Friday, 2 February 2018
Home »
» Beras Paling Laris Diburu
Beras Paling Laris Diburu
BOGOR–Menyikapi naiknya berbagai harga pangan, Dinas Ketahanan Pangan menggelar bazar murah di kantor Kecamatan Bogor Selatan, kemarin (30/1). Saking murahnya, beras yang menjadi salah satu komoditas laris dibeli warga sekitar.
Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Bogor, Soni Gumilar menjelaskan, ada sekitar 15 produk pangan yang dijual lebih murah dari harga di pasaran. Di antaranya cabai, beras, minyak, terigu, gula, bawang, dan telur.
“Paling banyak dibeli itu beras. Kita melihat dinamika terhadap bahan pangan ini sangat luar biasa,” jelasnya kepada Radar Bogor, kemarin (30/1).
Kegiatan tersebut sengaja dilakukan lantaran lonjakan harga sembako yang rata-rata naik hingga 20 persen. Banyak faktor yang membuat naiknya harga pangan di pasaran.
Salah satunya karena banyak penghasil beras yang urung mendapatkan gabah. Tak heran, kondisi tersebut membuat harga gabah ikut melonjak, yakni sekitar Rp7.000 per kilogramnya.
Bazar tersebut dilakukan selama tiga hari di kantor Kecamatan Bogor Selatan dan berakhir hari ini (31/1). Kemudian akan dilanjutkan di Kecamatan Bogor Barat pada 5–7 Februari di kantor Kelurahan Cilendek Barat. Kemudian, di Kecamatan Bogor Utara pada 12–14 Februari serta di Kecamatan Tanahsareal pada 22–24 Februari.
Kegiatan ini direncanakan berlangsung empat kali selama satu tahun. Namun, khusus kali ini dilakukan lantaran melihat situasi harga di pasaran yang sudah mengkhawatirkan. “Ini dilaksanakan karena melihat harga beras luar biasa. Makanya, kami ajak Bulog untuk membuka bazar murah,” kata Soni.
Ia menargetkan penjualannya berlaku secara merata. Hal itu pula yang membuat penjualan barangnya tidak dibatasi. Sebab, selama waktunya masih sesuai ketentuan, barang yang dijual akan terus tersedia di bazar tersebut. Kecuali, untuk dijual kembali oleh para pedagang. “Kalau borongan, pasti ketahuan,” sebutnya.
Melalui bazar pangan murah, menurutnya, Pemkot Bogor hadir untuk meringankan beban masyarakat di tengah tingginya harga kebutuhan pokok.(fik/c)
sumber :Radar Bogor
Related Posts:
Tahap Dua, Satpol PP Kabupaten Bogor Bidik Bangunan Non PKL Satpol PP Kabupaten Bogor kini masih menunggu surat perintah Bupati Bogor untuk melakukan pembongkaran bangunan non PKL tahap kedua.Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor Herdi Yana mengatakan, sedianya tahap dua penertiban akan… Read More
Di Atas HPP, Petani di Bogor Pilih Jual Gabah ke Tengkulak Para petani di Kecamatan Sukamakmur, enggan menjual gabahnya ke Bulok. Pasalnya, harga gabah di Kabupaten Bogor semakin melonjak di atas harga pembelian pemerintah (HPP). Makanya, para petani lebih memilih menjual gabahnya… Read More
Menuju Kawasan Puncak Bogor Bebas Macet Kemacetan jalur Puncak memang legendaris. Dari tahun ke tahun, volume kendaraan yang merangsek ke kawasan ini meningkat hebat.Sementara kondisi jalan cenderung stagnan bahkan berkurang karena berbagai sebab. Tahun ini, ang… Read More
Gawat! Jembatan Lingkar Leuwiliang Bogor Bergeser Kondisi jembatan Jalan Lingkar Leuwiliang (JLL) mengalami pergeseran. Hal itu terlihat dari sambungannya yang terus merenggang bahkan menimbulkan lubang.Pantauan Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), tiga sambungan jembatan be… Read More
Pebisnis Dukung Pelebaran Jalur Puncak Bogor Berbagai kalangan mendukung upaya pelebaran ruas jalan di jalur Puncak. Program Kementerian PUPR itu akan berdampak perkembangan usaha warga sekitar dan hotel-hotel yang ada.Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia … Read More
0 komentar:
Post a Comment