Banner 1

Thursday, 19 September 2019

Dua Maskapai Penerbangan Tinggalkan BIJB Kertajati, Ini Kata Ridwan Kamil


BANDUNG-RADAR BOGOR,Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) ditinggalkan maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink karena sepi penumpang. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengakui hal itu disebabkan oleh aksesibilitas pendukung yang belum maksimal.
Sebelumnya, terdapat empat maskapai yang melayani penerbangan dari BIJB, yakni Lion Air, Air Asia, Garuda Indonesia dan Citilink. Namun, saat ini bandara yang berlokasi di Majalengka itu hanya dilayani Air Asia dan Lion Air.
Beberapa alasan melandasi dua maskapai pergi, salah satunya adalah kinerja perusahaan dari segi keuntungan yang tidak maksimal. Di lain pihak, Lion Air dan Air Asia melayani sembilan rute penerbangan domestik dengan frekuensi 12 hingga 15 penerbangan setiap harinya.
Ridwan Kamil menyatakan, dinamika BIJB karena jalan tol untuk akses masyarakat belum terbangun. Jadi, selama asksesibilitas yang memudahkan tidak tersedia, maka penumpang lebih memilih tempat lain.
“Saya kira kita harus cari cara jangka pendek. Makanya kita dorong bersama Kementrian PUPR untuk mempercepat, mohon doanya selesai jalan tol saya yakin dari sini (Bandung) ke sana (Kertajati) yang biasanya tiga jam bisa hanya 45 menit,” kata dia ditemui di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Selasa (17/9).
“Kuncinya jalan tol yang belum selesai membuat warga memilih pilihan yang mungkin lebih nyaman bagi mereka. Apapun pertanyaan Kertajati jawabannya itu,” ia menambahkan.
Saat ini, proyek pengerjaan jalan tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) ia klaim sudah 50 persen. Ia mengaku akan terus memonitor agar tahun depan tol tersebut bisa rampung.
“Banyak kalau mau dibedah (permasalahan BIJB), seperti masalah tiket mahal, persepsi macam-macam, dinamikanya besar tapi intinya kami dari pemerintah selalu memaksimalkan keterbatasan yang ada. Kami tak tinggal diam. Tapi kan faktor ini namanya hubungan dagang antara konsumen dan pelayanan itu keputusannya ada di konsumennya. Konsumen akan memilih mana yang mudah dan nyaman,” ucap dia.
Dikonfirmasi terpisah, Airport Operation and Performance Group Head PT BIJB Agus Sugeng membenarkan, bahwa dua maskapai hengkang. Meski tidak spesifik, ia menolak bahwa tingkat keterisian penumpang tidak maksimal.
“Load factornya masih di atas 60 persen kok kalau di data kita. Per hari kita melayani 2.500 sampai 3.000 penumpang, rata rata. Kadang-kadang kan naik turun fluktuatif,” terang dia.
Disinggung mengenai strategi untuk menjaga maskapai bertahan, pihaknya mengaku sudah memberikan intensif atau memberi diskon untuk landing fee sampai satu tahun. Lalu yang kedua kita juga sosialisasi kerjasama dengan pemerintah daerah terutama provinsi. (azs/radarbandung/ysp)

Related Posts:

  • Peningkatan RSUD Jadi Prioritas Dadang–STS BOGOR–RADAR BOGOR,Keakraban calon wali kota Bogor Dadang Iskandar Danubrata, dengan masyarakat RW 04 Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, terasa hangat dalam kegiatan cucurak, kemarin (21/3). Sambil menikmati sajian n… Read More
  • Sekolah Swasta Elite, Makin Memikat BOGOR-RADAR BOGOR, Pendidikan menjadi perhatian penting bagi orang tua ketika anaknya memasuki usia sekolah. Tak aneh, jika berbagai informasi tentang sekolah dicari dan didatangi calon orang tua siswa. Salah satu pilihan … Read More
  • Puluhan Pengendar di Razia Puluhan pe­ngen­dar motor terkena tilang dalam operasi gabungan yang me­libatkan Polsek Kemang dan Satpom AU Lanud Atang Sendjaja (ATS), kemarin (21/3).Kapolsek Kemang AKP Ade Yusuf menuturkan, sasaran dari kegiatan ini ad… Read More
  • Owner MV Karaoke Klaim Perizinan Lengkap BOGOR–RADAR BOGOR, Adanya desakan dari ulama Kota Bogor yang menolak keberadaan MV Karaoke, sang pemilik yang juga pengelola MV Karaoke, Ichwan Harun mengaku gerah. Ia mengklaim jika tahapan semua perizinan untuk membangun… Read More
  • Butuh Bank Syariah Skala Besar Bank syariah de­ngan status badan usaha milik negara (BUMN) segera ter­wujud. Pemerintah kini masih terus melakukan kajian, bah­kan masuk dalam peta jalan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).Staf Ahli Bidang Pemba­ngu­… Read More

0 komentar:

Post a Comment