Tuesday, 27 February 2018
Home »
» Teater Gading ke Ajang Nasional
Teater Gading ke Ajang Nasional
LEUWILIANG–RADAR BOGOR, Situasi pembangunan negeri Indonesia saat ini semakin tidak jelas, apakah negeri agraris, atau malah industrialis. Lantaran, saat ini tidak jarang perkebunan dan persawahan yang berubah fungsi menjadi pabrik.
Situasi dan keadaan dari masyarakat kecil hingga pucuk pimpinan di Indonesia juga seolah penuh sandiwara, karena tak jarang mereka melakukan hal-hal satir dan menggelitik.
Ketamakan dan keserakahan manusia menjadikan negeri Indonesia menjadi negeri banci yang tidak jelas tujuannya, agraris atau industrialis.
Cerita tersebut merupakan cerita dari pementasan monolog yang dimainkan Teater Gading saat melakukan persiapan pentas di aula SMAN 1 Leuwiliang. ”Perempuan di Simpang Jalan merupakan judul dari pementasan yang akan dimainkan Teater Gading SMAN 1 Leuwiliang.
Menurut Sutradara Teater Gading, Diding Hasanuddin, rencananya perempuan di simpang jalan akan mewakili Bogor dalam festival ARTEFAC UNS MONOLOG COMPETITION 2018 Solo, Jawa Tengah. Dia akan bersaing dengan 18 sekolah di seluruh Indonesia dalam festival tersebut. ”Kami akan mengajak penonton untuk merenungkan keadaan Indonesia saat ini,” kata Diding.
Dia mengatakan, teater gading optimis untuk tampil di Solo, karena telah menyiapkan materi pemain dan naskah yang cukup menyentuh dan mudah dimengerti. ”Pemain saya sudah siap untuk pentas, karena Teater Gading tidak jarang menyabet gelar juara dalam festival teater,” kata Diding.
Selain mengikuti festival teater di Bogor pihaknya mengaku kerap menyabet juara di festival teater pelajar di Jakarta. Sehingga dirinya tidak khawatir dengan masalah keaktoran. ”Aktor saya sudah kuat, tinggal bagaimana cerita yang dibawakan bisa sampai ke penonton,” kata Diding.
Rencana, pihaknya akan segera bertolak ke Solo untuk mengikuti festival 16-17 Maret mendatang. ”Tapi sebelumnya kami akan mementaskan Perempuan di Simpang Jalan ke beberapa sekolah lagi untuk memantapkan adegan yang akan diperankan,” kata Diding, kemarin.(cr1/c)
sumber : Radar Bogor
Related Posts:
Yadi Supriadi, Ubah Indentitas Premanisme dengan Kreativitas Olah Sampah TAMBUN – Kampung Gabus memang dikenal dengan jawara silatnya. Bahkan kampung ini juga sering disebut sebagai Kampung Mandor. Entah apa alasannya, namun yang pasti nama Kampung Gabus dikenal oleh warga asli Bekasi.Ketenar… Read More
Pengembalian Dana Nasabah Koperasi Pandawa Kota Depok Belum Jelas! DEPOK – Deputi Komisioner Manajemen Strategis OJK, Hendrikus Ivo menyatakan, sampai hari ini Satgas belum memperoleh laporan dari pengurus Pandawa Group mengenai pengembalian dana nasabah.“Tetapi pada saat dimintai penje… Read More
Citayam Hingga Parungpanjang Bakal Segera Dibangun Jalur Kereta BOGOR – Jalur kereta api yang menghubungkan Citayam-Parungpanjang, segera dibangun.Badan Perencanaan Pembangungan dan Penelitian Daerah (Bappeda dan Litbang) Kabupaten Bogor, sudah berkordinasi dengan Badan Pengelola Tra… Read More
Sejarah Jalan Veteran Bekasi, Dikenal Sebagai Tempat Tinggal Pejuang Kemerdekaan BEKASI – Nama Jalan Veteran sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 1960-an. Awalnya, di wilayah tersebut banyak dihuni oleh anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang juga berjuang merebut kemerdekaan dari penjajah bert… Read More
Ih… Masa Irigasi di Citeureup Bogor Dibiarkan Meluap! BOGOR – Pemerintah Desa Barengkok terus mengupayakan perbaikan saluran irigasi Citeureup yang sering meluap dan membanjiri jalan hingga setinggi pinggang orang dewasa.Sudah empat kali usulan perbaikan diajukan saat musya… Read More
0 komentar:
Post a Comment