Tuesday, 19 September 2017
Home »
» Goyang Lidah dengan Pangan Lokal
Goyang Lidah dengan Pangan Lokal
BOGOR–Kota Bogor adalah surganya wisata kuliner. Kota yang dipimpin Bima Arya ini memiliki beragam macam jenis kuliner lokal yang menggoyang lidah. Hal itu terlihat dalam Festival Pangan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Bogor yang berlangsung di Balaikota Bogor, kemarin (17/9).
Salah satu stan terlihat menarik perhatian pengunjung, yakni stan makanan berbahan dasar singkong. Kepada Radar Bogor, pemilik produk berbahan dasar singkong, Gozali (49) mengatakan, seluruh produk jualannya memang berbahan dasar singkong.
Adapun singkong yang diolahnya berasal dari kebunnya sendiri hingga menjadi ragam penganan. Sebut saja, risol, sosis, cassava fries, gentur, juga gembos. Dua makanan terakhir mungkin sudah jarang ditemukan karena termasuk makanan tradisional.
“Ada singkong yang diolah menjadi makanan tradisional tapi ada juga yang kekinian. Ide awalnya, karena saat itu singkong sedang rendah harganya. Tadinya menjadi bahan bioetanol, tapi sulit memasarkannya. Akhirnya, saya putar otak dan jadilah produk makanan ini,” ujarnya.
Gozali mengatakan, tidak terlalu banyak singkong yang dibutuhkannya. Sekali produksi hanya 25 kilogram yang bisa ia dapatkan dari lima pohon singkong yang ditanamnya. “Satunya dijual Rp2.500,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Keamanan Pangan pada DKP Kota Bogor Tety Sovia mengatakan, festival yang dilaksanakan sejak Sabtu itu (16/9), merupakan rangkaian perayaan Hari Pangan Nasional. Pihaknya kemudian menghimpun ibu-ibu dari Kelompok Wanita Tani (KWT) dan sebagian dari UKM-UKM untuk mengikuti festival ini.
“Selain produknya dipamerkan juga dinilai dan dilombakan. Mereka juga nanti mendapatkan penilaian dari koki, apa-apa saja yang kurang mulai dari bahan baku, penampilan, packaging, komposisinya, formulanya, dan segala macam,” jelasnya.
Selain itu, sambung Tety, Festival Pangan ini juga bertujuan untuk melestarikan pangan lokal nonberas. Produk yang ditawarkan semuanya berbahan nonberas, mulai singkong, talas, jagung, dan masih banyak lagi, yang secara tidak langsung untuk diversifikasi pangan dan melestarian pangan lokal. (wil/c)
Related Posts:
Ratusan Fans Berat Rustandi Ikut A Gathering Family POJOKJABAR.com, PURWAKARTA – Ratusan ibu-ibu Purwakarta ikut ambil bagian dalam acara A Family Gathering, yang dilaksanakan di Ciwidey Bandung. Ratusan ibu-ibu yang mengikuti acara A Family Gathering, merupakan f… Read More
Penolakan Sistem One Way di Jalan Raya Puncak Bogor Kembali Terjadi POJOKJABAR.com, BOGOR – Penolakan sistem satu arah alias one way di Jalan Raya Puncak kembali terjadi. Hal ini terlihat saat terpampang spanduk yang mengatasnamakan Pondok Pesantren (Ponpes) Assanusiah, Cipayung. Pantau… Read More
Strategi Djanur Antisipasi Absennya Tiga Pilar Saat Jamu Gresik United JawaPos.com - Persib Bandung kembali tampil dengan kondisi pincang saat menjamu Gresik United pada pekan ke-25 Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, Sabtu (22/10) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekas… Read More
LPJ Rutilahu di Kabupaten Bogor Malah Diabaikan Desa POJOKJABAR.com, BOGOR – Sebagian besar desa yang berada di Kecamatan Cisarua hingga kini masih belum bisa melengkapi berkas Laporan Pertanggung Jawaban (LPj) pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu) tahap satu. Seb… Read More
Waduh! Lihat Deh, Puluhan Pengemis Kepung Simpang Ciawi Bogor POJOKJABAR.com, BOGOR – Puluhan pengemis di Puncak kini turun gunung. Mereka kini memilih mengemis di Simpang Gadog dan Ciawi. Hal itu tak lain karena cuaca yang tidak bersahabat. Pantuan Radar Bogor, pengemis yang biasa… Read More
0 komentar:
Post a Comment