BOGOR – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan
Kecamatan Parungpanjang terkejut mengetahui rata-rata masa belajar
masyarakat di wilayahnya hanya 5,81 tahun.
Padahal, berdasarkan nilai yang dikeluarkan Dinas Pendidikan (Disdik)
Kabupaten Bogor, lama sekolah warga Parungpanjang mencapai 7,02 tahun.
“Yang disebut bupati itu versi Badan Pusat Statistik (BPS). Jadi,
tergantung kita mau pakai hasil survei yang mana,” papar Kepala UPT
Pendidikan Kecamatan Parungpanjang, Sutar Kolumbun kepada Radar Bogor Selasa (24/05/2016).
Menurutnya, data yang diperhitungkan keduanya sangat kuat. Sebab,
pada 2017 mendatang wilayah Parungpanjang harus bebas buta aksara.
“Saat ini tinggal beberapa lagi yang sedang kami garap,” sebutnya.
Sutarbun -sapaan akrabnya- menjelaskan, singkatnya masa belajar warga
disebabkan faktor perekonomian. Sehingga lebih memilih pendidikan
nonformal seperti pondok pesantren jika putus sekolah.
“Terutama desa yang paling tersisih seperti di Gintung Cilejet. Jadi
mereka ikut pendidikan nonformal. Tapi sedikit yang putus sekolah
lanjut ke pesantren. Lebih banyak yang sekolah sambil nyantri,”
tandasnya.(ent)
0 komentar:
Post a Comment