JAKARTA-RADAR BOGOR,Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menurunkan jajarannya terkait kecelakaan maut di tol Cipularang KM 91. Dia memerintahkan Dirjen Perhubungan Darat dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan evaluasi.
“Saya menugaskan Dirjen Darat dan KNKT untuk mengevaluasi selain hal-hal yang sudah terlihat kasat mata yang tidak taat aturan dan sebagainya,” ujar Budi di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (3/9).
Selain itu, Budsi juga menggandeng Intitut Teknologi Bandung (ITB) untuk menganalisa teknis struktural kondisi jalan. Untuk itu, Budi menyebut setidaknya butuh waktu satu pekan untuk menggelar evaluasi tersebut.
Di sisi lain, Budi menilai ada dua masalah utama dalam kecelakaan di Cipularang yang mesti diselesaikan. Pertama yakni terkait kedisiplinan pengendara dalam memacu kecepatan. Untuk itu, pemerintah akan merancang aturan supaya pengendara taat berkendera di jalan tol.
“Apakah dengan teknik kamera atau apa dengan satu punishment sangat signifikan sehingga sopir-sopir itu juga taat,” jelasnya.
Masalah kedua yakni terkait muatan berlebihan kendaraan pengangkut barang. Untuk itu pemerintah akan merancang cara bagaimana mengatasi kendaraan seperti ini. Dialog dengan para pelaku usaha ekspor dan impor barang juga akan dilakukan.
Selain itu, kondisi jalan di KM 91 juga akan dikaji mendalam. Apabila ditemukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kaidah kontruksi jalan pada umumnya, Budi menuturkan ia akan meminta pihak Jasa Marga untuk melakukan perbaikan.
“Paling tidak, kita akan minta pada Jasa Marga untuk memberikan suatu warning di tempat itu, dengan lampu, mungkin adanya petugas yang interaktif memberikan perhatian, mungkin juga dengan bunyi-bunyian,” tukas Budi. (jpg)
0 komentar:
Post a Comment