Banner 1

Thursday 26 September 2019

Pemkab Bogor Belum Punya Layanan Kereta Jenazah Gratis


BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor ternyata belum memiliki layanan kereta jenazah secara cuma-cuma alias gratis.
Hal tersebut diakui Kabid Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Kusnadi. Sampai saat ini, Dinkes hanya memiliki fasilitas ambulance untuk menghantarkan pasien. Adapun layanan kereta jenazah Pemkab Bogor memang belum punya.
“Kalau ambulance kita sudah ada. Hampir di setiap Puskesmas Kecamatan sudah ada unitnya. Tapi peruntukan ambulance itu `kan untuk pasien atau darurat. Kalau untuk mengantar jenazah sebutannya kereta jenazah, bukan ambulance. Itu beda,” kata Kusnadi di ruang kerjanya, Senin (23/9/2019).
Meski begitu, Pemda Kabupaten Bogor tetap memiliki program untuk pengadaan unit kereta jenazah gratis. Minimal di setiap kecamatan ada satu unit yang pengelolaannya diserahkan secara swadaya oleh masyarakat. Hanya, program tersebut belum akan direalisasikan dalam waktu dekat. Ia sendiri belum bisa memastikan kapan Pemda Bogor akan memiliki layanan kereta jenazah.
“Karena persoalannya berbeda. Kalau bicara kesehatan semisal ada pasien kondisi darurat yang perlu diantar, itu memang ranah dinkes. Sudah ada unit ambulance yang bisa digunakan di banyak puskesmas. Tapi kalau bicara pengadaan kereta jenazah ini sudah lintas sektoral. Bukan hanya dinkes yang terlibat, pihak lain juga harus ikut memikirkan. Misalnya Dinas Sosial, organisasi kesehatan, donatur pribadi, semua bisa berpartisipasi kok,” serunya.
Ia melanjutkan, untuk program jangka pendek, dinkes sudah memberikan instruksi kepada seluruh rumah sakit di Kabupaten Bogor untuk pengadaan unit kereta jenazah. Ia memastikan seluruh rumah sakit di Kabupaten Bogor memiliki kereta jenazah. Masyarakat yang membutuhkan layanan kereta jenazah bisa berkoordinasi dengan rumah sakit terdekatnya.
“Seluruh rumah sakit kok. Baik RSUD atau pun swasta sudah kita instruksikan untuk sediakan kereta jenazah. Kalau RSUD sih sudah pasti prioritas, ya. Semua rumah sakit swasta pun responsif dan saya lihat sudah banyak yang punya. Kalau soal berapa biaya itu sedang kita siapkan perubahan aturannya. Ada yang harus dievaluasi dari aturan kemarin. Saya belum bisa pastikan yang sekarang. Harus cek data. Nanti kita akan sampaikan kalau sudah jadi,” pungkasnya. (iki/ysp) (iki/ysp)

0 komentar:

Post a Comment