JAKARTA-RADAR BOGOR, Genap satu dekade sudah Marc Marquez mempertahankan status sebagai Raja Sachsenring. MotoGP kemudian menyebut kemenangan ke-10 secara beruntun superstar Repsol Honda itu di GP Jerman tadi malam sebagai Sach-Ten-Ring. Sayang, tidak ada keseruan, apalagi perlawanan, dalam perjalanan Marquez merebut kemenangan tersebut.
Marquez dan Honda bahkan sangat pede ketika akan memulai balapan. Bersama pembalap LCR-Honda Cal Crutchlow, Marquez memilih kombinasi ban hard-medium. Hanya dua rider itu yang memasang ban tersebut. Ternyata hasilnya memang tepat. Andai tidak melakukan kesalahan kecil ketika berduel dengan Maverick Vinales (Monster Yamaha) di akhir balapan, Crutchlow bisa saja finis runner-up dan mengantarkan Honda ke podium 1-2.
’’Strategiku memang memanaskan ban dulu selama dua lap, lalu menggebernya habis-habisan. Dan itu yang aku lakukan,’’ tutur Marquez dalam wawancara seusai lomba, seperti dikutip dari jawapos.com.
Pilihan ban tersebut sejatinya berisiko. Dalam kondisi suhu udara yang tidak terlalu panas, bahkan mendung, sejumlah pembalap sempat berlomba mengganti ban yang lebih lunak ketika motor sudah diparkir di grid start. Bahkan, di garasi masing-masing, tim sudah menyiapkan motor kedua dengan basah untuk mengantisipasi jika hujan tiba-tiba mengguyur lintasan.
Memasang ban hard tentu butuh waktu lebih lama untuk memanaskannya hingga mendapatkan temperatur ideal. Strategi itu berisiko di awal lomba karena rider harus menahan laju motor agar tidak kehilangan cengkeraman. Jika tidak berhati-hati, lawan akan mengambil kesempatan untuk menyalipnya. Dengan strategi ban itu pula, sejatinya Marquez mempersiapkan diri untuk sebuah pertarungan sengit jika itu benar-benar diperlukan di akhir balapan.
Tetapi, pertarungan tersebut tidak pernah terjadi. Fabio Quartararo yang digadang-gadang memberikan perlawanan justru out dari balapan ketika lomba baru berjalan satu lap. Dia terjatuh ketika berakselerasi di tikungan ketiga di lap kedua.
Marquez semakin tak punya lawan setelah satu-satunya pembalap yang punya pace untuk menguntitnya, Alex Rins (Suzuki Ecstar), juga terseret di tikungan ke-11 pada lap ke-18. Padahal, saat itu dia sudah berada di posisi kedua. Itu menjadi kecelakaan kedua secara beruntun setelah GP Belanda.
Begitu tanpa lawan, Marquez dengan leluasa memperlebar jarak dengan rider-rider di belakangnya. Pada akhirnya, dia finis 4,587 detik di depan Vinales. Sementara itu, Crutchlow meraih podium keduanya musim ini setelah yang pertama di GP Bahrain. ’’Aku selalu berpikir ini akan menjadi balapan yang seru. Padahal, kami berada di posisi ke-17 di FP4 (latihan bebas keempat kemarin pagi waktu setempat),’’ tandasnya.
Bagi Vinales, tambahan 20 poin sekaligus mengerek posisinya ke urutan kelima klasemen pembalap. Naik enam posisi dari peringkatnya pekan lalu setelah menjuarai GP Belanda. ’’Kami tahu finis runner-up adalah hasil terbaik kami di sini (Sachsenring). Jadi, terima kasih untuk tim,’’ ujarnya.
Akhir pekan sempurna di Jerman membawa Marquez kini unggul 58 poin atas pesaing terdekatnya, Andrea Dovizioso (Ducati). Jarak yang sangat aman sebelum memasuki jeda musim panas pekan ini. Setelah sebulan jeda, balapan seri berikutnya digelar di Republik Ceko 4 Agustus mendatang. (JPG/magang-ulfah)
baca juga arikel asli di https://www.radarbogor.id/2019/07/09/marc-marquez-mulai-bikin-motogp-tak-seru/
0 komentar:
Post a Comment