BOGOR – Penelitian genetika dalam silvikultur (budidaya hutan) yang dapat diterapkan di hutan alam, adat dan rakyat masih terbatas.
Salah satunya, untuk mengidentifikasi potensi sumberdaya genetika
pohon hutan untuk daya adaptasi serta pemulihan dan reintroduksi spesies
terancam dalam kerangka restorasi ekosistem.
Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB, Prof Iskandar Z Siregar melahirkan
temuan barunya dengan judul Peranan Genetika Hutan dalam Silvikultur :
Karakterisasi variasi genetik dan potensi aplikasinya.
Pohon bukan hanya sekedar tanaman, tapi merupakan tempat untuk
makhluk hidup lainnya hidup. Seperti beberapa hewan, banyak yang
memanfaatkan pohon sebagai tempat untuk hidup bahkan berjalan.
“Banyak hewan yang harus bergelantungan di pohon juga,” terang Iskandar.
Karena, kata dia, ada sebagian hewan yang tidak bisa berjalan di
darat.
Tapi, harus bergelantungan di pohon.
Maka dari itu, keutuhan
hidup pohon sangat berpengaruh terhadap makhluk hidup lain yang ada di
sekitarnya.
Namun, ia mengatakan jumlah populasi kayu-kayu yang ada sudah mulai menurun.
“Bisa karena penebangan ilegal dan penebangan resmi juga,” katanya kepada Radar Bogor.(ent)
0 komentar:
Post a Comment