BOGOR - Belasan kaum disabilitas terlihat antusias mengikuti pelatihan desain grafis kemarin (1/4). Bertempat di Laboratorium CB Multimedia, IPB Diploma, mereka diajari pengenalan dasar membuat ilustrasi hingga Photoshop.
"Ada 16 peserta. Sebelumnya, mereka telah kami screening terlebih dahulu, minimal memiliki kemampuan dasar tentang komputer," papar Sekjen Difabel Action, Isnurul Naeni.
Ia menambahkan, bekerja sama dengan Yayasan Paguyuban Ikhlas, selama tiga hari berturut-turut mereka tak hanya sekadar mengikuti pelatihan. Pada akhirnya, mereka diajak agar mampu menggunakan keahlian yang baru dimiliki untuk menghasilkan pendapatan. "Istilahnya akan kami pantau, agar setidaknya minimal mereka bisa membuka digital printing," beber Isnurul.
Meski tiga hari bukanlah waktu yang ideal, kata Is, setidaknya para peserta sudah memiliki ketertarikan dengan desain grafis. Bagaimana selanjutnya, itu tergantung niat peserta untuk kian menambah kemampuannya.
Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, Kepala Dinas Tenaga Sosial dan Transmigrasi Kota Bogor, Annas S Rasmana, menyambut baik dan mengapresiasi pelatihan desain grafis tersebut.
Bahkan, bukan tidak mungkin pihaknya akan menggelar kegiatan serupa dengan jumlah peserta yang lebih besar. "Ada 300 kaum disabilitas terdaftar dan dalam penanganannya tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, sebab masih ada PMKS lainnya," katanya.
Sementara itu, siswa Kelas IX SMP Persatuan Ummat Islam (PUI) Kota Bogor, Muhammad Hilman yang mengalami disabilitas, tidak surut untuk menuntut ilmu.
Siswa kelas IX tersebut sangat antusias belajar. "Baru sekarang saya belajar desain, ternyata sangat menyenangkan," kata pemuda yang selalu mengenakan kursi roda ini.
Dia mengatakan, dirinya memang selalu mengikuti pelatihan yang diadakan khusus. Selain untuk menambah pengetahuan, juga dijadikan ajang silaturahmi dengan teman-teman lain.
Hilman berharap, ke depannya akan ada pelatihan lanjutan. "Untuk memperlancar sekaligus untuk mengetahui proses desain grafis, kalau bisa ada lagi," kata Hilman (ent)
0 komentar:
Post a Comment