Wednesday, 7 February 2018
Home »
» Waspadai Virus Kawasaki
Waspadai Virus Kawasaki
CIBINONG–Orang tua wajib waspada jika anak mengalami gejala mirip penyakit campak, ruam merah di sekujur tubuh disertai demam tinggi berhari-hari. Sebab, gejala tersebut merupakan salah satu gejala penyakit langka mematikan yang menyerang sistem jantung dan pembuluh darah, yaitu penyakit atau virus kawasaki yang kerap menyerang anak-anak.
Soal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor pun bergerak cepat. Sekretaris Dinkes Erwin Suriana pun mengimbau setiap orang tua, khususnya yang memiliki bayi, selalu menjaga kebersihan lingkungan dan memberikan ASI eksklusif pada bayi.
Menurut dia, langkah ini sangat penting untuk melakukan antisipasi pada bayi agar tidak sampai terkena penyakit kawasaki tersebut. Virus jenis baru ini, sambung Erwin, menyerang bayi di atas usia lima bulan dan gejalanya menyerupai demam berdarah.
”Sampai saat ini, belum ada laporan balita di Kabupaten Bogor terkena virus kawasaki. Jika memang ditemukan tentunya bakal dilakukan upaya rehabilitasi. Tetap saja yang utama kebersihan lingkungan dan pemberian ASI eksklusif pada bayi,” imbuhnya.
Pentingnya menjaga lingkungan, kata dia, juga memberikan ASI eksklusif, sebagai upaya pencegahan virus kawasaki karena obat utama untuk penangkal virus ini tergolong supermahal.
Obat tersebut bernama Immune Globulin Injection, jenis Gamunex, yang harganya mencapai Rp9,5 juta untuk 50 ml atau satu botol. ”Saya kira harus ada kebijakan dari pusat dalam hal penyedian obat penangkal virus kawasaki guna mencarikan solusinya,” tukasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit( P2P) Dinkes Kabupaten Bogor Agus Fauzi mengatakan, virus kawasaki biasanya menyerang anak-anak usia di atas lima bulan. Namun, orang dewasa juga bisa terkena virus ini.
”Untuk di Kabupaten Bogor hingga kini belum ada laporan adanya balita yang terjangkit virus Kawasaki,” katanya.
Agus melanjutkan, agar anak-anak tidak rentan terkena difteri, ataupun virus lainnya salah satunya virus kawasaki, imunisasi menjadi salah satu langkah pencegahan yang saat ini dinilai efektif.
”Guna mengantisipasi penyebaran virus, kami memberikan pelayanan vaksinasi DPT (difteri, pertusis, tetanus) serta DT (difteri tetanus) pada bayi dan anak sekolah rutin dilaksanakan tiap tahun di posyandu, puskesmas dan rumah sakit,” tandas Agus.(wil/c)
sumber :Radar Bogor
Related Posts:
Geledah Rumah di Wonorejo, Densus 88 Temukan Bom Rakitan SURABAYA-RADAR BOGOR,Densus 88 Antiteror langsung melakukan penggeledahan di sebuah rumah di Wonorejo, Surabaya, Jatim, yang disebut menjadi tempat tinggal pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya, Ming… Read More
ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Teror Bom di Surabaya SURABAYA-RADAR BOGOR,ISIS dalam situs propagandanya Amaq News Agency menyatakan, bertanggung jawab atas serangkaian ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu (13/5). Ledakan tersebut men… Read More
Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan 1439 Hijriah Digelar Sore Ini JAKARTA-RADAR BOGOR, Kementerian Agama akan menggelar sidang Isbat, untuk menentukan awal puasa Ramadan 2018, Selasa (15/5/2018) sore nanti. “Sidang isbat awal puasa Ramadanakan dilaksanakan pada Selasa (15/5/20… Read More
Pelawak Gogon Meninggal Dunia Pagi Ini JAKARTA-RADAR BOGOR,Kabar duka datang dari dunia hiburan Indonesia. Pelawak legendaris Margono atau yang biasa dikenal dengan Gogon Srimulat dikabarkan meninggal dunia di usia 58 tahun. Kabar tersebut d… Read More
Presiden Joko Widodo: Teror Bom Surabaya Biadab! SURABAYA-RADAR BOGOR,Presiden Joko Widodo terlihat sangat geram dengan ulah pelaku teror bom bunuh diri yang beraksi di tiga lokasi di Surabaya, Minggu pagi (13/5). Menurutnya, teror bom yang menyasar ti… Read More
0 komentar:
Post a Comment