Banner 1

Wednesday, 20 June 2018

Hidup dalam Ancaman Bahaya


BOGOR-RADAR BOGOR,Di saat yang lain tengah sibuk hilir mudik ke sanak saudara, lain halnya dengan Widya (28). Warga RT 02/01 Kelurahan Gunungbatu, Kecamatan Bogor Barat, ini malah disibukkan berbenah rumahnya yang terdampak longsor di Hari Raya Idul Fitri.
Widya bersama keluarganya kini tak bisa hidup nyaman di tepian Sungai Cisadane. Hujan deras pada Jumat (15/6) sore itu menghancurkan tembok penahan tanah (TPT) yang membatasi rumahnya dengan Sungai Cisadane. ”Yang saya khawatirkan kalau hujan lagi bisa makin roboh,” ucapnya saat ditemui Radar Bogor, Minggu (17/6).
Hujan deras pada hari Lebaran sore memang bukan satu-satunya musabab terjadinya longsoran dengan tinggi sekitar enam meter itu. Ambruknya besi penyangga saluran kabel Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan kabel Telkom yang membentang di Jembatan Sarijan, Jalan Veteran, diyakini sebagai penyebab runtuhnya TPT. Karena, rumahnya memang berbatasan langsung dengan Jembatan Sarijan.
”Ambruknya pada Kamis (7/6), dari kelurahan juga sudah meninjau tapi sampai sekarang belum diapa-apain,” tuturnya.
Widya berharap Pemkot Bogor tak tinggal diam. Sebab, hingga kemarin sore belum nampak penanganan sama sekali di tempat kejadian perkara (TKP). Padahal, bukan hanya hujan, getaran mobil besar yang melintas di Jembatan Sarijan pun kerap membuatnya khawatir adanya longsor susulan.
“Saya juga mengerti memang kondisi libur panjang, tapi harus diperbaiki takutnya terjadi lagi. Mereka bilangnya tenang aja, tapi kita di sini waswas,” kata Widya.
Ketika dikonfirmasi, Lurah Gunungbatu, Supyawan membenarkan bahwa bentangan dua besi yang ambruk merupakan milik PLN dan Telkom. Hal itu pula yang menyebabkan hingga kini belum dilakukan penanganan.
Karena, menurutnya, butuh koordinasi antarinstansi untuk melakukan pembenahannya.
“Makanya, langsung saya hubungi lagi ke semuanya. Dari aparat pemerintahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PLN, Telkom. Untuk duduk bersama menangani hal ini,” ujarnya.
Meski di lokasi belum ada penanganan, menurutnya, bukan berarti Pemkot Bogor tinggal diam. Ia mengaku sudah melakukan serangkaian rencana untuk melakukan penanganan.
”Yang penting saya dengan babinsa-babinsa, camat semuanya sudah merapat untuk duduk bersama dalam rangka menangani hal ini,” tukasnya.(fik/c)

Sumber : Radar Bogor

0 komentar:

Post a Comment