CIBINONG–RADAR BOGOR, Puluhan mahasiswa menggeruduk komplek Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor di Jalan Raya Tegar Beriman, Jumat (20/9) sore. Mereka menuntut pemerintah derah lebih terbuka dengan masyarakat.
Salah seorang peserta aksi, Muhamad Andras mengatakan, saat ini banyak masalah yang terjadi di Kabupaten Bogor. Namun pimpinan daerah seolah menutup diri dengan apa yang terjadi hingga menjadi anggapan tidak transparan.
“Masih banyak masalah seperti carut marutnya pengelolaan sampah. Lalu infrastruktur pendidikan masih banyak yang rusak serta tidak memadai. Serta proses birokrasi yang berbelit- belit,” kata Andras.
Untuk itu, ada beberapa tuntutan yang menjadi tujuan aksi mereka kemarin sore. Paling utama adalah menuntut Pemkab Bogor dalam hal ini bupati dan wakilnya untuk lebih transparan. Harus ada publikasi sekurang-kurangnya seratus hari serta dapat di audiensikan dan ditemui.
“Kami juga menuntut kemudahan dalam reformasi birokrasi. Jadi setiap ingin audiensi, seharusnya tidak perlu lagi ke Kesbangpol. Kami rasa sangat tidak perlu,” tegasnya.
Tak hanya kritikan untuk internal pemerintahan, para mahasiswa juga menuntut solusi untuk kemacetan yang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor. Terutama untuk wilayah Lingkar Dramaga. Juga pembayaran kompensasi untuk wilayah di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga.
“Terakhir kita menuntut untuk mempercepat perbaikan dan revitalisasi ruang kelas untuk SD dan SMP dengan tempo yang sesingkat-singkatnya. Juga memperjelas tentang donasi sampah dan implementasinya di Kabupaten Bogor,” tukasnya.(dka/c)
0 komentar:
Post a Comment