BOGOR-RADAR BOGOR,Di saat yang lain tengah sibuk hilir mudik ke sanak saudara, lain halnya dengan Widya (28). Warga RT 02/01 Kelurahan Gunungbatu, Kecamatan Bogor Barat, ini malah disibukkan berbenah rumahnya yang terdampak longsor di Hari Raya Idul Fitri.
Widya bersama
keluarganya kini tak bisa hidup nyaman di tepian Sungai Cisadane.
Hujan deras pada Jumat (15/6) sore itu menghancurkan tembok penahan
tanah (TPT) yang membatasi rumahnya dengan Sungai Cisadane. ”Yang
saya khawatirkan kalau hujan lagi bisa makin roboh,” ucapnya saat
ditemui Radar Bogor, Minggu (17/6).
Hujan deras pada
hari Lebaran sore memang bukan satu-satunya musabab terjadinya
longsoran dengan tinggi sekitar enam meter itu. Ambruknya besi
penyangga saluran kabel Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan kabel
Telkom yang membentang di Jembatan Sarijan, Jalan Veteran, diyakini
sebagai penyebab runtuhnya TPT. Karena, rumahnya memang berbatasan
langsung dengan Jembatan Sarijan.
”Ambruknya pada
Kamis (7/6), dari kelurahan juga sudah meninjau tapi sampai sekarang
belum diapa-apain,” tuturnya.
Widya berharap
Pemkot Bogor tak tinggal diam. Sebab, hingga kemarin sore belum
nampak penanganan sama sekali di tempat kejadian perkara (TKP).
Padahal, bukan hanya hujan, getaran mobil besar yang melintas di
Jembatan Sarijan pun kerap membuatnya khawatir adanya longsor
susulan.
“Saya juga
mengerti memang kondisi libur panjang, tapi harus diperbaiki takutnya
terjadi lagi. Mereka bilangnya tenang aja, tapi kita di sini waswas,”
kata Widya.
Ketika dikonfirmasi,
Lurah Gunungbatu, Supyawan membenarkan bahwa bentangan dua besi yang
ambruk merupakan milik PLN dan Telkom. Hal itu pula yang menyebabkan
hingga kini belum dilakukan penanganan.
Karena, menurutnya,
butuh koordinasi antarinstansi untuk melakukan pembenahannya.
“Makanya, langsung
saya hubungi lagi ke semuanya. Dari aparat pemerintahan, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PLN, Telkom. Untuk duduk
bersama menangani hal ini,” ujarnya.
Meski di lokasi
belum ada penanganan, menurutnya, bukan berarti Pemkot Bogor tinggal
diam. Ia mengaku sudah melakukan serangkaian rencana untuk melakukan
penanganan.
”Yang penting saya
dengan babinsa-babinsa, camat semuanya sudah merapat untuk duduk
bersama dalam rangka menangani hal ini,” tukasnya.(fik/c)
Sumber : Radar Bogor
0 komentar:
Post a Comment