BANDUNG-RADAR BOGOR, Overkapasitas terjadi di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rutan di wilayah Jawa Barat. Angkanya hingga 52 persen.
Kakanwil Kemenkumham Jabar, Liberty Sitinjak mengatakan bahwa jumlah lapas dan rutan di Jabar berjumlah 32.
“Semuanya menghuni 32 lapas dan rutan serta 1 LPKA, total semua narapidana di lapas dan rutan sebanyak 23,861 orang,” jelasnya, usai kegiatan pembinaan Lapas dan Rutan, di SOR Arcamanik, Senin (8/7/2019).
Lebih lanjut Liberty menambahkan, bahwa kapasitas sebenarnya hanya 15,658 orang.
“Kami tidak memungkiri kelebihan kapasitas itu jadi sumber-sumber masalah yang ada saat ini,” jelasnya.
Apalagi, lapas dan rutan se-Jabar over kapasitas melebihi 52 persen.
“Napi mengalami penyimpangan seksual, lalu peredaran narkotika,” terangnya.
“Lapas dan rutan sudah over kapasitas. Ibarat kata, kondisi itu membuat kaki ketemu kaki, kepala ketemu kepala badan ketemu badan. Dampaknya munculnya homoseksualitas (gay) dan lesbian,” ujar Liberti dikutip dari detik.com.
Menurutnya, gejala tersebut muncul karena kebutuhan biologis warga binaan yang tak tersalurkan. Terutama bagi warga binaan yang sudah berkeluarga.
Bahkan perkelahian antar narapidana jadi salah satu faktor gangguan keamanan.
Sebelumnya juga diberitakan, Lembaga pemasyarakatan jadi hunian terakhir bandar narkoba. Bandar narkotika urutan terbesar kedua yang mendekam di lapas dan rutan di seluruh Jabar.
“Jumlahnya mendekati angka 10 ribu orang,” jelas Kadiv Pemasyarakatan Kanwilkemenkumham Jabar, Abdul Aris, Senin (8/7) dalam kegiatan bersama Pangdam III Siliwangi dan Wakapolda Jabar di stadion Arcamanik.
Diakuinya, penghuni terbesar pertama tentu saja narapidana kasus pidana umum sebanyak 11,775 orang. (arf/pojokjabar/dtk/ysp)
0 komentar:
Post a Comment