Wednesday, 27 April 2016
25,4 Persen Anak di Bogor Bertubuh Pendek
BOGOR – Hasil riset kesehatan dasar 2010-2013 mengungkap, potret buram dunia pergizian di tanah air.
Jumlah penderita gizi buruk meningkat dari 4,9 persen menjadi 5,7 persen, gizi kurang naik dari 13,0 persen menjadi 13,9 persen.
Anak stunting (tubuh pendek) juga meningkat dari 35,6 persen menjadi 37,2 persen.
Sementara di Kota Bogor sendiri, hasil penelitian yang dilakukan Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fema IPB, Prof. Ali Khomsan menyebutkan, ada lebih dari 25,4 persen anak-anak baik lelaki maupun perempuan yang disebut stunting.
Sementara, 57,8 persen diantaranya normal dan sisanya bahkan melebihi tinggi yang seharusnya dari usianya.
“Anak stunting memiliki ukuran kepala yang lebih kecil. Ukuran kepala pada usia dini merupakan prediktor kuat nilai IQ pada usia 7 tahun.
Selain itu, anak stunting pun memiliki masalah pada pemusatan perhatian, memori juga pembelajaran,” bebernya.
Ia mengatakan, berbagai program pemerintah pengentasan kemiskinan yang telah diluncurkan sepertinya belum secara signifikan mampu menekan jumlah orang miskin.
Pendidikan dapat menjadi entry point untuk mengatasi persoalan kemiskinan.
“Mengurangi derajat keparahan kemiskinan juga dapat dilakukan melalui jalur entry point perbaikan gizi masyakat.
Semisal pemberian makanan tambahan di posyandu,” ungkapnya.(ent)
0 komentar:
Post a Comment