luka, meski pesawat rusak. “Ini olahraga aman, tentu enggak mungkin bisa zero accident. Tapi kami tetap anggap olahraga aman, terbukti tidak ada yang luka,” ucapnya.

Sementara itu, terkait penyebab kecelakaan dipastikan lantaran mesinnya mati. Terkait faktor cuaca, imbuhnya cukup normal.

Menurut Tjandra, pesawat yang jatuh tersebut berjenis Skyranger (bukan Ultralight seperti berita pertama,red) tergolong pesawat microlight. Sebelum diterbangkan, pesawat sambungnya, juga telah dilakukan pengecekan sesuai prosedur.

Pesawat dalam keadaan layak terbang, pilot dan co-pilot juga sehat. Namun saat terbang dengan ketinggian 5.000 feetdi sekitar Lanud Gading, tepat pukul 16.00 WIB mesin mati.

Pilot kemudian mendeklare emergency. Sesuai prosedur saat tak sampai di landasan, pilot wajib mencari tempat yang aman. “Bukan perumahan, yang tidak menimbulkan korban di bawah dan menyelamatkan pilot serta co-pilot. Menurut pilot yang mendarat paling aman di kebun, pesawat kena pohon. Kerusakan sampai di mana akan ada investigasi. Yang jelas mesin mati,” ucapnya.

Pilot dan co-pilot, lanjutnya juga tidak dibawa ke rumah sakit karena kondisinya baik-baik saja.

Sementara untuk pesawat, setelah selesai dievakuasi akan dibawa ke hanggar di Lanud Adisutjipto. “Terbang dalam rangka latihan. Kami latihan seminggu bisa 4-5 kali,” pungkasnya. (ysp)

Sumber : RADAR BOGOR

0 komentar:

Post a Comment