Home »
» Pemkab Bogor Rekrut 2.209 Tenaga PPPK, Baru Digaji Sekitar Oktober 2019
BOGOR – RADAR BOGOR,
Pemerintah saat ini sedang menyiapkan rekrutmen pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja (PPPK) tahap pertama. Di balik itu ternyata
masih banyak pemerintah daerah yang belum menyiapkan anggaran untuk
menggaji PPPK. Salah satunya Kabupaten Bogor. Hal itu terjadi karena
gaji untuk pegawai setara PNS Golongan IIIA itu belum dianggarkan pada APBD 2019.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Wasto Sumarno mengatakan, bagi Pegawai PPK yang
diterima di Pemkab Bogor paling cepat menerima gaji pada oktober 2019.
Setelah proses pembahasan APBD Perubahan 2019 tuntas. “Jika mereka efektif bekerja pada bulan Maret, berarti gaji-nya harus dirapel, hingga Oktober. Karena anggaran gaji untuk PPPK baru dimasukan saat pembahasan APBD Perubahan,” bebernya.
Adapun kuota PPPK Kabupaten Bogor tahun ini mencapai 2.209 orang. Dengan jumlah sebanyak itu, diperkirakan pemkab membutuhkan anggaran sebesar Rp90 miliar untuk gaji beserta tunjangan selama setahun.
Wasto menjelaskan tidak dianggarkannya gaji PPPK karena kebijakan
pemerintah pusat yang mendadak. “Ini kan program pemerintah pusat tapi
kok daerah yang dibebankan. Terlebih, kebijakannya dikeluarkan ketika APBD 2019 sudah disahkan,” lirihnya.
Sementara
itu, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten
Bogor Dadang Irfan memaparkan, kuota 2.209 PPPK terbagi atas tiga
formasi. Antara lain, 2.122 tenaga pengajar, 37 tenaga kesehatan, dan 50
penyuluh pertanian.
Meski programnya belum jalan, tapi menurutnya sistem penggajian PPPK yang dibebankan pada APBD cukup membuat pemkab kebingungan. “Kalaupun ini keterima, yang bingung penggajiannya dari kita,” lirihnya.
Sebab untuk
PPPK dengan lulusan S1 akan digaji setara dengan PNS Golongan IIIA.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2015 tentang
Perubahan Ketujuh Belas Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977
Mengenai Gaji PNS, gaji Golongan IIIA dengan masa kerja 0 tahun memiliki
gaji Rp2.456.700. “Yang membedakan mereka (PPPK) dengan PNS, adalah PPPK tidak dapat pensiun,” kata Dadang.
Meski
begitu, Dadang masih menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
(juklak juknis) soal sistem penggajian PPPK. Karena untuk menggaji
mereka, anggaran dibebankan kepada APBD Kabupaten Bogor. “Jumlah kuota
yang disediakan kita ambil semua atas rekomendasi bupati. Untuk gaji nanti dewan yang memperjuangkan karena anggaran yang dibutuhkan cukup besar,” bebernya.
Pendaftaran PPPK rencananya akan dibuka pada 10 hingga 16 Februari 2019. Namun tidak
semua bisa mendaftar, melainkan khusus pegawai honorer Kategori 2 (K2)
yang namanya sudah tercatat di Badan Kepegawaian Negara (BKN).
“Rata-rata, K2 di Kabupaten Bogor masa kerjanya sudah di atas 10 tahun.
Tapi kita tunggu juklak juknis saja dulu. Sedang dikaji,” tukasnya.
Di tempat terpisah Menteri PAN-RB Syafruddin menampik ada persoalan
alokasi gaji PPPK . Dia menuturkan memang sempat ada keluhan soal
anggaran oleh sejumlah pemda. “Itu salah pengertian saja,” katanya.
Setelah dijelaskan bahwa PPPK itu adalah ASN, pemda siap mengalokasikan gajinya.
Syafruddin
menjelaskan lebih dari 50 persen pemda telah setuju mengalokasikan
anggaran untuk gaji PPPK. Kemudian ada beberapa yang belum siap. Tapi
dia meminta jangan digeneralisir bahwa seluruh pemda belum siap menggaji
PPPK.
Tahun
ini pemerintah mulai membuka rekrutmen PPPK. Kuotanya ditetapkan
sekitar 150 ribu. Rekrutmen dibagi dalam dua tahap. Masing-masing
mendapatkan jatah kuota 75 ribu kursi. Rekrutmen tahap pertama
rencananya dibuka pada Februari ini sampai Maret depan. Sementara tanpa
kedua dibuka setelah selesai Pilpres 2019. (fik/d)
Related Posts:
Bebaskan Denda Pajak Bumi dan BangunanBOGOR –Pemkot Bogor melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor akan menghapuskan denda keterlambatan pembayaran pajak bumi dan bangunan kategori pedesaan dan perkotaan (PBB-P2) kepada wajib pajak (WP) terhitung dari… Read More
Naga Bonar Dukung Zero Waste
CIAWI–Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar meninjau mesin pengolah sampah di Ecovillage, Desa Bendungan, Kecamatan Ciawi, kemarin (25/9). Pemeran Jenderal Naga Bonar dalam film berjudul sama ini berjanji jika terbukti e… Read More
Waspada, Bencana Longsor Mengancam!
CIOMAS–Bencana longsor kembali mengancam wilayah Kabupaten Bogor bagian barat. Hujan yang mengguyur dua hari lalu, menyebabkan banjir dan longsor di beberapa titik. Seperti di Desa Laladon dan Ciomas Rahayu, Kecamatan Ciom… Read More
Blanko KTP-el tak AmanCIBINONG–Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bogor hari ini (26/9) akan mendatangi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Upaya itu, dilakukan sebagai laporan dan permintaan kembali blanko kartu tand… Read More
LRT Cibubur-Bogor segera DibangunCIBUBUR–Pemerintah terus mengebut pembangunan proyek jaringan kereta ringan atau light rail transit Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek). Saat ini, sinkronisasi trase antara LRT Jabodebek yang merupakan proyek pemer… Read More
0 komentar:
Post a Comment