Home »
» Horee..Damri AC Segera Mengaspal di Jonggol, Pelajar Bayar Cuma-cuma
JONGGOL-RADAR BOGOR, Upaya mewujudkan jalur perintis
transportasi publik di wilayah Timur Kabupaten Bogor terus dilakukan.
Setelah sukses mengaspal di wilayah Barat, kini Dinas Perhubungan
(Dishub) Kabupaten Bogor bersama Damri mengkaji trayek wilayah Timur
Kabupaten Bogor.
“Rencannya dalam survei wilayah Timur itu sampai Cianjur, tahun ini
akan disurvei bareng bersama Dishub Kabupaten Bogor dan Dishub Cianjur,”
ujar General Manger Damri Cabang Bogor, Herman Supryadi, kepada Radar
Bogor, kemarin (6/2).
Herman menjelaskan, dalam survey sendiri ditinjau beberapa faktor.
Pertama, masyarakat yang membutuhkan aktifitas namun tidak ada yang
melayani.
Misalnya, ada angkutan umum namun mahal. Bahkan, terdapat wilayah
yang tidak ada sama sekali layanan transportasi umum. Contohnya,
Jasinga-Parungpanjang yang hanya ada plat hitam dengan tarif ongkos Rp
25 ribu. “Ini agar tidak membebani masyarakat dengan ongkos mahal tadi.
Damri hanya Rp5 ribu-Rp10 ribu,” ujarnnya.
Faktor lainnya, jumlah kendaraan ditentukan dari jarak tempuh. Lokasi
titik aktifitas masyarakat, seperti sekolah, pasar, perumahan,
pemukiman. Artinya mencukupi pendudukannya. Di sini pemerintah baik
Damri dan Kabupaten Bogor berharap adannya pertumbuhan aktivitas
masyarakat.
Lanjut Herman, saat ini prosesnya sedang melakukan pengajuan armada
dengan dasar faktor transportasi melalui hasil kajian. Di sini juga
armada Damri diatur jadwal beroprasinya. Misalnya, dua jam sekali atau
jam sibuk. Setelah disurvei disampaikan ke Kementerian Perhubungan, maka
usulan tersebut akan dievaluasi untuk mengeluarkan berapa jumlah armada
yang dibutuhkan. Setelah itu, kata Herman, baru dapat dioprasikan oleh
Damri sebagai pelaksana teknis di lapangan.
“Kebutuhan anak sekolah, kerja, masyarakat ke pasar, Cukupnya
kira-kira berapa nanti dihitung. Kalau kebanyakan kedaraan manfaatnya
kurang,” katannya.
Selama survei yang sudah dilakukan, kata Herman, banyak masyarakat
yang berharap kedatangan layanan bus Damri. Di sana, banyak anak sekolah
berjalan kaki hingga lima kilometer.
“Orang tua tidak mampu beli motor, akibatnya tidak menyekolahkan
karena alat transportasinya tidak ada. Orang tuannya keberatan. Jadi
sangat berharap kedangan Damri,” imbuhnya.
Terkait pelayanan bagi anak sekolah, pihak damri tidak mematok tarif.
Meski tarifnya Rp 10 ribu, kata dia, dirinya menginstruksikan agar
tidak menarik tarif normal. “Kasih Rp2 ribu tidak apa-apa, crew
(petugas, red) saya instruksikan kalau tidak bayar tidak apa-apa,”
katannya.
Keberadaan DAMRI tidak terlepas dari magnet pembangunan Cibubur. Di
mana jarak tempuh Cibubur, Jonggol sampai tanjungsari hanya berjarak 40
kilometer. Namun demkian, ulasan itu masih dalam pembahasan kajian.
Saat ini Damri sedang mengkaji lima trayek yang belum terealisasi di
wilayah Barat dan Utara Kabupaten Bogor. Lima wilayah itu yakni Panorama
Pabangbon, Leuwiliang Cipatat, Leuwiliang-Cileuksa. Dua trayek lainnya
masih bersinggungan dengan angkutan umum GunungSindur dan Cileuksa.
“Cileungsi-Cibubur nanti disurvei bareng dengan Dishub dan Balai
Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah IX Jawa Barat,” paparnnya.
Sementara itu, Manager Usaha Damri Cabang Bogor, Rusilan menambahkan,
seperti yang sudah beroprasi di wilayah Barat Kabupaten Bogor, saat ini
sudah ada delapan unit Damri ukuran sedang dengan melayani empat
trayek. Tahun 2019 nanti, rencannya ada tambahan menjadi lima rute namun
ditunda akibat bersinggungan dengan angkutan umum.
Sebelumnya, Kabid Angkutan Dishub Kabupaten Bogor, Dudi Rukmayadi
menjelaskan, untuk akses transportasi jalur Jonggol, Tajungsari sudah
ada. Jalur ini tinggal penambahan angkutan umum saja. Namun kecilnya
permintaan membuat pengusaha enggan membuka trayek di sini.
“Kalau demandnya tidak ada belum memungkinkan, sehingga tidak ada
supplay (angkot, red). Kalau merugi (tidak ada penumpang) pegusaha
angkot tidak ada yang mau beroprasi dan butuh modal besar,” tukasnya. (don/ded/c)
Related Posts:
Kisah Perawat Rumah Sakit PMI di Pengungsian Rohingya
BOGOR – RADAR BOGOR, Di tengah situasi yang rawan, Khusnul Nugrahini tetap gigih menjalani profesinya sebagai perawat. Perempuan kelahiran Bogor 1981 ini bersama rekannya Iwan ditugaskan menjadi relawan di daerah pengungsia… Read More
Ajukan Rp10 M per Kolam Retensi
BOGOR–Paseban Sri Bima, Balaikota Bogor, kemarin mendapat tamu istimewa, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Kenapa istimewa? Itu karena kunjungan Anies sekaligus kunjungan pertama Gubernur DKI Jakarta ke Bogor dalam seja… Read More
Desa Malasari Kecamatan Nanggung Fokus Perbaiki Jalan, Genjot Wisata
Tak dapat dimungkiri, Kabupaten Bogor menyimpan banyak potensi alam. Salah satunya, di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung. Ada sejumlah hutan alami serta beberapa curug yang menjadidaya tarik.Termasuk, bisa melihat hamparan… Read More
Pengundian Nomor Urut, Ini Pesan Bupati Bogor
CIBINONG-RADAR BOGOR, Pemilihan kepala daerah memasuki tahap pengundian nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati Bogor, hari ini (13/2). Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan pengundian nomor urut sebagai salah sat… Read More
Memutus Rantai Perilaku Korupsi
BANDUNG–RADAR BOGOR,Ketua KPK Periode 2011-2015, Abraham Samad mengisi road show perdananya di kampus Universitas Negeri Islam (UIN) Gunung Djati, Kota Bandung, Senin (12/2). Dalam sambutannya, Abraham menekankan pentingny… Read More
0 komentar:
Post a Comment