Wednesday, 28 February 2018
Home »
» Rusun Lansia Pertama di Indonesia Belum Miliki Tangga Darurat dari Luar
Rusun Lansia Pertama di Indonesia Belum Miliki Tangga Darurat dari Luar
CIBUBUR–RADAR BOGOR,Pembangunan rumah susun (rusun) bagi orang lanjut usia (lansia) yang dibangun pemerintah melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, masih menyisakan evaluasi.
Demikian disampaikan Kepala Sasana Tresna Werdha, Ns Ibnu Abas saat ditemui Radar Cibubur, belum lama ini.
Menurut Ns Ibnu Abas yang juga pengamat lansia ini, rusun tersebut memiliki fasilitas seperti ramp dan handrail bagi penghuni berkebutuhan khusus. Ada pula lift serta fasilitas penunjang lainnya seperti meubelair yang membuat para lansia betah untuk tinggal.
”Keunggulannya lift dan tangga untuk lansia juga bisa dipergunakan bagi yang berkebutuhan khusus. Ramp kedaruratan juga bisa digunakan, misalkan mati lampu, bencana alam yang tidak mungkin mengakses lift untuk mereka yang memiliki keterbatasan atau menggunakan kursi roda,” tuturnya.
Namun, kata dia, belum adanya tangga darurat yang bisa diakses dari luar gedung, dinilai masih jadi kekurangannya. Karena, saat ini, untuk lift, ramp, dan tangga hanya berada di dalam gedung.
”Ketika terjadi bencana, kami masih harus tetap menggunakan fasilitas di dalam gedung. Ini sudah melalui hasil evaluasi bersama antara pihak pengelola serta para lansia yang menghuni rusun,” tegasnya.
Pembangunan rusun selesai pada 2016 dengan total anggaran Rp15 miliar. Spesifikasi teknis rusun yang dikelola yayasan disesuaikan bagi mereka yang berkebutuhan khusus maupun lansia. Untuk rusun terdiri dari tiga lantai, tersedia 90 unit ruangan dengan tipe 24 meter persegi (m2).
Ibnu Abas menjelaskan, fasilitas lain ada ruang-ruang kegiatan bagi lansia di setiap lantai, kelengkapan CCTV yang beroperasi 24 jam juga turut disediakan guna keamanan dan kenyamanan bagi penghuni. Pada lantai dasar, terdapat ruang teater, ruang kreasi untuk menonton hingga memenuhi kebutuhan spiritual seperti pengajian.
”Kemudian taman di bagian tengah gedung untuk menciptakan nuansa hijau. Gedung yang berdiri 1984 ini (bukan 1944 seperti ditulis sebelumnya, red), tertutup dan terlindungi dari hujan. Jadi, meski ada taman, air hujan tidak tampias dan membasahi permukaan lantai hingga membahayakan bagi lansia. Musala juga kami sediakan,” ungkapnya.
Untuk fasilitas kamar, lanjutnya, di-setting untuk mempermudah dan memberikan kenyamanan bagi penghuni. Mulai dari ventilasi udara yang relatif besar, daun pintu yang lebar, hingga furniture tempat tidur yang tidak terlalu tinggi atau pendek.
”Kamar mandi kami minta closet duduk dan ada pegangannya dan ada tempat duduk, agar mereka mandi tidak harus berdiri. Kami juga pakai shower, tidak bak mandi, supaya lansia tidak pegal ketika mandi,” ucapnya.(cr2/c)
sumber : Radar Bogor
Related Posts:
Jadwal Sim Keliling Kabupaten Bogor 26 Maret 2016 Layanan SIM Keliling khusus untuk perpanjangan Melayani SIM ONLINE Persyaratan membawa KTP dan SIM Asli yang masih berlaku PERSYARATAN PERPANJANGAN SIM :BERDASARKAN SURAT TELEGRAM KAPOLDA JABAR NOMOR : ST/213/II/2015 TA… Read More
Pasca Longsor Jalur KA Bogor-Sukabumi Digunakan Kembali BOGOR-Setelah sempat tidak beroperasi sejak Minggu (20/3) akibat jalur mengalami longsor, akhirnya kereta jurusan Bogor-Sukabumi sudah kembali beroperasi, kemarin. Kepala Stasiun Bogor, Darmin, mengatakan, pada keberan… Read More
PSB Bogor Kalah Partai Derby CIBINONG-Ribuan pendukung fanatik Persikabo menjadi saksi bangkitnya tim kesayangan dari tidur panjangnya. Meski hanya bertajuk laga amal melawan PSB Bogor, namun kerinduan Kabomania terbayar lunas setelah menyaksikan La… Read More
Mei, Pedestrian Sistem Satu Arah Dibangun BOGOR-Jalur pejalan kaki (pedestrian) sepanjang sistem satu arah (SSA) seputar Kebun Raya Bogor, baru akan dibangun Mei mendatang. Jalur berbiaya Rp33 miliar ini bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (AP… Read More
SSA, Warga Bogor Tak Akan Lagi Nikmati CFD Sempur BOGOR-Seperti biasa, ribuan warga memadati kawasan Sempur, pagi kemarin. Berbagai aktivitas dilakukan di sana. Mayoritas berolahraga. Sebagian lagi, sekadar menikmati sejuknya udara Kota Hujan. Memang, setiap Minggu pagi,… Read More
0 komentar:
Post a Comment