JAKARTA-RADAR BOGOR, Persaingan mengincar kursi ketua umum Partai Golkar semakin hangat jelang Musyawarah Nasional (Munas) pada Desember 2019 mendatang. Dua kandidat kuat, Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo, semakin bersaing ketat.
Hingga saat ini, posisi Hartarto sebagai petahana masih berada di atas angin. Pascaturbulensi politik yang melanda partai ini setelah ketua umumnya Setya Novanto dicokok KPK, kondisi Golkar semakin stabil. Di kalangan anggota partai, stabilitas partai ini dinilai sebagai jasa Hartarto.
Pengamat politik dari Universitas Bung Karno, Cecep Handoko menilai, di bawah Airlangga, Golkar secara politik semakin stabil. “Karena kita tahu, sebelum Airlangga menjabat memang sangat mencekam. Yang pada akhirnya membuat Golkar keteteran, raihan suara turun ,” kata Cecep, Rabu (28/8).
Menurut Cecep, Airlangga piawai mengelola partai. Dalam waktu singkat, Golkar kembali stabil tanpa riak politik internal yang berarti.
Cecet melihat, arah dukungan pemerintah lebih condong ke Airlangga. Hal itu bisa dipahami, karena Airlangga dianggap bisa mendukung penuh langkah Presiden Joko Widodo.
“Kita melihat siapa yang lebih punya peluang. Kita lihat saja Airlangga selalu all out ke pemerintah, membantu presiden,” kata dia.
Sementara Bamsoet sebagai pimpinan di DPR, relatif tidak ada terobosan. “Airlangga lebih berpeluang, apalagi Airlangga lebih lebih loyal,” kata dia. (JPNN)
0 komentar:
Post a Comment