Home »
» Tak Sebanding dengan Biaya Perawatan, Sewa Stadion Pakansari Bakal Dinaikan
CIBINONG-RADAR BOGOR, Pemkab Bogor berencana
menaikan biaya sewa Stadion Pakansari Cibinong. Kini, Pemkab Bogor
tengah menggodok revisi Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 22 Tahun 2017
tentang besaran retribusi sewa stadion kebanggaan masyarakat Bogor
tersebut.
Perubahan biaya sewa ini seiring dengan bertambahnya fasilitas yang
ada di stadion. “Nantinya harga retribusi akan berubah,” ujar Kepala
Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora)
Kabupaten Bogor, Rudy Achdiyat.
Dia menjelaskan, perubahan itu berkaitan dengan adanya pengelolaan
stadion dan biaya perawatan Stadion Pakansari, Gor Laga Tangkas, dan
Laga Satria yang ada di lingkungan Pemkab Bogor.
Untuk menyelenggarakan pertandingan sepakbola internasional, harga
yang dipatok mencapai Rp119 juta, sementara pertandingan skala nasional
dikenakan tarif Rp77 juta, dan regional Rp29 juta. “Seperti pertandingan
klub Persikabo itu Rp29 juta,” kata Rudy.
Dibanding Stadion Patriot Chandrabaga Bekasi, yang harga sewanya
sekitar Rp50 juta, Stadion Pakansari sudah lebih tinggi. Namun, tribun
penonton Stadion Patriot belum semua tertutup.
Menaikkan tarif sewa, terangnya, akan mengurangi beban biaya Pemkab
Bogor dalam merawat stadion ini. Dalam sebulan, tak kurang Rp500 juta
harus disiapkan agar kondisi Stadion Pakansari baik lapangan dan
fasilitas lainnya tetap prima.
“Mulai dari lapangan bola, lintasan atletik, ruangan, lahan parkir,
gedung laga tangkas, laga satria akan dikenakan retribusi,” ujarnya. Di
Perpub yang baru ini akan memuat semua fasilitas yang ada di stadion.
Sambung dia, untuk pengelolaan Gor Laga Tangkas, dan Laga Satria
besaran penyewaannya masih dalam proses. Ia berharap, akhir bulan
Februari ini sudah ditandatangani Bupati Bogor, Ade Yasin. “Kita
berharap secepatnya rampung,” ujar dia.
Dalam proses revisi Perbup ini, kata dia, sudah ada beberapa pihak
yang mengajukan untuk menggunakannya. Diantaranya even IBL, Liga Futsal
Nasional, dan kick boxing. “Dispora memang ditarget untuk pemasukan
PAD,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Wawan Haikal
Kurdi menyarankan Pemkab menyerahkan pengelolaan Stadion Pakansari
kepada pihak ketiga. Terlebih, Pakansari tidak lagi hanya menjadi
alternatif bagi SUGBK, melainkan juga menjadi salah satu venue utama
event besar di Indonesia.
“Wajar jika tarif direvisi. Lebih baik lagi dipihak ketigakan. Kalau
pakai pihak ketiga, perawatan bisa lebih spesifik karena jadi komersil.
Tentang teknis bagi hasilnya nanti bisa dibicarakan,” kata Wawan.
Dia pun meminta Pemkab menentukan regulasi tarif tiket penonton.
Pasalnya, pemasukan terbsar berasal dari sewa stadion dan tiket
penonton.
“Jika satu penonton harus membayar Rp50 ribu untuk tiket paling murah
dan dijual 20 ribu lembar saja sudah besar pendapatannya. Belum untuk
kelas VIP,” tukasnya.(cr3/ded/c)
Related Posts:
Tak Ada Kota Penyelenggara Olimpiade di Manapun yang Sesiap Tokyo (2)
JAKATA-RADAR BOGOR,Terlepas dari berbagai kontroversi, Tokyo menjanjikan Olimpiade 2020 sebagai event paling inovatif, tapi ramah lingkungan.
Mereka menekankan penggunaan teknologi tinggi dalam setiap aspek.
Mulai sist… Read More
Pemantauan dan koordinasi, SAR Bandung Terjun ke Tangkuban Parahu
BANDUNG-RADAR BOGOR,Erupsi terjadi Gunung Tangkuban Perahu, Jumat (26/7/2019), kantor SAR Bandung meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaaan.
Untuk itu, Basarnas Bandung memberangkatkanTim Rescue menuju Gunung Tangkuba… Read More
Hendak Tawuran, Belasan Pelajar Diamankan
SUKABUMI-RADAR BOGOR, Sebanyak 15 pelajar SMK asal Kabupaten Sukabumi berhasil diamankan Polsek Cikole, Polres Sukabumi Kota. Belasan pelajar itu, digiring ke Mapolsek setelah hendak terlibat tawuran di Jalan Zaenal Zaks… Read More
Viral! Ngaku Alumni UI dan Tolak Gaji Rp8 Juta, Netizen Mencibir!
DEPOK-RADAR BOGOR, Media sosial tengah dihebohkan dengan sebuah unggahan yang mengatasnamakan alumni Universitas Indonesia (UI). Netizen itu menulis sebuah status di Instastory menolak mendapat gaji Rp8 juta per bulan ya… Read More
Kasus Novel Baswedan Jadi Perhatian Dunia, KPK: Pelakunya Harus Diungkap
JAKARTA-RADAR BOGOR, Langkah Amnesty International yang membawa kasus penyiraman air keras Novel Baswedan ke kongres Amerika Serikat diapresiasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dengan hal ini, kasus Novel secara leg… Read More
0 komentar:
Post a Comment