JAKARTA-RADAR BOGOR, Bela negara merupakan aspek yang menyangkut banyak hal. Tidak hanya masalah pertahanan, tapi juga kemandirian dalam berkarya yang dan tidak bergantung pada bangsa asing atau impor.
Pernyataan itu diungkapkan oleh Anggota Lembaga Pengkajian (Lemkaji) MPR Ishak Latuconsina saat menjadi narasumber dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode Bela Negara kepada 100 Resimen Mahasiswa (Menwa), Manado, Sulawesi Utara, (20/7).
Untuk itulah menurut pria yang pernah aktif di TNI AL itu menegaskan bahwa pendidikan bela negara memiliki peran yang penting dan bukan hal yang main-main. Sebagai negara yang memiliki ribuan pulau, ragam etnis, budaya, dan agama, masalah yang ada di Indonesia sangat komplek.
“Besarnya luas negara merupakan tantangan besar bagi negara kita”, ujarnya.
Ia membandingkan dengan Singapura yang luasnya tak lebih dengan Jakarta tentu negara kecil itu tantangannya berbeda dengan negara kita. “Mereka mempunyai Bandar Udara Changi yang bagus. Wajar karena bandar udaranya cuma satu. Beda dengan Indonesia yang memiliki ratusan bandar udara,” tambahnya.
Untuk itu, dirinya berharap agar kita bisa mengelola besar dan luasnya negara dengan segala kerumitannya dengan tidak hanya menyerahkan masalah bela negara pada TNI saja. Karena itu, ia saat ini mengaku gencar untuk melakukan sosialisasi agar masyarakat sadar dengan ugas dan kewajiban sebagai warga negara.
“Acara ini juga merupakan bagian pendidikan bela negara,” ungkapnya.
Bela negara sangat penting sebab menurut Ishak bangsa Indonesia tidak berada dalam ruang vakum. Hidup di tengah berbagai macam bangsa dengan berbagai kepentingan yang ada akan memunculkan peluang dan tantangan. Tantangan yang ada bisa menjadi ancaman.
“Dan bila ancaman menjadi nyata maka kita harus siap menghadapi. Untuk menghadapi ancaman maka perlu kesiapan dengan cara latihan terus menerus,” ujarnya. (JPG)
0 komentar:
Post a Comment