Banner 1

Friday, 23 February 2018

Persiapan Sudah Sembilan Puluh Persen


BOGOR–RADAR BOGOR,Pelaksanaan Bogor Street Festival Cap Go Meh (CGM) 2018 tinggal menghitung hari. Kini, persiapannya sudah menyentuh angka sekitar 90 persen. Namun, ada beberapa kendala yang perlu diselesaikan sebelum pelaksanaan pada Jumat, 2 Maret mendatang.

Ketua Panitia Bogor Street Festival CGM 2018, Arifin Himawan, menjelaskan bahwa masih ada beberapa titik jalan di Suryakancana yang rusak. Sehingga dikhawatirkan, jalan yang digunakan sebagai lokasi arak-arakan itu membuat suasana tidak kondusif pada hari pelaksanaan.

“Ada sebagian yang mungkin dari seniman ada yang membawa roda. Kalau jalannya berlubang ini sangat mengganggu. Bukan hanya roda, mungkin juga bisa saja mencederai penonton karena tidak melihat ada lubang,” kata pria yang akrab disapa Ahim itu kepada Radar Bogor, kemarin (21/2).

Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kota Bogor guna mengomunikasikan segala keperluannya. Meski demikian, untuk mengantisipasi kejadian buruk pada hari H, menurut Ahim, pihaknya sudah menyediakan tim medis di sebanyak lima titik berbeda.

“Ada beberapa titik di sepanjang Jalan Suryakancana yang berlubang. Kita berharap ini bisa difasilitasi. Minimal H-1 sehingga pada hari H jalannya mulus,” ujarnya.

Bukan hanya soal jalan rusak, Ahim juga meminta agar Pemkot Bogor bisa berkoor­dinasi dalam hal penanganan sampah. Sebab, pada malam sebelum pelaksanaan CGM akan diadakan pertunjukan wayang di lokasi yang sama.

Ia berharap, petugas kebersihan bisa bergerak lebih cepat agar lokasi bisa steril dari sampah lebih awal.
Sementara itu, Pembina CGM Guntur Santoso mengatakan pelaksanaan CGM kali ini akan lebih memperbanyak unsur budaya. Ada beberapa pihak yang dilibatkan dalam kirab nanti.

“Kami ingin mempertahankan bahwa CGM menjadi ajang silaturahmi berbagai kalangan,” ujarnya, kemarin (21/2). Tak hanya itu, semangat gotong royong juga ditonjolkan dalam perhelatan akbar tahunan ini.

“Kami juga ingin menge­depan­kan ekonomi kerakya­tan. Misalnya melibat­kan sanggar-sanggar,” sambungnya. Meski menonjolkan keindone­siaan yang begitu beragam, tetapi kata Guntur, tetap mempertahankan kearifan lokal.(fik/c)

sumber :Radar Bogor

Related Posts:

  • Wali Murid Laporkan Dugaan Pungli GUNUNGPUTRI–Sejumlah wali murid salah satu sekolah negeri di Gunungputri mendatangi Polsek Gunungputri, kemarin. Kedatangan mereka untuk melaporkan dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan ketua komite dan kepala sekol… Read More
  • Kadis PUPR Banjir Protes CIBINONG-Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Yani Hasan, mengaku bertanggung jawab atas gagalnya lelang beberapa ruas jalan di Kabupaten Bogor yang dananya bersumber dari dana alokasi khusus (DAK)sebesar Rp94,4 miliar.Hal … Read More
  • Dicari 190.647 Peneliti CIBINONG–Peraturan Peme­rintah Nomor 11 Tahun 2017 Ten­tang Manajemen PNS, men­jadi ancaman bagi para peneliti di Indonesia dalam mengem­bangkan teknologi dan inovasinya. Sebab, dalam pera­turan yang baru disahkan tersebut… Read More
  • Jalan Veteran Jadi ”Kebun Pisang” CIAWI–Selama tiga tahun tak kunjung diadakan perbaikan, ratusan warga Kecamatan Ciawi melakukan aksi unjuk rasa di sepanjang Jalan Veteran II dan Veteran III, kemarin (30/8).Aksi yang berlangsung sejak pukul 07.00 WIB itu,… Read More
  • Layanan Prima di BPJS Ketenagakerjaan CIBUBUR–Hari Pelanggan Nasional yang jatuh kemarin (4/9), dimaknai seluruh direksi BPJS Ketenagakerjaan kantor cabang Cileungsi. Peringatan ini dinilai merupakan salah satu wujud apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada … Read More

0 komentar:

Post a Comment