Tuesday, 27 February 2018
Home »
» Disperdagin Gencar Periksa Toko Obat
Disperdagin Gencar Periksa Toko Obat
TELITI: Petugas Disperdagin (kanan) memperlihatkan produk cairan obat luar yang sudah tak boleh dijual, kemarin.CIBINONG–RADAR BOGOR, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bogor gencar memeriksa sejumlah apotek dan toko obat pekan lalu. Hal itu, dilakukan pasca larangan penjualan salah satu produk cairan obat luar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Hasilnya, masih ada yang memilikinya. Kepala Bidang Perdagangan pada Disperdagin Kabupaten Bogor Jona Sijabat mengatakan, meski saat pihaknya memeriksa toko obat maupun apotek masih menyimpan obat tersebut, namun diyakini produk itu tidak lagi diperjualbelikan.
”Albothyl saat kami turun masih ada, tapi sudah enggak diedarkan. Mau diambil sama distributor,” jelas Jona kepada Radar Bogor. Meski tidak semua apotek didatangi langsung, kata dia, pihaknya meyakini pascasurat larangan dari BPOM, setiap penjual sudah paham untuk tidak menjualnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Erwin Suriana menuturkan, akan mengedarkan surat imbauan pelarangan penggunaan, Senin (26/2). ”Besok diedarkan (hari ini, red),” singkat Erwin saat dihubungi Radar Bogor, kemarin (25/2).
Dirinya mengatakan, surat imbauan tersebut akan diedarkan ke apotek, toko obat, minimarket juga fasilitas kesehatan lainnya. Erwin menambahkan, selama ini di Kabupaten Bogor belum ditemukan kasus akibat penggunaan obat Albothyl.
Pihak produsen obat Albothyl, PT Pharos Indonesia pun siap patuhi aturan. ”Kami menghormati keputusan Badan POM yang membekukan izin edar Albothyl hingga ada persetujuan perbaikan indikasi.
Kami juga mematuhi keputusan Badan POM untuk menarik produk ini dari pasar,” jelas Director of Corporate Communications PT Pharos Indonesia, Ida Nurtika dalam keterangannya seperti dilansir jawapos.com (Grup Radar Bogor), Jumat (16/2).
Ia pun mengungkapkan, kalau sebagai perusahaan farmasi nasional yang selama 45 tahun berdiri, PT. Pharos telah berkontribusi pada pembuatan dan penyediaan obat-obatan dan suplemen kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
Pihaknya pun mengklaim sudah menerapkan cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dalam seluruh rangkaian produksi, mulai dari pengujian bahan baku hingga produk jadi yang dihasilkan. ”Albothyl sendiri adalah produk yang sudah lebih dari 35 tahun beredar di Indonesia,” sambungnya.
Untuk itu, Ida menegaskan penarikan produk Albothyl dilakukan dalam waktu cepat dari seluruh wilayah Indonesia. Pihaknya pun terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Badan POM.(wil/jp)
sumber : Radar Bogor
Related Posts:
Giliran Istri Sandiaga Uno Dikabarkan Ikut Pilkada, Siap – siap Beri Dukungan? JAKARTA-RADAR BOGOR, Mantan cawapres RI di Pemilu 2019 Sandiaga Uno mengatakan tak ingin menghambat karier politik istrinya, Nur Asia Uno yang dikabarkan masuk dalam bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tangerang… Read More
Sudah 21 Spanduk Bergambar Gibran Rakabuming Dicopot Satpol PP SOLO-RADAR BOGOR, Spanduk bergambar Gibran Rakabuming Raka, bermunculan di sejumlah titik di Kota Solo jelang Pilkada 2020. Berdasarkan pantauan, Minggu, selain bergambar putra pertama Presiden Jokowi itu, spanduk … Read More
Tenang, Kerja Sama dengan Partai Komunis Tiongkok Tak Mengubah Ideologi Golkar JAKARTA-RADAR BOGOR, Partai Golkar sebagai salah satu partai terbesar di Indonesia sudah memiliki sejarah panjang dalam hubungan luar negeri dengan partai lain. Bahkan dengan Partai Komunis Tiongkok (PKC). Hubungan … Read More
Ketua Gerindra Juga Bingung Kok Ervin Luthfi Dicoret Demi Mulan Jameela GARUT-RADAR BOGOR, Ketua DPC Gerindra Garut, Enan mengaku tidak tahu soal pencoretan calon legislatif (caleg) DPR RI terpilih Ervin Luthfi, yang akhirnya diganti oleh Mulan Jameela. Menurut Enan, hal itu keputusan … Read More
Lihat, Massa Kader Gerinda Menolak Mulan Jameela GARUT-RADAR BOGOR, Sejumlah kader dan simpatisan Partai Gerindra menggelar aksi unjuk rasa menolak Mulan Jameela menjadi anggota DPR. Aksi dilakukan di Kantor DPC Partai Gerindra Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (… Read More
0 komentar:
Post a Comment