Monday, 5 February 2018
Home »
» Tingkatkan Kualitas Rumah Subsidi
Tingkatkan Kualitas Rumah Subsidi
JAKARTA-Pengawasan kualitas rumah subsidi akan diperketat. Hal itu perlu dilakukan untuk melindungi konsumen. Sebab, keluhan mengenai rumah subsidi dari masyarakat cukup banyak.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, kualitas rumah subsidi harus ditingkatkan. Mulai dari dinding, plafon, fasilitas umum (fasum), semuanya harus layak. “Sebab rumah dan perumahan itu kan dihuni masyarakat setiap harinya. Jadi harus layak, nyaman dan tidak membahayakan penghuni,” ujarnya saat pembukaan Indonesia Property Expo (Ipex) kemarin (3/2).
Pemerintah saat ini telah menyelesaikan rancangan Peraturan Menteri PUPR terkait standar kualitas rumah subsidi. Ketentuan tersebut ditargetkan terbit tahun ini.
Dengan standar tersebut, penyaluran kredit perumahan rakyat (KPR) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) akan lebih banyak dan realisasi program Satu Juta Rumah juga akan lebih cepat tercapai. Basuki juga mengatakan, pihaknya menjamin tidak akan mempersulit pengembang untuk membangun rumah subsidi. Asalkan, ada komitmen dari pengembang untuk membangun rumah dan lingkungan perumahan yang berkualitas.
Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid mengatakan, pemerintah sangat serius dalam mengawasi kualitas pembangunan rumah subsidi. “Pemerintah akan membentuk unit pengawas rumah subsidi,” ungkapnya. Unit tersebut diharapkan dapat memerbaiki kualitas pembangunan rumah untuk MBR.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono mengungkapkan, rumah yang rentan rusak biasanya adalah rumah yang tak dihuni. ”Bagaimanapun kualitas bangunannya, kalau tidak ditempati, jarang dikunjungi, ya mudah rusak,” ungkapnya
Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Oktober 2017 lalu menemukan 5.108 unit rumah subsidi tak berpenghuni. Menurut Maryono, tingkat kerusakan rumah yang dibiayai BTN sendiri masih di bawah 5 persen dari total 7 juta rumah yang telah dibiayai melalui perseroan sejak 1971 silam. ”Jumlah rumah rusak dari BTN masih sedikit sekali,” katanya. (rin)
sumber :Radar Bogor
Related Posts:
Masyarakat Galang Dana Demi Bangun Jembatan Bonceret di Bandung BANDUNG BARAT – Lembaga Swadaya Masyarakat Trapawana Jawa Barat bersama warga Kampung Bonceret RT 6 RW 10 Desa Rancapanggung Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat melakukan penggalangan dana melalui media sosial.… Read More
Konsep Smart City di Kota Bogor Terkendala Birokrasi Konsep kota modern berbasis teknologi informasi atau smart city saat ini banyak diterapkan di sejumlah kota besar di seluruh dunia.Di Kota Bogor sendiri Smart City sudah berjalan pada masa Wali Kota Bogor Bima Arya. Namun,… Read More
DLH Kota Bogor Sebar Virus Peduli Lingkungan di Sekolah Butuh kerja keras untuk menjadikan Bogor sebagai kota yang bersih dari sampah. Hal itu kini tengah diupayakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor dengan menggandeng sekolah – sekolah di Kota Bogor. Sosialisasi melalui … Read More
Kuota Angkutan Online Masih Dikaji, Kabupaten Bogor Dijatah 6.000 Unit Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, akan melakukan kajian terkait batasan kuota angkutan sewa (online) khusus di wilayah Kabupaten Bogor.Kajian ini dilakukan setelah Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ),… Read More
Wali Kota Bekasi Minta Maksimalkan PAD BEKASI – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2017 Kota Bekasi disahkan dalam rapat paripurna, belum lama ini.Dalam rapat tersebut DPRD Kota Bekasi dan Pemkot Bekasi menandatangani kesepakatan bersama t… Read More
0 komentar:
Post a Comment