BOGOR – Jangan anggap enteng masalah kemacetan yang
terjadi sepekan belakangan ini di Kota Hujan. Jika tidak di urai segera,
akan berdampak pada tingkat stres masyarakat.
Data Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM) menyebutkan, setiap hari
rata-rata jumlah pasien gangguan jiwa mencapai 200 orang.
Jumlah itu
hanya yang di rawat jalan. Sedangkan untuk rawat inap sebanyak 300
orang.
Jumlah ini, kemungkinan bakal bertambah, sebab uji coba sistem satu
arah (SSA) di seputaran Kebun Raya Bogor di perpanjang dua pekan ke
depan.
Direktur Utama RSMM, Bambang Eko Sunaryanto mengatakan, dari segi
medis, kemacetan dapat mengakibatkan stres hingga gangguan jiwa.
Seseorang di katakan terbebas dari gangguan jiwa apabila jiwanya merasa
sehat dan bahagia.
“Selain itu juga, mampu menghadapi tantangan hidup, menilai diri
secara nyata, merasa puas dengan kehidupan sehari-hari, dan mampu
menghadapi berbagai perasaan negatif di dalam dirinya.
Sehat jiwa bukan
sekadar terbebas dari gangguan jiwa.
Tapi tidak semua stres merupakan
gangguan jiwa,” ujar Bambang kepada Radar Bogor Selasa (05/04/2016).(ent)
0 komentar:
Post a Comment