Banner 1

Friday, 15 September 2017

Ketua TP4 Beberkan Kerugian Pemberlakuan TOD di Stasiun Bogor, Apa Saja?


BOGOR – Ketua Tim Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan (TP4) Kota Bogor, Yayat Supriatna, menanggapi Pemberlakuan Transit Orientad Development (TOD)

Menurutnya pemberlakuan TOD di kawasan Stasiun Bogor akan menjadi beban.

“Saya menyarankan bahwa jika TOD diterapkan di Stasiun Bogor Itu akan menjadi beban, ada beban bangkitan dari penumpang, dan beban bangkitan dari apartemen atau rusun yang dibangun di situ,” ujarnya Kamis (14/9/2017)

Tapi, lanjut dia, untuk mengurangi beban itu, penataannya perlu berbarengan dengan pembangunan Stasiun Sukaresmi.

“Masukan dari kami kepada Pemkot, penataan Stasiun Bogor harus berbarengan dengan Stasiun Sukaresmi agar nantinya difungsikan secara bersamaan,” ungkap Yayat.

Dia berharap pembangunan Stasiun Sukaresmi dapat mengurangi beban pergerakan pengguna moda KRL agar tidak bertumpuk di Stasiun Besar Bogor.

Perlu diketahui Pemerintah Kota  Bogor, PT. Wika Realty dan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Persero telah melaksanakan penandatangan Transit Oriented Development (TOD) kawasan Stasiun Bogor dan rencana pembangunan halte dan stabling Kelurahan Sukaresmi.

Penandatanganan itu telah sah di Kementerian BUMN, Senin lalu yang disaksikan juga oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

“Iya benar, itu sudah ditandatangani,” ujar Kepala Stasiun Kereta Api Bogor Suharno.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment