Banner 1

Tuesday, 9 July 2019

Pekan Depan, Jokowi-Ma’ruf Amin Bahas Posisi Menteri



JAKARTA-RADAR BOGOR,Parpol-parpol memang sedang sibuk membicarakan susunan kabinet mendatang. Namun, bagi cawapres terpilih Ma’ruf Amin, masalah kabinet bukan sesuatu yang harus dibicarakan saat ini. Hingga kemarin, Ma’ruf bahkan belum membicarakan masalah tersebut dengan presiden terpilih Jokowi.
Ma’ruf mengatakan, calon pengisi kabinet bisa dari mana saja. ”Yang pasti, tentu ada dari partai koalisi, dari profesional, kira-kira begitu,” terangnya setelah bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla (JK) kemarin. Ma’ruf mengatakan, calon menteri juga bisa dari ormas seperti PBNU.
Pernyataan itu memang bukan basa-basi. Sebab, selama bertahun-tahun, seperti ada tradisi menempatkan perwakilan NU dan Muhammadiyah di kabinet, siapa pun presidennya. Saat ini kader Muhammadiyah ditempatkan sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan.
Sejauh ini, partai-partai koalisi juga belum diajak berbicara soal gambaran kabinet yang diinginkan Jokowi. ”Pak Jokowi bilang pertengahan Juli baru mulai (dibicarakan),” lanjutnya.
Sementara itu, JK memastikan tidak akan ikut campur dalam penyusunan kabinet mendatang. Siapa saja yang layak dipertahankan atau perlu diganti bukan urusan dia lagi. ”Itu antara Pak Jokowi dengan beliau,” ujar JK sembari menoleh ke Ma’ruf.
Dia mengingatkan, penyusunan kabinet sepenuhnya hak prerogatif presiden.
”Tentu Wapres dapat memberikan masukan,” lanjut tokoh yang juga ketua umum Palang Merah Indonesia itu. Yang jelas, presiden dan wakil presiden akan bersama-sama, tidak bisa dipisahkan.
Di sisi lain, Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan 10 nama calon menteri ke Jokowi. “Presiden yang nanti menentukan,” terang dia saat ditemui di ruangannya di kompleks parlemen, Senayan.
Menurut dia, PKB menginginkan menteri di bidang ekonomi. Baik menteri koordinator perekonomian, menteri keuangan, perdagangan, perindustrian, maupun menteri terkait lainnya. Posisi menteri di bidang ekonomi sangat penting karena PKB ingin meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Selain menteri di bidang ekonomi, PKB menghendaki menteri pendidikan.
Daniel mengatakan, partainya mengusulkan agar menteri yang mengurusi pendidikan digabung menjadi satu. Sekarang pendidikan ditangani tiga kementerian. Yakni, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti), serta Kementerian Agama (Kemenag).

“Pendidikan sangat strategis bagi PKB,” ungkapnya.

Related Posts:

  • SMAN 7 Bogor Dikunjungi PT Korea BOGOR–Perwakilan dari empat perguruan tinggi (PT) dari Korea mengunjungi SMAN 7 Bogor pada Senin lalu (29/1). Mereka berkunjung dalam rangka memaparkan program beasiswa yang dimiliki masing-masing PT kepada siswa.Kegiatan … Read More
  • Peralihan Pengelola tak Pengaruhi Layanan CILEUNGSI–Terminal tipe B di Kabupaten Bogor telah diambil alih tingkat Provinsi Jawa Barat sejak 1 Januari 2018. Di antaranya, Terminal Cileungsi dan Leuwiliang. Hal itu berdasarkan Undang-Undang 23/2014 tentang Pemerinta… Read More
  • Kepedulian Devi Mendirikan Rumah Baca Berbagi tak melulu soal uang atau barang, bisa juga lewat ilmu. Kita bisa memanfaatkan apa saja yang dimiliki agar bisa bemanfaat untuk orang lain termasuk pembelajaran bagi anak agar bisa selalu peduli dengan lingkungan s… Read More
  • Motivator Mesir Kuliah Umum di SMA IT Ummul Quro BOGOR-Pendiri serta Direk­tur Utama SEGA Group asal Mesir Mr. Mohamed M. Bahgat mendatangi SMA IT Ummul Quro. Ia mengisi materi dalam kegiatan kuliah umum bagi siswa SMA IT Ummul Quro, kemarin (30/1).Menurut Ketua Yayasan … Read More
  • Siswa Birrul Sehari Khatam Quran BOGOR–Dalam rangka membiasakan siswanya dalam membaca Alquran, Yayasan Perguruan Birrul Waalidain mencanangkan program baru bagi siswanya, yaitu program khatam Quran dalam satu hari. Sabtu lalu, siswa SD kelas 6 serta SMP … Read More

0 komentar:

Post a Comment