CITEUREUP—RADAR BOGOR, Korban banjir bandang di
Kampung Jembatan Buntung, Desa Leuwinutug masih menunggu uluran
dermawan. Meski aktivitas mulai pulih, anak-anak sekolah di sini masih
membutuhkan seragam .
Data yang dihimpum Radar Bogor, setelah dicek ternyata ada 55 rumah
yang terdampak banjir. Berdasarkan data Pemerintahan Desa, ada 54 Kepala
Keluarga (KK) yang masih menunggu bantuan. “Bantuan sudah, masih ada
yang menyusul. Jumlah KK itu ada di dua lokasi,” ujar Kepala Desa
Leuwinutug Deden Saeful Hamdi kepada Radar Bogor.
Lanjut Deden, bantuan yang sedang diupayakan selain sembako adalah
seragam sekolah, mulai dari jenjang sekolah dasar (SD), SMP dan SMA.
Kebutuhan tersebut, berdasarkan pendataan yang dilakukan pemerintah
desa. Pasalnya, semua seragam mereka kotor penuh lumpur dan tidak bisa
digunakan lagi.
“Untuk kebutuhan air bersih kami sudah berkordinasi, namun yang jadi
kendala kami tidak punya tanki penampungan, terutama yang bervolume
besar. Kalau pakaian bekas, maaf bukan menolak tapi warga kami kesulitan
menyimpannya, padahal itu sisa yang telah dibagikan,” katannya.
Saat ini warga tidak mengungsi, karena kejadian malam dan pagi
harinya air sudah surut. Hanya saja, barang-barang yang tidak bisa
digunakan, seperti elektronik mulai dari kompor, kulkas, dan televisi.
“Makanya hari pertama ada dapur umum. Hari berikutnya kami salurkan
bantuan yang ada untuk 54 kk tesebut, berupa bahan-bahan mentah. Yang
mendesak sekarang bagi warga kami baju seragam sekolah,” katanya. Dalam
peristiwan tersebut, dua rumah dan dua musola rusak. Satu di antaranya,
rusak total dan tidak bisa dihuni lagi.
“Satu unit rumah yang rusak berat dan tidak bisa dihuni. Penghuninya
empat jiwa, sekarang menumpang di rumah tetangga,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat Citeureup Asep Mulyana Sudrajat, menambahkan,
hingga hari ini (kemarin,red) laporan banjir bandang Kali Cigede dan
dampak yang ditimbulkan sedang proses dari Kepala Desa Leuwinutug.
Pemdes ditujukan kepada SKPD terkait.
“Sedangkan untuk penanganan tanggap darurat, sudah dilakukan di bawah
koordinasi kepala desa bersama SKPD dan elemen masyarakat, yang peduli
terhadap korban bencana banjir,” ujarnnya kepada Radar Bogor.
Terkait kebutuhan, Camat Asep membenarkan jika warganya butuh seragam
sekolah. Kecamatan saat ini sudah koordinasi dengan dinsos. “Masih
didata, diminta data jenjang pendidikan dan ukuran baju, mudah-mudahan
dari desa bisa secepatnya mendapatkan data tersebut,” pungkasnya. (don/c
0 komentar:
Post a Comment